Bisa Bikin Anak Manja Ini Pengertian Dan Efek Permissive Parenting Bagi Anak
MOMSMONEY.ID -Yuk, cari tahu pengertian dan efek permissive parenting bagi anak di sini.
Permissive parenting merupakan gaya pengasuhan yang dicirikan oleh tuntutan rendah dengan daya tanggap yang tinggi.
Orangtua yang menerapkan permissive parenting cenderung sangat penyayang namun memberikan sedikit aturan dan pedoman untuk anak-anak mereka.
Permissive parent sering kali tidak mengharapkan perilaku dewasa dari anak-anaknya dan gemar bersikap layaknya teman daripada menonjolkan figur orangtua.
Terkadang, permissive parenting dikenal sebagai pola asuh yang memanjakan. Pasalnya, orangtua dengan gaya pengasuhan ini membuat tuntutan yang relatif sedikit pada anak-anak mereka.
Orangtua memiliki harapan yang rendah untuk pengendalian diri dan kedewasaan anak, serta jarang menerapkan disiplin.
Baca Juga: Ingin Melek Finansial? Coba Tonton 4 Drakor Bertema Keuangan Ini Saja
Karakteristik permissive parent
Sebagai bahan evaluasi, berikut beberapa karakteristik permissive parent yang perlu Anda tahu:
* Orangtua sangat memelihara dan mencintai anak sehingga cenderung memanjakan
* Orangtua kerap menanyakan pendapat anak tentang keputusan besar
* Orangtua cenderung memberikan kebebasan kepada anak daripada tanggung jawab
* Orangtua memiliki sedikit aturan atau standar perilaku
* Orangtua tidak menegakkan aturan secara konsisten
* Orangtua kerap menyuap anak dengan mainan, hadiah, atau makanan supaya anak mau berperilaku baik
* Orangtua sering bersikap seperti teman alih-alih orang tua
* Orangtua menetapkan sedikit jadwal atau struktur untuk anak
* Orangtua jarang memaksakan segala jenis konsekuensi
Baca Juga: 4 Tips Penting untuk Mendukung Anak Berkepribadian Introvert
Efek gaya pengasuhan permissive parenting bagi anak
Para peneliti menemukan, pendekatan pengasuhan yang terlalu santai dari permissive parent dapat menyebabkan sejumlah hasil negatif pada anak.
Anak-anak yang dibesarkan dengan gaya pengasuhan permissive parenting cenderung kurang disiplin, memiliki keterampilan sosial yang buruk, suka menuntut, dan mungkin merasa tidak aman karena kurangnya batasan serta bimbingan.
Lebih lanjut, berikut MomsMoney paparkan efek gaya pengasuhan permissive parenting bagi anak yang dirangkum dari Parenting For Brain dan Verywell Mind:
1. Memiliki prestasi akademik yang lebih rendah
Orangtua yang menerapkan permissive parenting umumnya tidak memantau kebiasaan belajar anak-anaknya. Sehingga, anak memiliki disiplin diri yang kurang.
Orangtua dengan gaya pengasuhan ini juga tidak menuntut anak-anak mereka untuk berprestasi atau menetapkan tujuan untuk diperjuangkan oleh anak.
Studi menunjukkan, anak-anak yang diasuh oleh permissive parent cenderung memiliki prestasi akademik yang lebih rendah.
Baca Juga: Wajib Anda Coba, Ini 5 Buah yang Baik untuk Penderita Usus Buntu
2. Lebih impulsif dan agresif
Permissive parent tidak mengontrol atau mengatur perilaku anak-anaknya. Akibatnya, anak menjadi kurang menyadari batas-batas perilaku yang dapat diterima.
Anak yang diasuh dengan gaya pengasuhan permissive juga menunjukkan kontrol impuls yang lebih buruk dan memiliki lebih banyak masalah perilaku.
Ketika menghadapi situasi stres, anak cenderung menggunakan agresi daripada coping mechanism yang tepat.
