Cara Menanam Cabe Paling Efektif
Tanaman Cabai atau Cabe dalam Bahasa Latin bernama Capsium annum L. merupakan salah satu sayuran yang memiliki sensasi pedas. Jenis tanaman cabai pun beraneka ragam, tidak hanya sebatas cabe hijau, merah serta rawit saja.
Ada banyak sekali jenis-jenis cabe yang tumbuh di Indonesia bahkan di dunia. Tanaman ini termasuk salah satu jenis tanaman yang banyak dibudidayakan, baik untuk skala industri maupun hanya untuk ditanam di pekarangan rumah.
Agar cabai yang ditanam dapat tumbuh dan menghasilkan kualitas baik, perlu disimak beberapa tips-tips yang mungkin berguna untuk kalian yang hendak ingin menanam tanaman bercita rasa pedas ini!
> Baca juga: Cara Benar Menanam Anggur!
1. Pahami Tanaman Cabai
Tanaman Cabai yang paling banyak dibudidayakan oleh petani maupun oleh kebanyakan masyarakat lainnya adalah cabai merah panjang. Cabai jenis ini merupakan jenis cabai yang sering ditemui di pasar tradisional maupun di supermarket.
Sesuai namanya, cabai merah memang memiliki warna yang merah, memiliki kulit yang licin, mulus, terlihat mengkilap, cukup tebal isinya serta memiliki ukuran yang panjang dan biasanya ujungnya lancip dan berbentuk lonjong.
Dalam membudidayakan jenis cabai ini yang memiliki karakter yang cocok apabila di tanam di daerah tropis khususnya di Indonesia, terutama di ditanam di dataran rendah dan akan memiliki hasil yang kurang memuaskan apabila di tanam di dataran tinggi.
Hal ini dikarenakan tanaman cabai merah memiliki suhu optimal berkisar antara 24 hingga 28 derajat celcius. Dan apabila cabai ditanam di dataran yang memiliki suhu dibawah 15 derajat celcius serta diatas 32 derajat celcius maka akan mengganggu pertumbuhan cabai itu sendiri. Berikut adalah cara menanam tanaman cabai agar hasil yang didapat baik.
> Penting: Cara Menanam Bawang Merah Sendiri
2. Pilih dan Tentukan Lokasi Tanam
Langkah kedua dalam membudidayakan atau sekedar menanam cabai adalah pemilihan dan penentuan lokasi tanam. Hal ini sangat penting dilakukan demi terciptanya hasil yang baik dan sempurna ketika cabai nanti dipanen.
Berikut adalah beberapa tips-tips ketika kalian hendak mementukan lokasi penanaman cabai, diantaranya:
1. Permukaan tanah haruslah berada diantara ketinggian 300 hingga 2.000 meter diatas permukaan laut (mdpl).
2. Suhu atau temperatur menjadi sangat krusial, suhu yang ideal untuk penanaman cabai haruslah berada di angka sekitar 24 derajat celcius.
3. Pastikan kelembapan dari lokasi penanaman tidak terlalu tinggi. Cabai yang ditanam di area lembab bisa mudah busuk.
4. Tanaman cabai sebaiknya ditanam di lokasi yang terkena cahaya matahari secara langsung sepanjang hari
5. Cabai bisa ditanam di tanah bekas padi alias sawah, karena sawah memiliki tanah yang gembur dan kaya akan unsur hara serta memiliki persediaan air tanah yang cukup
6. Tanaman cabai haruslah ditanam di tanah yang memiliki PH berkisar antara 5 hingga 7, agar tanaman tidak busuk atau gagal panen.
> Lihat juga: Cara Benar Menanam Bawang Putih
3. Pilih Bibit Cabai dengan Baik
Setelah kalian menentukan lokasi tempat penanaman cabai, langkah ketiga adalah pemilihan benih atau bibit cabai agar sesuai dengan lokasi tempat dimana kalian akan menanamnya.
Untuk mendapatkan benih cabai dengan kualitas yang baik, kalian dapat mendatangi ke tempat penjualan benih ataupun langsung dari petani cabai, namun tidak ada salahnya bagi kalian yang ingin mendapatkan benih dari tanaman cabai yang kalian tanam.
Berikut adalah beberapa tips agar supaya kalian mendapatkan benih dengan kualitas yang baik dari hasil tanaman cabai:
1. Jika kalian membeli dari petani cabai ataupun dari penjual benih di toko benih, kalian bisa memulai untuk melakukan penyemaian terlebih dahulu untuk mendapatkan kualitas benih cabai yang berkualitas.
