Apakah Lompat Bisa Meninggikan Badan
SonoraBangka.id – Olahraga skipping atau lompat tali bisa menyehatkan jantung dan paru-paru.
Selain itu, lompat tali adalah olahraga kardio yang mudah dan juga murah.
Nah, banyak yang bilang jika skipping bisa menjadi cara cepat menambah tinggi badan. Apakah benar?
Sebelum menjawabnya, satu hal yang kita harus tahu, faktor utama yang menentukan tinggi badan seseorang adalah gen.
Perlu diketahui bahwa tinggi badan kita ditentukan oleh genetik
warisan orangtua, yakni sekitar persen.
Nah, jika orangtua pendek, maka besar kemungkinan anaknya memiliki postur yang juga pendek.
Sisanya tergantung pada faktor lingkungan, terutama nutrisi makanan dan rutinitas aktivitas fisik sehari-hari.
Walau begitu, benar juga bahwa olahraga teratur dapat membantu menambah tinggi badan.
Tubuh melepaskan lebih banyak hormon pertumbuhan (HGH) untuk mendukung pertumbuhan tinggi badan yang lebih maksimal selama kita
berolahraga.
Selain itu, olahraga secara umum akan membantu menguatkan struktur otak dan tulang.
Nah saat kita melakukan skipping, tulang juga dilatih untuk menerima beban dengan menopang berat badan.
Pembebanan inilah yang memicu terbentuknya sel-sel tulang yang baru.
Namun manfaat skipping sebagai cara menambah tinggi badan tidak bisa dinikmati semua orang.
Skipping bisa menambah tinggi badan terlebih jika sudah rutin dilakukan sejak masa kanak-kanak.
Pasalnya,
meski memang kelenjar pituitari tidak pernah berhenti memproduksi hormon HGH, namun jumlahnya akan memuncak selama masa pubertas dan kemudian berangsur-angsur menurun setelah usia 30 tahun.
Pembentukan sel-sel tulang baru akan memengaruhi ukuran tulang menjadi semakin panjang pada masa anak-anak dan remaja.
Karena pada masa itu, mereka masih dalam masa pertumbuhan.
Selain itu, tinggi badan pun akan bertambah dengan pembentukan sel-sel tulang yang baru itu.
Selain karena
faktor produksi HGH dan pertumbuhan tulang yang lebih cepat pada anak-anak, perlu diingat juga bahwa tinggi badan akan berhenti tumbuh ketika lempeng epifisis (bagian tulang panjang) menutup.
Tinggi badan pria umumnya akan berhenti tumbuh sekitar usia 18 tahun, dan 16 tahun untuk wanita.
Ketika sudah menutup maka itulah hasil akhir tinggi badan kita saat dewasa.
Selanjutnya, tinggi badan pria dan wanita akan menyusut mulai usia 40 tahun hingga seterusnya.
Efek skipping
untuk menambah tinggi biasanya tidak terlihat bagi mereka yang berusia di atas 30.
Nah, tidak heran jika skipping menjadi salah satu aktivitas fisik yang sangat membantu pertumbuhan tinggi badan anak.
Walau begitu, bagi orang dewasa skipping tidak bisa membuat badan jadi lebih tinggi, tapi rajin lompat tali bisa memperkuat otot serta menjaga kepadatan dan kekuatan tulang.
Pada orang dewasa yang sudah tidak mengalami pertumbuhan, pembentukan sel-sel tulang baru akan mengisi
tulang agar menjadi semakin padat.
Kondisi seperti inilah yang akan menurunkan risiko pengeroposan tulang serta membuat tulang semakin kuat.
Selain memperkuat tulang, gerakan lompatan yang dilakukan berulang kali juga akan membentuk otot-otot kaki menjadi semakin kuat.
Olahraga peninggi badan kerap dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menambah tinggi badan. Di sisi lain, ada anggapan bahwa masa pertumbuhan akan terhenti di usia tertentu. Lantas, apakah benar beberapa jenis olahraga bisa membuat tubuh lebih tinggi?
Tubuh pendek sering dianggap kurang menarik dan bisa menurunkan rasa percaya diri. Tak sedikit orang yang menggunakan cara instan, seperti konsumsi obat atau
susu peninggi badan, agar tubuh menjadi lebih tinggi.
Padahal, ada cara lain yang diduga dapat menambah tinggi badan, yaitu dengan
olahraga peninggi badan. Namun, apakah benar demikian?
