Penyebab Sakit Perut Kenali Gejala Dan Cara Mengatasinya
Banyak kondisi yang dapat menyebabkan sakit perut. Kondisi di bawah ini adalah penyebab sakit perut yang paling sering terjadi:
1. Penyakit divertikular
Salah satu penyebab sakit perut ialah divertikular, penyakit ini terjadi ketika kantung kecil pada usus besar mendorong keluar dari titik lemah usus besar. Pada kasus ringan, keluhan ini tidak menimbulkan gejala apapun, namun dalam jangka waktu tertentu penyakit ini dapat menyebabkan:
– sakit perut
– kembung mual atau muntah
– demam atau kedinginan
– perubahan usus, seperti sembelit atau diare darah di tinja Anda (jarang)
Penanganannya, ialah segera menemui dokter. Setelah didiagnosis dengan penyakit divertikular, dokter mungkin merekomendasikan kombinasi obat-obatan, diet tinggi serat, dan probiotik.
2. Radang usus buntu (appendicitis)
Pada peradangan usus buntu, seseorang akan merasakan sakit perut hebat pada di bagian kanan bawah. Jika tidak ditangani dengan cepat, penderita berisiko tinggi mengalami komplikasi berupa usus pecah dan radang rongga perut (peritonitis).
3. Batu empedu
Penyakit batu empedu terjadi ketika ada terlalu banyak bilirubin, atau kolesterol yang menumpuk di kantong empedu. Meskipun pada awalnya tidak menunjukkan gejala, namun seiring bertambahnya ukuran, batu empedu dapat menyebabkan serangan kandung empedu. Batu empedu menjadi salah satu penyebab sakit perut. Gejala penyakit batu empedu antara lain:
– sakit perut yang parah dan berlangsung setidaknya 30 menit setiap kali
– perut kembung
– nyeri di punggung bagian atas atau bahu kanan
– demam atau kedinginan
– penyakit kuning
– gas atau gangguan pencernaan, terutama setelah makan makanan berlemak
– mual atau muntah
Batu empedu dapat diangkat pada proses pembedahan. Atau tindakan dokter menyarankan resep obat yang membantu melarutkan batu empedu. Tanda-tanda darurat medis termasuk demam dan kedinginan yang terus-menerus, berkeringat, dan tinja berwarna tanah liat.
4. Kehamilan ektopik
Ini adalah kehamilan yang terjadi di luar rahim, misalnya pada saluran tuba, rongga perut, ataupun tempat lain. Kehamilan ektopik pada awalnya tidak menimbulkan gejala. Namun, seiring pertambahan ukuran janin, hal ini menimbulkan penyebab sakit perut hebat bahkan hingga perdarahan di rongga perut kerap tak bisa dihindari.
5. Endometriosis
Kasus endometriosis di Amerika Serikat penyakit ini mempengaruhi setidaknya 11 persen wanita berusia 15 hingga 44 tahun.
Endometriosis terjadi ketika jaringan yang mirip dengan lapisan rahim tumbuh di luar rahim. Ini menyebabkan rasa sakit yang signifikan di punggung bagian bawah, panggul, dan daerah perut bagian bawah, terutama selama:
– periode
– berhubungan badan
– buang air kecil
– buang air besar
Endometriosis tidak dianggap sebagai keadaan darurat medis, tetapi dapat menyebabkan infertilitas. Jika mengalami gejala di atas, bersama dengan masalah pencernaan atau pendarahan di antara periode, segera temui dokter untuk diagnosis yang tepat.
6. Mag dan GERD
Mag dan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) sama-sama disebabkan oleh peningkatan asam dalam lambung. Berbeda dari mag, pada GERD klep antara lambung dan kerongkongan mengalami kerusakan, sehingga asam lambung dapat naik dengan mudah ke tenggorok.