2. Agar benih cabai kalian dapat cepat tumbuh tunas, kalian bisa melakukan penggunaan media semai yaitu berupa tanah yang telah dicampur dengan sekam dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 : 1
3. Kemudian taburi benih tanaman cabai diatas media tanam, setelah itu tutup tipis dengan tanah dari hasil campuran tadi hingga benar-benar tertutup. Ingat, jangan terlalu tebal dan banyak dalam melapisinya.
4. Setelah itu letakkan di ruangan yang memiliki penyinaran yang minim dan tutup permukaan media semai dengan kain hitam yang telah dilubangi sehingga terlihat seperti kain yang memiliki pori-pori yang besar.
5. Setelah semua siap, tunggu hingga tunas pada benih muncul dengan ketinggian 5 hingga 10 cm untuk bisa dipindahkan ke media tanam setelah 3 hingga 5 hari.
> Baca: Cara Menanam Terong (Cepat Panen!)
Selain dengan tips-tips diatas, berikut adalah beberapa tips untuk pengambilan benih cabai:
Untuk memperoleh benih dari tanaman cabai dapat dilihat dari tampilan fisiknya, ukuran induknya yang besar, serta dari bentuknya yang sempurna dan terlihat sehat. Dari berbagai macam kriteria tersebut maka akan menghasilkan cabai yang berkualitas.
Selanjutnya, biarkan cabai mengering dengan sendirinya dan pilih buah cabe dari hasil diantara periode panen ke 4 hingga ke 6 karena didalam periode ini, akan menghasilkan benih cabai yang optimal.
Panen di periode pertama hingga ketiga biasanya akan menghasilkan benih yang nantinya akan berbuah sedikit. Sedangkan ketika periode akhir maka akan diperoleh buah cabai yang banyak, namun hasil dari benihnya akan menghasilkan buah cabai yang kecil-kecil sehingga tidak maksimal.
Kemudian setelah dipanen, ambil alat pemotong untuk memotong cabai menjadi 3 bagian. Yang pertama ambil biji pada potongan bagian tengah, karena bagian tengah merupakan bagian biji cabai yang lebih berkualitas dibanding kedua potongan bagian depan dan belakang.
Rendam biji cabai yang telah diambil di bagian tengah tadi ke dalam air bersih. Kemudian pilihlah biji yang tenggelam dalam air dan jangan kalian ambil biji yang terapung diatas air bersih tersebut. Angkat biji benih cabai dari rendaman air bersih tersebut untuk dikeringkan selama 3 hari atau lebih.
Agar terhindar dari serangan jamur dan memperoleh benih yang organik, rendam biji tersebut sebelum dijemur hingga kering dengan campuran fungisida agar dapat bertahan lama.
4. Semai Benih Cabai
Setelah memilih bibit dengan baik dan seksama, langkah selanjutnya adalah menyemai benih, alias persiapan pertumbuhan awal tanaman cabai.
Bagi kalian yang memiliki lahan seluas 1 hektar, maka dibutuhkan benih cabai sejumlah ½ kg. Kemudian setelah tersedianya lahan, benih cabai harus disemaikan terlebih dahulu sebelum langsung ditanam pada lahan, karena pada dasarnya tidak semua benih yang ditanam tumbuh dengan baik.
Penyemaian ini berguna untuk menyeleksi benih-benih yang sudah benar-benar tumbuh dan kuat untuk nantinya ditanam pada lahan yang lebih luas. Penyemaian disarankan diberi naungan agar terlindung dari serangan sinar matahari secara langsung, terjangan angina hingga derasnya hujan.
Kemudian, kalian siapkan media tanam dan polybag yang memiliki ukuran 5 x 10 cm. Media tanam yang disarankan berisi campuran tanah, pupuk kompos dana rang sekam dengan perbandingan 1 : 1 : 1 yang diaduk hingga tercampur dengan rata. Kemudian, isilah polybag tersebut dengan media tanam yang telah disiapkan hingga mencapai ¾ bagian.
Kemudian, setelah kalian menyiapkan media tanam, rendamlah benih terlebih dahulu pada air hangat sekitar 6 jam. Hal ini untuk merangsang pertumbuhan benih.
Tanam benih tipis-tipis kira-kira berukuran sedalam 1,5 cm, kemudian tutupi kembali dengan media tanam. Simpan ditempat yang aman dari segala macam serangan makhluk hidup.
Siram benih tersebut dengan air bersih setiap pagi dan sore hari agar setelah berumur 1 bulan lamanya kalian dapat melihat benih tersebut telah tumbuh menjadi bibit cabai yang sudah siap untuk bisa dipindahkan ke lahan yang lebih luas.
5. Olah Lahan Tanam
Setelah kalian menanam benih pada media tanam, langkah selanjutnya adalah pengolahan lahan yang baik dan tepat agar tanaman cabai dapat tumbuh dengan lebat.
