12 Cara Mengatasi Keputihan Yang Tidak Normal Kenali Penyebabnya
Ilustrasi keputihan Credit: pexels.com/OlenkaLiputan6.com, Jakarta Cara mengatasi keputihan bisa dilihat dari penyebabnya. Keputihan merupakan masalah umum pada wanita. Keputihan dianggap normal jika tidak disertai bau, perubahan warna, dan gejala lain.
Keputihan yang tidak normal biasanya lebih berwarna (kuning, hijau, cokelat), berbau, dan disertai rasa tidak nyaman seperti gatal atau terbakar. Jika sudah mengalami keputihan ini, penting mengetahui cara mengatasi keputihan. Ada beberapa Cara Mengatasi Keputihan yang bisa dilakukan.
Cara mengatasi keputihan ini meliputi menjaga kebersihan organ kewanitaan, konsumsi obat, hingga mengatur pola makan. Cara mengatasi keputihan juga perlu dikonsulitasikan pada dokter untuk mengetahui penyebabnya.
Cara mengatasi keputihan ini akan membantu mengurangi ketidaknyamanan seperti bau dan gatal. Berikut cara mengatasi keputihan, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(9/2/2021).
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penyebab keputihan tidak normal
Ilustrasi vagina (iStockphotoBacterial vaginosis
Keputihan akibat bakteri atau bacterial vaginosis menyebabkan peningkatan keputihan yang memiliki bau yang kuat dan busuk. Bakteri vaginosis adalah jenis peradangan vagina yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebih bakteri yang secara alami ditemukan di dalam vagina. Kondisi ini mengganggu keseimbangan alami dan menyebabkan keputihan yang tidak normal.
Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Infeksi ini biasanya menyebar melalui kontak seksual, tetapi dapat juga ditularkan dengan berbagi handuk atau pakaian renang.
Keputihan ini menghasilkan sekresi kuning atau hijau yang memiliki bau busuk. Rasa sakit, radang, dan gatal-gatal juga merupakan gejala umum, meskipun beberapa orang tidak mengalami gejala apa pun.
Infeksi ragi
Infeksi ragi adalah infeksi jamur yang menghasilkan cairan putih dengan sensasi terbakar dan gatal. Kehadiran ragi dalam vagina adalah normal, tetapi pertumbuhannya dapat berlipat ganda di luar kendali dalam situasi tertentu. Kondisi yang dapat meningkatkan kemungkinan infeksi jamur diantaranya adalah stres, diabetes, penggunaan pil KB, kehamilan, antibiotik, Gonore dan klamidia.
Human papillomavirus (HPV) atau kanker serviks
Infeksi human papillomavirus (HPV) menyebar melalui kontak seksual dan dapat menyebabkan kanker serviks. Meskipun mungkin tidak ada gejala, kanker jenis ini dapat menghasilkan cairan berdarah, coklat, atau berair dengan bau yang tidak sedap. Kanker serviks dapat dengan mudah diskrining dengan Pap smear tahunan dan sumber pengujian HPV yang terpercaya.
Cara mengatasi keputihan
Sumber: FreepikKonsultasi dokter
Cara mengatasi keputihan yang pertama adalah konsultasi ke dokter. Penting untuk memeriksakan diri ke dokter jika keputihan memburuk. Ketika menemui dokter untuk cara mengatasi keputihan yang tidak normal, Anda akan mendapatkan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan panggul. Dokter juga akan menanyakan beberapa pertanyaan tentang gejala, siklus menstruasi, dan aktivitas seksual. Dalam banyak kasus, infeksi dapat dideteksi dengan pemeriksaan fisik atau panggul.
Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik, antijamur dan obat-obatan untuk mengatasi gejala. Jika dokter tidak dapat segera mendiagnosis masalahnya, mereka mungkin memesan beberapa tes seperti pemeriksaan HPV.
Gunakan pakaian dalam berbahan katun
Mengenakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan seperti spandeks bisa memerangkap kelembapan. Hal ini dapat menyebabkan berkembang biaknya bakteri dan memperburuk infeksi bakteri pada vagina. Untuk membantu vaginosis bakteri Anda sembuh dengan cepat dan untuk mencegah kasus di masa mendatang, kenakan pakaian dalam katun. Hindari juga memakai celana ketat.
Cara mengatasi keputihan
Ilustrasi Vagina – Alat Reproduksi wanita (iStockphoto)Jaga kebersihan vagina
Cara mengatasi keputihan yang tak kalah penting adalah menjaga kebersihan. Jaga kebersihan vagina dengan mencuci secara teratur dengan sabun tanpa parfum dan air hangat. Gunakan sabun, tampon, dan pembalut tanpa aroma. Produk beraroma atau kuat dapat mengganggu keseimbangan alami bakteri dalam vagina, yang dapat meningkatkan risiko infeksi. Produk ini dapat menghancurkan bakteri baik yang membantu mencegah infeksi vagina.
