Bolehkah Membersihan Kotoran Telinga Sendiri
Beranda / Informasi Kesehatan / Telinga Hidung Tenggorokan (THT) / Bolehkah Membersihan Kotoran Telinga Sendiri?
Terbit: 5 July 2018 | Diperbarui: 8 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter
DokterSehat.Com – Menjaga kebersihan telinga agar tidak terhindar dari penyakit dan gangguan adalah sesuatu yang wajib dilakukan. Namun, bagaimana jika Anda membersihkan telinga ini tanpa bantuan orang lain? Adakah bahaya yang mengancam kesehatan kuping Anda?
Seperti diketahui, bentuk telinga dirancang untuk mengantisipasi masuknya kotoran. Liang telinga yang bersudut membuat kotoran atau serangga sulit menembus bagian yang lebih dalam.
Kotoran telinga ini bertugas menghalau kotoran yang juga dilakukan kelenjar rambut yang terdapat di bagian depan setelah liang telinga. Di sini juga diproduksi getah telinga yang bernama serumen. Kotoran telinga berfungsi untuk menghalangi debu atau partikel kecil lain yang berpotensi mengganggu atau menginfeksi gendang telinga.
Kotoran telinga juga bertugas sebagai lapisan yang melindungi kulit saluran telinga dari air. Tanpa kotoran telinga, area ini bisa menjadi kering, gatal, bahkan rentan terkena infeksi.
Penting untuk diketahui bahwa sebenarnya telinga memiliki mekanisme pembersihan sendiri yaitu melalui gerakan rahang seperti saat mengunyah atau melalui proses pengelupasan kulit. Saat mengunyah, kotoran telinga akan terdorong hingga bagian terluar saluran telinga.
Saat itulah, kotoran telinga juga akan membawa debu dan benda asing yang ada di saluran telinga. Gerakan rahang akan membantu melepaskan sisa kotoran yang menempel pada dinding saluran telinga sehingga lebih mudah terlepas.
Hingga kini, banyak orang sering salah kaprah mengenai kotoran telinga ini. Padahal, fungsinya sangat penting untuk menjaga kesehatan telinga seseorang. Dalam kadar normal, kotoran telinga hanya menutupi permukaan dinding telinga.
Jika dibersihkan, serumen akan diproduksi lagi oleh telinga. Oleh karenanya, mengorek kuping terlalu dalam tanpa bantuan orang lain sebaiknya dihindari. Anda hanya disarankan untuk membersihkan bagian luar kuping saja.
Bahaya Mengorek Kuping Terlalu Dalam
Salah satu yang sering dilakukan beberapa orang adalah mengorek kuping. Tak banyak yang tahu, bahwa kebiasaan mengorek kuping justru akan mengakibatkan terdorongnya serumen telinga ke bagian yang lebih dalam.
Jika pengorekan dilakukan terus-menerus, serumen yang terdorong akan menumpuk dan menyumbat, sehingga pendengaran pun menurun karena gelombang suara tak bisa disalurkan dengan baik. Telinga berdarah karena dikorek juga bisa terjadi akibat kebiasaan ini.
Selain itu, mengorek kuping terlalu dalam juga bisa mengakibatkan perbenturan sebab telinga memiliki bentuk yang bersudut. Perbenturan ini akan mengakibatkan pembengkakan atau perdarahan.
Telinga berdarah karena dikorek terlalu keras atau dalam juga bisa mengakibatkan trauma, ditambah kondisi dinding telinga kita mudah berdarah.
Bahkan mengorek kuping terlalu dalam bisa juga membuat Anda kolaps. Anda mungkin pernah mengalami batuk-batuk saat mengorek kuping. Nah, hal ini disebabkan adanya refleks saraf pagus yang terdapat di dinding telinga.
Saraf pagus membentang ke tenggorokan, dada sampai perut. Batuk-batuk adalah refleks yang ringan. Sementara refleks yang berat dan berbahaya bisa mengakibatkan kolaps.
Mengorek Kuping Menyebabkan Infeksi dan Gangguan Saraf
Menurut dr. Darnila Rani, Sp.THT dari RSCM, mengorek kuping terlalu dalam juga bisa menyebabkan infeksi. Infeksi yang berat dan berada di tempat yang sensitif bisa menyebabkan kualitas pendengaran menurun, bahkan membuat muka jadi mencong (tak simetris).
Darnila mengungkapkan, salah satu saraf yang terdapat di telinga adalah saraf facialis. Saraf ini berada di belakang liang telinga. Fungsinya menggerakkan otot muka dan sebagai bagian yang menunjang pendengaran.
Meski saraf ini dilindungi tulang, namun jika infeksi atau gangguan lain sudah mengenainya, maka bisa mengakibatkan muka menjadi mencong, mata tak bisa ditutup, hingga gangguan-gangguan saraf lainnya.
Infeksi akibat mengorek kuping terlalu keras bisa menimbulkan bisul yang bernanah. Infeksi bisa terjadi di liang telinga, kelenjar rambut, bahkan sampai ke bagian telinga tengah di belakang gendang.
Selain itu, infeksi telinga tengah yang disebut congek bisa pula disebabkan oleh adanya infeksi di saluran napas yang berasal dari belakang hidung lalu merambat ke saluran tuba eskafius yang menghubungkan rongga di belakang hidung dengan telinga tengah.
Saat produksi nanah semakin banyak, maka gendang telinga bisa pecah yang pada akhirnya menyebabkan pendengaran seseorang akan terganggu.
Perlu diketahui, di dalam telinga terdapat banyak sekali saraf. Itulah kenapa telinga sangat sensitif. Ketika Anda sakit amandel, sakit gigi atau radang tenggorokan, telinga juga terasa sakit karena telinga dilalui saraf perasa. Saraf ini akan mengalihkan rasa sakit di daerah lain sampai ke telinga.
Cara Membersihkan Telinga yang Tepat
* Gunakan obat tetes telinga yang dijual bebas di apotek atau toko obat. Obat ini dapat melunakkan gumpalan sehingga mudah dikeluarkan. Bisa juga menggunakan minyak bayi (baby oil) atau gliserin.
* Pergi ke dokter. Biasanya dokter dapat mengeluarkan kotoran telinga dengan alat khusus untuk mengeluarkan kotoran telinga atau memakai alat sedot (suction). Langkah lain, dokter mungkin akan merekomendasikan irigasi telinga, yaitu pengaliran air bertekanan untuk mengeluarkan kotoran telinga.
DokterSehat | © 2022 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi