3 Cara Membaca Hasil USG Dengan Mudah
Bagi perempuan yang baru pertama kali hamil mengaku kebingungan saat membaca hasil USG atau ultrasonografi. Terlalu banyak singkatan huruf yang membuat kamu dan pasangan gak paham.
Biasanya USG dilakukan untuk mengetahui tumbuh kembang janin di dalam kandungan. Agar tidak asal tebak kamu bisa cari tahu sebenarnya gimana sih cara membaca USG secara tepat? Berikut ini 3 cara membaca hasil USG dengan mudah, tepat dan tidak asal tebak untuk para pasangan yang baru menikah.
1. Tahapan pertama dalam membaca hasil USG, pahami kegunaan USG pada kehamilan
Pexels.com/Nicole GanzeDalam pemeriksaan USG ada berbagai macam tipe misalnya USG 2D, 3D dan 4D. Namun, yang paling sering digunakan ibu hamil saat ini adalah USG 2D. Usai di periksa kamu akan mendapatkan sebuah kertas lembaran berbentuk foto hitam-putih.
Kamu bisa melihat bentuk janin dan area sekitaran rahim. Tapi kalau kamu ingin melihat bentuk wajahnya bisa mencoba USG 3D. Sedangkan USG 4D bisa mendengarkan denyut jantung janin dalam kandungan.
Baca Juga: 12 Aplikasi Kehamilan Kece untuk Melacak Perkembangan Si Bayi
2. Warna hitam putih pada hasil USG dipengaruhi oleh pantulan gelombang USG
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Pexels.com/Garon PiceliWarna hitam putih pada kertas hasil USG umumnya dipengaruhi oleh gelombang suara berbeda yang berasal dari dalam rahim. Warna hitam yang ada pada kertas USG menunjukkan posisi ketuban di dalam rahim.
Warna putih menunjukkan letak tulang di tubuh. Sedangkan abu-abu menerangkan letak jaringan tubuh seperti kulit dan organ inti lainnya. Usia kandungan akan menentukan seberapa jelas gambar USG. Gambar yang terlihat akan menyesuaikan usia kandungan pada rahim. Saat memasuki trimester ketiga kantung rahim akan terlihat makin jelas.
3. Memahami rangkaian singkatan huruf pada lembaran hasil USG
Pexels.com/Freestockurg.co.id * Saat menerima lembaran hasil USG kamu sudah dibuat pusing sekaligus bingung karena banyak sekali rangkaian huruf dan angka. Bukan sekadar hiasan, kode-kode tersebut menerangkan kondisi janin pada rahim.
* LMP (Last Menstrual Period) menjadi petunjuk untuk memperkirakan tanggal kelahiran bayi.
* EDD (Estimated Delivery Date) merupakan perkiraan waktu kelahiran bayi berdasarkan LMP.
* GS (Gestational Sac) untuk menunjukkan kantung cairan amnion atau air ketuban yang menopang jenin tumbuh di dalam rahim.
* FHR (Fetal Heart Rate) sebagai penditeksi detak jantung di masa awal kehamilan.
* FW (Fetal Weight) merupakan informasi yang menerangkan tentang berapa berat janin dalam kandungan. Jumlah FW juga meliputi kantung cairan amnion. Kode ini juga bisa menunjukkan ukuran kehamilan kamu.
* CRL (Crown Rump Length) sebagai pengukur panjang badan mulai dari kepala hingga ujung kaki. Terhitung sejak awal kehamilan hingga jelang kelahiran.
* GA (Gestasional Age) kode ini juga bisa menentukan perkiraan usia kandungan yang berkesinambungan dengan LMP melalui panjang lengan, kaki dan diameter kepala janin.
* HC (Head Circumferencial) memberikan informasi mengenai berapa ukuran kepala janin apakah mengalami tumbuh kembang yang sesuai.
* AC (Abdominal Circumferencial) kode ini menjelaskan berapa lingkar perut janin dan dijadikan penentu berat badan bayi.
* BPD (Biparietal Diameter) kode ini baru akan terlihat saat usia kandungan kamu memasuki trimester 2 dan 3 untuk menjelaskan ukuran tulang pelipis pada janin
* EFW (Estimated Fetal Weight) kode ini untuk menunjukkan berat badan bayi dalam ukuran gram
* FL (Femur Lenght) bagian ini bisa menjelaskan berapa panjang tulang paha bayi di trimester 2 dan 3.
* FTA (Fetal Abdominal) kode ini dijadikan sebagai indikator pemantau dokter untuk melihat tumbuh kembang janin.
Kalau kamu sudah memahami semua cara membaca USG tersebut pasti akan mudah membaca hasil USG. Ternyata gak serumit penampakannya ya mom!
Baca Juga: MOI Bikin Fitur Baru untuk Ibu Hamil, Permudah Periksa Kandungan