13 Penyebab Sakit Perut Dan Cara Mengatasinya
Sakit perut jadi keluhan paling umum yang dirasakan banyak orang. Umumnya, penyebab sakit perut adalah gangguan pada organ pencernaan, seperti lambung, usus, pankreas, empedu, hingga ginjal.
Sensasi nyeri yang dirasakan pun beragam, mulai dari melilit hingga terasa seperti ditusuk-tusuk.
Ada beberapa kondisi yang paling umum menyebabkan sakit perut. Namun, yang sering terjadi umumnya tidak gawat dan dapat sembuh, bahkan dengan perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan.
Penting bagi Anda mengetahui penyebabnya agar dapat mengobatinya dengan tepat.
Penyebab sakit perut yang paling umum
Hampir semua orang pernah mengalami sakit perut dalam hidupnya, bahkan bayi baru lahir. Tak hanya satu titik, nyeri bisa muncul pada perut bagian atas, sebelah kanan atau kiri, ataupun bagian bawah pusar.
Biasanya, lokasi perut yang sakit bisa membantu dokter menentukan kondisi yang Anda alami. Berikut ini adalah beberapa kondisi penyebab sakit perut yang paling umum terjadi.
1. Sembelit
Masalah pencernaan yang paling sering jadi penyebab sakit perut adalah sembelit, alias konstipasi. Anda disebut sembelit atau susah BAB jika dalam seminggu frekuensi buang air kurang dari 3 kali.
Saat konstipasi, kotoran akan menumpuk di usus besar. Mengutip dari Johns Hopkins Medicine, menumpuknya feses di usus dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan sakit perut. Selain sakit, Anda juga mungkin akan merasa kembung dan perut membuncit.
Untuk mengatasi sembelit, Anda perlu minum obat pencahar. Terlebih jika Anda sudah terlalu lama tidak buang air besar. Namun, selain obat, Anda bisa mengonsumsi makanan berserat, minum cukup air, dan berolahraga.
Makanan berserat dan air akan membantu melunakkan feses. Sementara, olahraga akan membantu gerakan usus sehingga feses mudah terdorong keluar.
BACA JUGA: 11 Penyebab Sakit Perut Bagian Atas yang Harus Diberantas
2. Terlalu banyak gas
Banyaknya gas di dalam organ pencernaan juga bisa menyebabkan Anda sakit perut. Biasanya, ini juga diikuti gejala lain, seperti sering kentut, sendawa terus-menerus, dan perut kembung.
Saat terlalu banyak gas yang menumpuk di bagian kiri usus besar, ini dapat menjadi penyebab sakit perut sebelah kiri bagi beberapa orang.
Meski begitu, sakit perut akibat terlalu banyak gas di dalam tubuh bukanlah kondisi serius. Biasanya, Anda bisa mengatasinya dengan perubahan pola makan.
Beberapa makanan akan menghasilkan lebih banyak gas ketika dicerna tubuh. Untuk mencegah sakit perut akibat penumpukan gas, hindarilah makanan yang mengandung banyak gas, seperti gula, karbohidrat, dan serat.
Anda tetap boleh mengonsumsinya, tapi jangan berlebihan.
3. Diare
Diare adalah salah satu penyebab sakit perut disertai melilit dan feses yang lebih cair (mencret).
Ada berbagai macam penyebab diare, salah satunya yang paling umum adalah keracunan makanan.
Jika Anda merasa diare terjadi akibat salah makan, jangan mengonsumsi obat untuk menghentikan diare. Pasalnya, tubuh perlu mengeluarkan racun-racun dari dalam.
Biasanya, diare menyebabkan sakit perut di bagian bawah dan akan sembuh sendiri dalam 1-3 hari.
Namun, Anda harus tetap waspada. Diare membuat Anda kehilangan banyak cairan. Pastikan Anda cukup minum untuk mencegah efek fatal dehidrasi.
Jika memasuki hari ketiga kondisi Anda tak kunjung membaik, segera ke dokter untuk menemukan penyebab pasti dan mendapatkan penanganan yang tepat.
4. GERD (refluks asam lambung)
Melansir Mayo Clinic, GERD terjadi saat asam lambung naik kembali ke kerongkongan, dan akhirnya mengiritasi dinding esofagus.
GERD merupakan penyebab seseorang merasakan sakit perut di bagian atas yang melilit bahkan mungkin menjalar sampai ke punggung. Gejala yang muncul kerap kali mirip dengan serangan jantung, karena kadang juga disertai sesak napas.
Sakit yang dirasakan juga umumnya hilang timbul, datang tiba-tiba, dan terasa seperti ditusuk. Selain sakit perut, gejala GERD lain yang mungkin dirasakan dada seperti terbakar (heartburn), mulut terasa asam atau pahit, dan sesak napas.
Kondisi ini umumnya dapat ditangani dengan perubahan pola makan. Untuk mencegah sakit perut akibat GERD, Anda dianjurkan untuk makan teratur, dalam porsi sedikit, tapi lebih sering.
