10 Cara Putus Baikbaik Biar Nggak Sakit Hati
Brilio.net – Pada awalnya, menjalani sebuah hubungan cinta sangat menyenangkan. Hati selalu dipenuhi rasa rindu, kamu selalu tidak sabar bertemu dengan pacar. Kamu selalu berusaha menjaga agar hubunganmu selalu baik dan berjalan langgeng. Bahkan rasanya kebahagiaan cinta bisa mengalahkan segalanya.
Namun, pada kenyataannya tidak semua hubungan bisa berjalan mulus. Perasaan cinta justu kadang berubah, terlebih lagi saat pasangan saling mengenal satu sama lain. Mulai tumbuh rasa tidak nyaman di antara kamu dan pasangan. Kamu mulai tidak menikmati saat bersamanya. Banyak pasangan kemudian memutuskan untuk berpisah.
Ada banyak alasan pasangan memilih untuk mengakhiri hubungan atau putus. Seperti perbedaan prinsip, beda minat, ide, perasaan yang tidak cocok, sering bertengkar, tertarik dengan orang lain, hingga kamu belum siap untuk memiliki hubungan serius.
Saat kamu berpikir untuk putus dengan seseorang, kamu akan mengalami perasaan campur aduk. Akan muncul berbagai pertanyaan dalam dirimu.
“Apakah semuanya akan jadi lebih baik setelah putus?”
“Haruskah aku memberinya kesempatan lagi?”
“Apakah aku akan menyesali keputusan ini?”
Jika kamu pernah mengalami putus cinta, pasti tahu rasanya kehilangan orang yang pernah mengisi hari-harimu. Rasa sakit di hati akan muncul, meskipun tahu kalau itu adalah keputusan yang terbaik. Pasalnya putus cinta bukanlah keputusan yang mudah. Kamu perlu meluangkan waktu untuk memikirkannya secara matang terlebih dulu.
Bahkan jika kamu merasa yakin dengan keputusan mengakhiri hubungan, saat akan mengatakan putus pasti sangat sulit untuk diucapkan. Pacarmu akan merasa terluka, kecewa, sedih, atau patah hati. Ketika kamu mengakhiri hubungan, kamu pasti ingin melakukannya dengan cara yang terhormat dan baik-baik.
Kamu tidak ingin dia terluka dan marah kepadamu. Brilio.net sudah merangkum dari berbagai sumber, beberapa cara agar kamu bisa putus dengan pacar secara baik-baik pada Senin (25/2).
1. Pikirkan apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan.
foto: pixabay
Luangkan waktu untuk mempertimbangkan perasaanmu dan alasan putus. Jujurlah pada diri sendiri. Bahkan jika orang lain mungkin terluka oleh keputusanmu, tidak apa-apa untuk melakukan apa yang benar bagimu. Kamu hanya perlu melakukannya dengan cara yang baik.
2. Mulai jaga jarak dengannya.
foto: unsplash
Setelah kamu memutuskan untuk berpisah dengannya, lebih baik kamu mulai menjaga jarak. Caranya kamu bisa mulai mengurangi intensitas pertemuan dengannya. Kalau biasanya kamu bertemu setiap hari, ubah menjadi satu minggu sekali. Ungkapkan alasan yang masuk akal kenapa kamu sulit untuk ditemui, misalnya sibuk bekerja atau mengurus keluarga.
3. Cari waktu yang tepat.
foto: pixabay
Dari sekian banyak waktu, sebenarnya tidak ada waktu yang tepat untuk putus. Namun yang dimaksud mencari waktu yang tepat adalah, jangan sampai dia sedang berada dalam masalah. Misalnya dia sedang sedih karena urusan kantor atau sekolah. Sehingga kamu tidak menambah rasa sedihnya.
4. Katakan padanya kalau kamu ingin berkata sesuatu yang penting.
foto: pixabay
Setelah kamu mengetahui waktu yang tepat, cobalah untuk menghubunginya. Selama hubungan berjalan dengannya, kamu tentu tahu seperti apa sikapnya. Katakan kalau kamu ingin mengatakan sesuatu yang serius, agar dia tidak bisa menolak.
5. Mulai dengan menyebutkan apa yang paling kamu sukai darinya.
foto: pixabay
Kamu bisa memulai pembicaraan dengan mengatakan mengenai kebaikannya dahulu. Kamu juga bisa mengatakan mengenai kedekatan kalian selama ini. Misalnya,’Kita sudah dekat selama ini, kamu sangat penting untukku’ atau ‘Aku benar-benar menyukaimu dan aku senang kita bisa saling mengenal.’
6. Katakan dengan jujur tapi jangan terlalu keras.
foto: unsplash
Beri tahu dia apa yang membuatmu menarik dan apa yang kamu sukai darinya. Katakan secara halus kenapa kamu ingin putus. Bersikaplah lebih baik dan lembut sambil tetap jujur padanya.
7. Katakan kamu belum siap pacaran serius.
foto: unsplash
Cara agar kamu bisa putus secara baik-baik dengannya adalah dengan mengatakan kalau kamu belum siap untuk pacaran yang lebih serius dengannya. Jadi kamu merasa akan menyakitinya kalau memaksa untuk melanjutkan cinta kalian.
8. Katakan sudah mulai beda prinsip.
foto: unsplash
Selama rasa cinta yang sudah kamu jalin dengannya, utarakan apa yang paling kalian sering debatkan. Pilih salah satu hal yang paling kompleks dari perdebatan kalian. Dari konflik tersebut, katakan padanya kalau kalian sudah mulai berbeda prinsip.
9. Katakan semua itu salahmu, bukan salahnya.
foto: unsplash
Perbedaan prinsip yang selalu menjadi penghalang hubungan kalian membuatmu merasa tidak nyaman. Katakan kalau kamu tidak ingin terus menyakitinya dengan perbedaan prinsip tersebut. Jadi katakan kalau pilihan yang sudah kamu ambil ini adalah salahmu, bukan salahnya. Meskipun alasan ini terbilang klasik, namun cara ini termasuk cara baik-baik.
10. Jangan lupa katakan maaf.
foto: unsplash
Setelah kamu berhasil mengatakan semua yang ada di dalam hati, jangan lupa untuk mengatakan kata ‘maaf’ padanya. Maaf adalah cara ampuh untuk meredam emosi dan kesedihan. Jadi jangan lupa untuk mengakhiri perkataan dengan kata ‘Maaf’. Bagaiamapun juga dia adalah orang yang selalu ada untukmu selama ini.
Jika sudah dekat dengan keluarga pacar, kamu bisa menghampiri keluarganya terutama orangtua pacar. Jelaskan kondisi hubunganmu yang telah berakhir. Tak lupa meminta maaf dan berterima kasih atas hubungan yang telah terjalin sebelumnya.
(brl/vin)
(brl/vin)