Berikut tips-tips dalam mengolah lahan agar tanaman cabai dapat tumbuh dengan baik.
Mulailah dengan membajak atau mencangkul lahan dengan kedalaman 40 cm. singkirkan kerikil atau batu serta sisa-sisa akar tanaman. Apabila terlalu banyak gulma atau tanaman pengganggu pada lahan dapat dimusnahkan terlebih dahulu dengan menggunakan herbisida.
Buat gundukan tanah dengan berukuran tinggi 40 cm dan lebar 1 m. Buat jarak antar gundukan tanah sebesar 60 cm. Agar memudahkan kalian dalam pemeliharan, buatlah panjang gundukan tanah maksimal 15 m. Tanaman cabai sangat tidak menyukai genangan air sehingga diperlukan juga saluran drainase yang baik.
Lakukan pemberian dolomit atau kapur pertanian sebanyak 2 hingga 4 ton per hektar saat proses pembajakan dan pembuatan lahan agar terhindar dari serangan virus yang membuat daunnya terlihat pucat. Pemberian dolomit akan memberikan tingkat keasaman tanah yang rendah dengan PH 6 hingga 7 sehingga akan optimal dalam penanaman cabai.
Beri pupuk kompos, tambahan pupuk KCL, pupuk urea pada setiap gundukan tanah secara merata yang masing-masing pupuk kompos sebanyak 20 ton per hektar, pupuk KCL sebanyak 200 kg per hektar dan pupuk urea sebesar 350 kg per hektar.
Beri mulsa plastik untuk menutupi gundukan tanah, hal ini berguna untuk menekan erosi, mempertahankan kelembapan, menjaga kebersihan lahan serta mampu mengendalikan gulma.
Buatlah lubang tanam dengan ukuran kedalaman 10 cm atau bisa disesuaikan dengan ukuran polybag yang telah disemai benih cabai dalam setiap gundukan tanah sebanyak 2 baris dan beri jakar sekitar 60 hingga 70 cm. Lubang tanam sebaiknya dibuat tidak sejajar atau dibuat zig zag. Hal tersebut dilakukan agar sirkulasi udara yang masuk dapat teratur dan mampu menekan sinar matahari.
6. Rawat Tanaman Cabai
Setelah kalian mengikuti semua tahapan sebelumnya, maka kalian tinggal menaruh polybag yang telah terisi oleh benih yang telah disemai ke dalam gundukan tanah tersebut.
Setelah itu, maka kalian hanya akan melakukan perawatan yang tepat pada tanaman cabai agar mendapatkan hasil yang maksimal, berikut adalah perawatan yang tepat yang harus dilakukan.
Yang pertama, lakukan penyiraman secara rutin dengan menggunakan air bekas cucian beras agar cabai dapat cepat berbuah. Penyiraman dilakukan di pagi dan sore hari.
Kemudian kalian dapat memberikan beberapa vitamin untuk memberi nutrisi pada tanaman cabai dan melakukan pemupukan lanjutan yang dilakukan setiap 2 minggu sekali. Sambil memberi pupuk tambahan, kalian perlu menambahkan kadar tanah pada media tanam karena tanahnya akan selalu terkikis seiring kalian melakukan penyiraman.
Jagalah kebersihan tanaman, cabut semua daun yang telah mengering, sambil terus memantau dan mencabut tanaman liar yang tumbuh pada media tanam.
Untuk memberantas hama yang mengganggu, kalian dapat menyemprotkan pestisida, namun perlu diingat, jangan terlalu banyak dan sering diberi pestisida, karena nantinya dapat memberikan dampak kesehatan yang buruk ketika cabai sudah dipanen dan dikonsumsi oleh manusia.
Setelah semua dilakukan, langkah paling terakhir dalam penanaman tanaman cabai adalah tunggu hingga cabai siap dipanen dan perlu diingat, ketika cabai di panen hindari mencabut buah cabai karena akan dapat merusak tekstur tanaman sehingga akan sulit dipanen lagi.
Lakukan pemanenan dengan cara memotong bagian batang cabai dengan menggunakan tangan ataupun alat pemotong lainnya seperti gunting.
Yang paling utama ketika kalian hendak menanam tanaman cabai ialah kalian harus rajin-rajin memantau tanaman cabai kalian, karena tanaman cabai sangat rentan terhadap serangan hama.
Serta yang tak kalah penting adalah, kalian harus menanam cabau dengan niat dan komitmen yang tinggi untuk dapat menghasilkan tanaman cabai dengan kualitas nomor satu!
> Artikel penting lain: Cara Menanam Jahe