Namun, jika sakit tidak tertahankan, ada beberapa obat sakit perut melilit untuk GERD yang bisa dikonsumsi, seperti antasida.
BACA JUGA: Penyebab Sakit Perut Sebelah Kanan dan Cara Mengatasinya
5. Gastroenteritis
Gastroenteritis, atau disebut juga flu perut, adalah salah satu penyebab sakit perut yang ditandai dengan diare, mual, dan muntah. Itu sebabnya, beberapa orang menyebut kondisi ini sebagai muntaber.
Meski disebut “flu”, gastroenteritis tidak disebabkan oleh virus influenza, tapi oleh norovirus atau rotavirus.
Diare, mual, dan muntah dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan. Untuk itu, jika kondisi ini tak segera membaik, apalagi disertai lemas, segeralah ke dokter.
BACA JUGA: Beragam Cara Mengatasi Sakit Perut yang Bisa Anda Lakukan
6. Radang usus buntu (apendisitis)
Orang kerap menyebut penyakit ini dengan sebutan usus buntu saja. Padahal, setiap orang memiliki usus buntu dalam tubuhnya. Usus buntu atau appendix yang mengalami radang disebut apendisitis (radang usus buntu).
Sakit perut yang dirasakan umumnya bermula di bagian kanan bawah, kemudian menjalar ke seluruh bagian perut (tengah).
Radang usus buntu adalah penyebab umum sakit perut sebelah kanan bawah, karena letak organ ini. Biasanya, nyeri yang dirasakan akan semakin hebat saat ditekan atau menggerakkan kaki.
Operasi usus buntu merupakan cara mengatasi sakit perut yang Anda rasakan. Seseorang bisa hidup tanpa usus buntu layaknya orang normal.
Segeralah ke dokter jika sakit perut sebelah kanan yang Anda rasakan semakin berat dan tidak tertahankan. Kondisi ini mungkin membutuhkan penanganan segera.
Peradangan usus buntu yang sudah pecah bisa mengancam nyawa. Namun, jika ditangani dengan tepat, kondisi ini umumnya bisa pulih sempurna.
7. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah salah satu penyebab perut bagian bawah pusar terasa sakit. Hal ini karena letak organnya yang berada di perut bagian bawah.
ISK terjadi karena adanya infeksi bakteri yang berasal dari kulit atau rektum. Bakteri ini kemudian masuk ke uretra dan menginfeksi saluran kencing.
Sistem urinaria (perkemihan) terdiri atas beberapa bagian, seperti ginjal, kandung kemih, ureter, dan uretra. ISK paling umum terjadi di kandung kemih.
Namun, jika tak ditangani bakteri bisa saja menyebar ke ginjal dan menyebabkan pielonefritis, alias infeksi ginjal. Jika ini terjadi, sakit yang dirasakan mungkin akan menjalar ke pinggang belakang.
Kondisi tersebut lebih serius dibandingkan ISK biasa. Akan tetapi, CDC mengatakan kondisi ini termasuk yang jarang terjadi.
8. Nyeri haid
Nyeri haid juga jadi salah satu penyebab sakit perut bagian bawah yang kerap terjadi pada wanita. Sensasi yang dirasakan berupa perut kram.
Nyeri haid, atau dismenore, umumnya terjadi pada beberapa hari awal menstruasi. Lokasi sakit perut yang dirasakan umumnya di bawah pusar.
Untuk meredakannya, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen. Anda juga bisa mengompres hangat perut Anda untuk meringankan gejalanya.
Kondisi ini sangat umum terjadi dan tidak membutuhkan penanganan serius. Namun, apabila Anda merasa teramat kesakitan, tak ada salahnya memeriksakan ke dokter untuk memastikan tak ada penyebab lain yang membuat Anda sakit perut.
9. Irritable Bowel Syndrome (IBS)
Sindrom iritasi usus besar, atau disingkat IBS, merupakan sekumpulan gejala yang terjadi di saluran pencernaan. Selain sakit perut, gejala lain yang ditimbulkan adalah kram, kembung, diare, atau konstipasi.
Irritable bowel syndrome merupakan kondisi kronis yang belum diketahui penyebabnya. Meski demikian, sering kali dihubungkan dengan terlalu cepat atau lambatnya makanan melewati usus, hingga riwayat keluarga.
Walaupun belum ada obat untuk mengatasinya, IBS dapat ditangani dengan perubahan pola makan dan konsumsi obat untuk meredakan gejalanya.
10. Pankreatitis
Salah satu penyebab sakit perut bagian atas adalah radang pankreas, alias pankreatitis. Nyeri yang dirasakan umumnya hebat dan terasa seperti ditusuk-tusuk.
Anda juga mungkin mengalami rasa sakit yang menjalar ke dada hingga punggung. Selain sakit perut, gejala pankreatitis lainnya bisa menyebabkan mual, muntah, atau demam. Gejala ini biasanya terasa semakin memburuk setelah Anda selesai makan.