Fakta Terkait Olahraga Peninggi Badan
Sebenarnya, tinggi badan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor usia dan faktor keturunan, terutama tinggi badan orang tua. Pertambahan tinggi badan ini biasanya berlangsung lebih cepat saat laki-laki maupun perempuan memasuki masa pubertas.
Batas
pertumbuhan laki-laki adalah usia 16 tahun, sedangkan perempuan adalah 14–15 tahun atau 2–3 tahun setelah menstruasi dimulai. Jadi, bila masih dalam masa pertumbuhan, kamu memiliki peluang untuk menambah tinggi badan dan salah satunya adalah melalui olahraga.
Banyak sumber yang mengklaim bahwa jenis olahraga tertentu cukup efektif sebagai olahraga peninggi badan. Berikut ini adalah beberapa jenisnya:
* Latihan kekuatan, seperti
push-up dan sit-up
* Latihan kelenturan, misalnya yoga
* Latihan aerobik, seperti lompat tali, bersepeda, berenang, berjalan, dan bermain tenis atau basket
Hanya saja
setelah masa pertumbuhan selesai, olahraga seperti di atas sebenarnya tidak lagi mampu membuat seseorang menjadi lebih tinggi.
Meski begitu, olahraga yang dilakukan secara rutin memiliki beragam manfaat, seperti memperkuat tulang dan otot, menjaga berat badan ideal, serta mengoptimalkan produksi hormon pertumbuhan.
Cara Mengoptimalkan Pertumbuhan Tinggi Badan
Selain
fokus pada olahraga peninggi badan, ada beberapa faktor lain yang harus kamu perhatikan agar dapat mengoptimalkan pertumbuhan tinggi badan, di antaranya:
1. Menerapkan pola makan sehat
Selain bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, mengonsumsi pola makan sehat dan bergizi seimbang juga dapat mengoptimalkan pertumbuhan tinggi
badan.
Oleh karena itu, penuhi beragam asupan nutrisi, mulai dari mengonsumsi sayuran dan buah segar hingga makanan tinggi protein. Selain itu, kamu juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan kaya vitamin D yang baik untuk meningkatkan kesehatan tulang.
2. Memenuhi
waktu tidur ideal
Tidur yang cukup memberikan banyak manfaat untuk kesehatan. Tidak hanya menurunkan stres, tetapi juga menjaga berat badan ideal dan mendukung tumbuh kembang, termasuk proses pertambahan tinggi badan.
3. Mengonsumsi multivitamin
Kamu juga bisa mengonsumsi suplemen
multivitamin agar dapat mengoptimalkan tumbuh kembang. Meski begitu, kamu disarankan untuk konsultasi lebih dulu dengan dokter untuk mendapatkan informasi yang tepat.
Hal penting yang perlu kamu ingat, jangan mudah percaya dengan produk peninggi badan yang menawarkan hasil instan. Beberapa produk tersebut bisa saja memiliki kandungan yang justru dapat berdampak buruk bagi
kesehatan tubuh.
Jika kamu masih penasaran mengenai olahraga peninggi badan yang optimal, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu. Kamu juga dapat meminta saran dari dokter mengenai asupan gizi yang ideal untuk menambah tinggi badanmu.
Terakhir diperbarui: 17 Januari Olahraga apa yang bisa bikin tinggi?
Fakta Terkait Olahraga Peninggi Badan.
Latihan kekuatan, seperti push-up dan sit-up..
Latihan kelenturan, misalnya yoga..
Latihan aerobik, seperti lompat tali, bersepeda, berenang, berjalan, dan bermain tenis atau basket..
Berapa lama lompat tali untuk meninggikan badan?
Lalu, berapa lama dan berapa kali lompat tali dalam sehari untuk meninggikan badan? Durasi ideal bagi pemula adalah 10 menit dan jika sudah terbiasa, kamu bisa menambah durasi menjadi menit setiap harinya.
Apa penyebab orang tidak bisa tinggi?
Berbagai Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Badan
genetik atau keturunan. jenis kelamin. kelengkapan nutrisi sejak kecil. cedera atau patah tulang.
Apakah lompat jinjit bisa meninggikan badan?
Namun harus diperhatikan gerakan yang benar ketika melakukan olahraga ini yaitu dengan menggunakan ujung kaki atau jinjit hal ini bisa membantu menambah tinggi badan secara signifikan.