Gejala sakit perut yang terjadi akibat keadaan ini meliputi nyeri ulu hati, mual, kembung, dan muntah. Mag dan GERD menjadi salah satu penyakit yang ditakuti namun sering terjadi sebagai penyebab sakit perut yang luar biasa. Namun pada GERD, gejala lain yang menyertai dapat berupa dada terasa panas atau seperti terbakar, nyeri dada, dan mulut terasa pahit atau asam.
7. Gangguan pada otot perut
Otot perut dapat berkontraksi hebat dan menimbulkan keluhan sakit perut. Keadaan ini bisa terjadi akibat benturan, olahraga, atau aktivitas berat.
Gejala Penyebab Sakit Perut
Shutterstock/Lusie Lia
Penyebab sakit perut mempunyai berbagai gejala yang bervariasi. Gejala tersebut ialah rasa kram, perut melilit, perut terasa ditusuk-tusuk, dan sebagainya. Ada sakit perut yang hanya berlangsung selama beberapa menit, atau terjadi terus menerus dalam beberapa jam hingga beberapa hari.
Pada gangguan saluran pencernaan umumnya gejala sakit perut dirasakan seperti kram atau melilit, disertai dengan diare/sembelit, muntah, perut terasa begah.
Gejala sakit perut pada kasus keracunan makanan disertai dengan mual muntah hebat dan diare segera setelah mengonsumsi makanan yang tidak higienis.
Gejala infeksi saluran kencing umumnya adalah sakit perut bagian bawah, disertai dengan nyeri saat buang air kecil, rasa tidak tuntas saat buang air kecil, dan urin bisa berwarna keruh atau merah.
Jika pada organ kandungan yang terganggu, sakit perut umumnya disertai dengan perdarahan dari vagina, keputihan, atau nyeri saat hubungan intim.
Untuk menentukan diagnosis sakit perut, pada tahap awal, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Setelah itu, pemeriksaan tambahan dapat dilakukan sesuai dugaan penyebab sakit perut.
Pada sakit perut akibat gangguan pencernaan, pemeriksaan feses, USG, atau endoskopi dapat dilakukan. Bila diduga gangguan saluran kencing penyebabnya, pemeriksaan urin rutin di laboratorium, USG perut, atau foto rontgen di daerah perut juga perlu dilakukan.
Pada gangguan di organ kandungan, pemeriksaan apus cairan vagina di bawah mikroskop dan USG kandungan umumnya dibutuhkan.
Cara Mengatasi Sakit Perut
aptelresearch.com
Pengobatan utama dari sakit perut tergantung dari penyebabnya. Sebagai pertolongan awal, penderita sakit perut dapat mengonsumsi parasetamol untuk meredakan nyeri. Selain itu, usahakan makan dalam porsi kecil tetapi sering, imbangi dengan minum air hangat secara perlahan.
Mengunjungi Dokter
Segera kunjungi dokter untuk penanganan yang benar jika terasa:
* Nyeri perut terasa sangat hebat hingga tak mampu beraktivitas.
* Disertai mual muntah hingga makanan dan minuman tak dapat dicerna sama sekali Feses bercampur darah.
* Riwayat terjadi benturan di perut beberapa hari sebelum perut nyeri.
* Keluhan sakit perut pada umumnya yang tidak hilang selama lebih dari 2 minggu.
Pencegahan
Cara mencegah sakit perut berbeda-beda, tergantung penyebabnya. Namun secara umum, untuk mengatasi sakit perut akibat gangguan pencernaan, biasakan makan dalam waktu yang teratur. Anda sebaiknya memastikan untuk mengonsumsi makanan bergizi (mengandung karbohidrat, sayur, protein, dan buah).
* Hindari makanan yang dapat meningkatkan produksi asam lambung.
* Makan teratur dan tidak berlebihan. Makan sedikit tapi sering lebih baik daripada makan langsung banyak dalam satu waktu.
* Perbanyak konsumsi air putih.
* Hindari menahan buang air kecil.
* Hindari juga stres dengan olahraga teratur 4–5 kali dalam seminggu selama 30–60 menit.
[Ibr]