Pankreatitis dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan ataupun batu empedu. Mengingat gejalanya serupa dengan beberapa penyakit lain, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebabnya.
11. Divertikulitis
Divertikulitis adalah peradangan atau infeksi yang terjadi pada kantung-kantung kecil (divertikula) yang terdapat di sepanjang dinding usus besar. Divertikulitis menyebabkan seseorang mengalami sakit perut di bagian kiri bawah.
Normalnya, manusia tidak memiliki divertikula. Akan tetapi, kantung ini sering kali muncul pada orang dengan usia 40 tahun ke atas.
Kantung ini diduga muncul karena kebiasaan makan kurang serat yang berujung pada konstipasi, atau sembelit. Sembelit membuat seseorang harus mengejan untuk mengeluarkan feses.
Saat seseorang mengejan, ada tekanan yang lebih besar di usus. Inilah yang kemudian dicurigai menyebabkan munculnya divertikula.
Selain sakit perut, gejala lain yang muncul adalah demam ringan, mual, muntah, dan perubahan kebiasaan BAB.
12. Penyakit Crohn
Penyakit Crohn adalah kondisi yang menyebabkan peradangan dan iritasi pada saluran cerna, khususnya usus kecil dan usus besar. Kondisi ini dapat menyebabkan sakit perut, diare, dan buang air besar berdarah.
Penyakit Crohn merupakan kondisi kronis yang belum diketahui penyebabnya. Namun, ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebabnya, seperti penyakit autoimun atau keturunan.
Mengingat sifatnya yang kronis (menahun), kondisi ini bisa saja memburuk sewaktu-waktu. Pengobatan yang diberikan biasanya bertujuan untuk mengendalikan gejala yang muncul dan memperbaiki kualitas hidup.
Dengan pengobatan yang tepat, Anda mungkin saja tidak mengalami gejala yang amat ringan atau bahkan tidak sama sekali selama bertahun-tahun.
13. Hernia
Hernia, atau turun berok, terjadi ketika organ dalam menonjol dan keluar dari posisi seharusnya melalui jaringan ikat atau otot di sekitarnya. Kondisi ini umumnya terjadi akibat otot dan jaringan ikat yang melemah.
Ada berbagai macam jenis hernia, tapi yang paling umum terjadi di area perut dan sekitarnya, seperti hernia umbilikalis (pusar bodong) dan hernia epigastrik.
Hernia dapat dilihat dengan mudah lewat permukaan yang menonjol di perut. Selain itu, gejala lain, seperti sakit perut ringan atau nyeri ketika benjolan ditekan juga dapat dirasakan.
Gejala tersebut umumnya memburuk ketika melakukan aktivitas yang mengandalkan otot-otot perut, seperti mengangkat benda berat, berlari, atau mengejan saat BAB.
Untuk menyembuhkan hernia, operasi sering kali dipilih oleh dokter.
Cara mengatasi sakit perut
Mengingat penyebab sakit perut berbeda-beda, cara mengobatinya juga bervariasi. Sebagian besar kasus sakit perut bukanlah kondisi serius dan dapat hilang dengan sendirinya lewat pengobatan rumahan.
Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengobati sakit perut akibat masalah pencernaan, antara lain:
* Makan teratur dan bergizi seimbang
* Konsumsi serat secukupnya
* Makan dalam porsi kecil, tapi lebih sering
* Berbaringlah dengan posisi kepala yang lebih tinggi
* Minum cukup air
* Kompres hangat
* Hindari makanan berlemak dan susah dicerna
Memahami beragam sensasi sakit perut
Penyebab sakit perut yang berbeda-beda mungkin juga menimbulkan sensasi rasa sakit yang bervariasi. Menggambarkan sensasi sakit yang muncul dengan jelas dapat membantu dokter menentukan penyebabnya.
Setidaknya, terdapat 4 cara untuk mendeskripsikan rasa sakit perut yang Anda rasakan:
* Nyeri biasa. Sakit perut yang menyebar dan terasa di setengah perut Anda.
* Nyeri terpusat. Sakit hanya dirasakan di satu area tertentu di perut Anda. misal, sakit perut di bagian kanan mungkin terjadi akibat radang usus buntu.
* Kram. umumnya, nyeri perut berupa kram bukan kondisi serius. Anda perlu waspada jika kram terjadi terus-menerus, terjadi lebih dari 24 jam, dan disertai demam.
* Kolik. Sakit perut jenis ini biasanya terjadi hilang dan timbul. Biasanya, sakitnya terjadi secara tiba-tiba dan hilang dengan segera.
Ada banyak penyebab sakit perut yang mungkin terjadi. Belum lagi, gejalanya yang mirip-mirip mungkin saja membuat Anda bingung.
Umumnya, sakit perut tidaklah berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, jika kondisi Anda tak membaik, konsultasikanlah masalah ini ke dokter.
Anda juga bisa melakukan konsultasi dokter online melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.