3. Kurang mampu mengatur diri sendiri
Regulasi emosi bukanlah sesuatu yang tercipta sejak lahir melainkan keterampilan yang harus dipelajari.
Karena anak-anak dari permissive parent terbiasa dibiarkan mengatur aktivitas, perilaku, dan emosinya sendiri di usia muda, mereka pun cenderung lebih sulit untuk mengatur diri sendiri pada akhirnya.
4. Memiliki keterampilan sosial yang buruk
Studi menemukan bahwa anak-anak yang dibesarkan oleh permissive parent cenderung memiliki lebih sedikit empati yang mengarah pada keterampilan sosial yang buruk.
Umumnya, anak-anak tersebut menampilkan lebih banyak perilaku anti-sosial.
5. Tidak dapat membuat keputusan dengan baik
Orangtua dengan permissive parenting tidak menetapkan atau menegakkan segala jenis aturan maupun pedoman dalam mengasuh anak.
Adapun hal tersebut dapat menyebabkan anak kesulitan untuk mempelajari keterampilan pemecahan masalah dan pengampilan keputusan yang baik.
Baca Juga: Biaya Sekolah Makin Mahal, Ini 5 Cara Mulai Merencanakan Pendidikan Anak
6. Tidak mampu mengatur waktu
Karena kurangnya struktur dan aturan di rumah, anak-anak dari permissive parent cenderung tidak pernah belajar perihal batasan. Ini bisa menyebabkan mereka terlalu banyak menonton televisi, terlalu banyak bermain game, atau terlalu banyak makan.
Jika terus berlanjut, anak akan terbiasa dengan kebiasaan tidak sehat yang berisiko menyebabkan berbagai masalah kesehatan salah satunya obesitas.
7. Lebih rentan terhadap penyalahgunaan zat dan konsumsi alkohol
Studi menemukan bahwa anak-anak yang diasuh dengan permissive parenting memiliki keterkaitan yang erat dengan kenakalan, penyalahgunaan zat, dan konsumsi alkohol.
Ini karena gaya pengasuhan permissive cenderung membuat anak mengembangkan kontrol impuls yang lebih buruk.
Perbedaan permissive parenting dengan authoritative parenting
Moms, meskipun gaya pengasuhan permissive parenting terlihat mirip dengan authoritative parenting karena sama-sama tidak melibatkan hukuman fisik layaknya authoritarian parenting, faktanya kedua gaya pengasuhan ini memiliki perbedaan yang terbilang kontras.
Berikut perbedaan antara permissive parenting dan authoritative parenting yang MomsMoney sajikan dalam bentuk tabel: Permissive parenting
Authoritative Parenting
Selalu mengiyakan setiap permintaan anak.
Mengiyakan permintaan anak selagi masuk akal.
Tidak suka mengontrol, memantau, atau membimbing perilaku anak.
Tidak suka mengontrol anak, namun tetap memantau dan membimbing perilaku anak.
Memiliki sedikit aturan dan standar perilaku. Sekali pun memiliki aturan, orang tua tidak menegakkannya secara konsisten.
Memiliki beberapa aturan dan standar perilaku. Orang tua juga menegakkan aturan yang ada secara konsisten.
Membiarkan anak membuat keputusan besar tanpa bimbingan yang mana seharusnya diputuskan oleh orang dewasa.
Membiarkan anak berpartisipasi dalam membuat keputusan besar sembari memberikan bimbingan.
Memberikan sedikit tanggung jawab kepada anak.
Memberikan sejumlah tanggung jawab yang masuk akal kepada anak.
Demikian informasi seputar gaya pengasuhan permissive parenting yang sebaiknya dihindari karena cenderung merugikan anak daripada menguntungkan.
Jika beberapa karakteristik di atas ada pada diri Anda, cobalah untuk mulai menetapkan aturan dan standar perilaku yang cukup, bersikap tegas dan konsisten dalam menegakkan aturan, serta memberikan anak sejumlah tanggungjawab yang masuk akal dan bisa membantu mereka menjadi lebih mandiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News