Seka dari depan ke belakang
Area anal dan vagina berdekatan. Dengan mempraktikkan kebersihan yang baik, Anda dapat membantu mengobati dan mencegah kasus vaginosis bakteri. Selalu bersihkan dari depan ke belakang setelah menggunakan kamar mandi. Seka mulai dari vagina menuju rektum untuk menghindari kontaminasi dari tinja.
Cara mengatasi keputihan
ilustrasi pembalut | unsplash.com/@thefemalecompanySering mengganti pembalut
Cara mengatasi keputihan selanjutnya adalah sering mengganti pembalut saat menstruasi. Gantilah pembalut atau tampon beberapa kali sehari selama menstruasi. Semua ini akan membantu menyelesaikan kasus vaginosis bakterial secepat mungkin.
Hindari douche
Douche adalah produk pembersih vagina berupa cairan yang dikemas dalam botol bertutup corong semprotan. Produk ini digunakan untuk membersihkan vagina. Beberapa wanita melakukan douche karena mereka percaya itu membuatnya lebih bersih. Padahal proses ini bisa mengganggu keseimbangan alami bakteri di vagina dan meningkatkan kemungkinan infeksi. Menurut Mayo Clinic, vagina membersihkan diri dan douching hanya membuang lingkungan alami di dalam vagina.
Cara mengatasi keputihan dengan bahan alami
Ilustrasi Yogurt Credit: unsplash.com/SaraUntuk cara mengatasi keputihan dengan bahan alami, pastikan untuk tetap berkonsulitasi ke dokter. Ini karena pada kondisi tertentu seperti kehamilan atau infeksi serius, bahan-bahan ini bisa tidak cocok sebagai bagian dari perawatan.
Yogurt
Yogurt adalah probiotik alami dengan bakteri sejat di dalamnya. Menurut Mayo Clinic, mengonsumsi yogurt dapat membantu memasukkan kembali bakteri sehat ke dalam tubuh. Ini membantu membangun lingkungan vagina yang seimbang, dan dapat membantu melawan bakteri jahat. Untuk mengatasi keputihan akibat bakteri, jamur, atau organisme lain cobalah untuk mengonsumsi setidaknya satu porsi yogurt setiap hari.
Suplemen probiotik
Menurut sebuah studi tahun 2014, terdapat bukti bahwa mengonsumsi suplemen probiotik setiap hari dapat membantu mengobati dan mencegah vaginosis bakteri. Minum probiotik setiap hari membantu mengobati dan mencegah kasus vaginosis bakteri di masa mendatang.
Cara mengatasi keputihan
Ilustrasi Minyak Kelapa Credit: unsplash.com/TijanaMinyak kelapa
Cara mengatasi keputihan dengan bahan alami selanjutnya adalah menggunakan minyak kelapa. Minyak kelapa memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk sifat antijamur. Penelitian telah menunjukkan bahwa minyak kelapa efektif melawan C. albicans. Minyak kelapa bisa menjadi bahan rumahan untuk mengatasi keputihan akibat infeksi jamur. Pastikan untuk membeli minyak kelapa organik murni. Anda bisa mengoleskan minyak langsung ke area yang terkena.
Cuka sari apel
Cuka sari apel memiliki sifat antimikroba alami. Cuka sari apel bisa digunakan untuk berendam di bak mandi hangat. Cuka harus diencerkan dengan air sebelum menyentuh kulit. Komponen asam cuka dapat menghilangkan mikroorganisme berbahaya, termasuk ragi.
Cara mengatasi keputihan
Ilustrasi bawang putih. (dok. Unsplash.com/Anshu A @anshu18)Bawang putih
Bawang putih dikenal sebagai antijamur dan antibiotik. Bawang putih telah lama digunakan sebagai obat rumahan untuk vaginosis bakteri. Satu studi menemukan bahwa mengonsumsi tablet suplemen bawang putih bisa menjadi pilihan untuk mengobati vaginosis bakteri. Bawang putih bisa dikonsumsi dalam makanan sehari-hari.
Vitamin C
Cara mengatasi keputihan yang terkahir terkait dengan menjaga kekebalan tubuh. Vitamin C adalah penguat sistem kekebalan. Sistem kekebalan yang kuat memungkinkan tubuh untuk kembali seimbang. Vitamin C (juga disebut asam askorbat) memiliki komponen antimikroba. Ini bisa membantu mengatasi keputihan akibat bakteri, virus, atau jamur. Wanita bisa mengonsumsi viramin C untuk mengatasi keputihan. Tapi, hindari mengoleskan vitamin C yang bersifat asam ke jaringan vagina yang sensitif.
*
*