4 Cara Mengecilkan Betis Secara Alami Dan Aman
Tubuh secara alami akan menggunakan lemak berlebih sebagai sumber energi. Ketika Anda membatasi asupan lemak, maka tubuh akan membakar sisa-sisa lemak di tubuh untuk menghasilkan energi, termasuk juga lemak di betis. Semakin banyak lemak di betis yang terbakar, maka ukuran betis Anda pun akan semakin berkurang.
Maka itu, pilihlah makanan yang padat gizi, rendah lemak, dan rendah kalori. Contohnya dengan memperbanyak makan sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, protein tanpa lemak, dan biji-bijian. Hindari makanan yang digoreng, berminyak, atau mengandung tinggi gula seperti kue, pizza, atau keripik yang bisa menggagalkan usaha Anda.
4. Makan sedikit tapi sering
Tanpa disadari, mengatur pola makan bisa menjadi cara mengecilkan betis yang ampuh, lho! Selain dengan memperhatikan jenis makanan, mengatur porsi dan waktu makan juga turut memengaruhi kesuksesan usaha Anda untuk mengecilkan betis.
Secara bertahap, kurangi porsi makan Anda dan makanlah dengan pelan alias tidak terburu-buru. Selain itu, Anda boleh dan justru dianjurkan untuk makan camilan setiap 3-4 jam setelah makan utama.
Meskipun hal ini membuat Anda makan lebih sering, pengaturan pola makan yang seperti ini justru menyebabkan asupan kalori jadi berkurang dan gula darah lebih stabil. Jadi, ada 3 manfaat utama yang bisa Anda dapatkan, yaitu mengecilkan betis, menurunkan berat badan, hingga menurunkan risiko diabetes.
Ingat, mengecilkan betis itu butuh waktu
Anda sudah melakukan berbagai cara mengecilkan betis, tapi, kok, ukuran betis seperti tidak berkurang sedikitpun? Eits, jangan panik atau menyerah dulu, ya!
Sama seperti menurunkan berat badan, mengecilkan betis tidak bisa dilakukan secara instan. Kalau Anda sudah telanjur menyerah dan menganggap usaha Anda sia-sia, maka sampai kapan pun betis Anda tidak akan berubah jadi ramping atau mengecil.
Kuncinya adalah lakukan cara-cara mengecilkan betis tadi secara konsisten dan berkelanjutan. Supaya hasilnya lebih maksimal lagi, jangan sungkan untuk konsultasi ke dokter atau ahli gizi kepercayaan Anda. Terlebih jika Anda punya riwayat penyakit tertentu sebelumnya.