Cara Membaca Hasil Usg Dari Seorang Ahli Obstetri Dan Ginekologi
Kamu mungkin jago dalam membaca tarot, garis tangan dan situasi, tapi saat ini kamu hamil dan kebingungan tentang satu hal: membaca USG. Saat mendapatkannya kamu sungguh antusias, tapi jika boleh jujur kamu tidak tahu cara menyerap informasi dari gambar hitam putih itu. Jadi, bagaimana sebenarnya cara membaca hasil USG? LIMONE menghubungi dr. Linda Lestari, Sp.OG, dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang saat ini berpraktik di RS Brawijaya Duren Tiga, Jakarta Selatan untuk menerangkan lebih jauh tentang cara membaca hasil USG.
Scroll down dan baca sampai habis artikel ini—dan dijamin setelah ini, kamu akan lebih paham tentang cara membaca hasil USG.
Apa Sebenarnya USG dan Fungsinya secara Umum?
Foto: Ultrasound Sonography (USG) atau Ultrasonografi adalah “teknik mengambil gambar dengan bantuan gelombang suara. Dan karena dapat menembus jaringan USG berfungsi untuk mengetahui bentuk dan kadang kala fungsi organ di dalam tubuh yang digunakan oleh dokter untuk membantu diagnosis penyakit,” ujarnya.
Itu fungsinya secara umum, bagaimana dengan USG untuk ibu hamil?
Menurutnya, khusus untuk ibu hamil (bumil), USG berfungsi untuk mengetahui kesehatan janin dalam kandungan beserta plasenta dan air ketubannya.
Lebih lanjut Dokter Linda menerangkan bahwa paling tidak ada lima informasi utama yang dapat diketahui dengan USG, yaitu:
1. Informasi awal kehamilan (trimester 1) berupa letak kehamilan di dalam atau di luar kandungan, jumlah embrio, perkembangan embrio, dan umur embrio secara akurat.
2. Keterangan dan informasi mengenai kesejahteraan janin berupa denyut jantung normal atau tidak, kemungkinan keguguran dan tanda-tanda sebelum hal buruk terjadi pada janin.
3. Informasi mengenai posisi dan kondisi plasenta. USG juga berfungsi untuk mengetahui adanya masalah seperti plasenta previa (plasenta menghalangi jalan lahir) dan solusio plasenta (plasenta terlepas dari rahim).
4. Dapat mendeteksi adanya kelainan bawaan janin seperti kelainan jantung dan bibir sumbing, down syndrome dan lain-lain.
5. Informasi mendekati kelahiran (akhir trimester 3). USG dapat memantau pertumbuhan janin apakah terhambat atau malah terlalu besar. USG juga bisa menentukan volume air ketuban dan letak janin sehingga mampu mengetahui metode persalinan yang tepat apakah bisa alami (normal), perlu induksi atau terpaksa harus sesar.
Mengapa Ibu Hamil Perlu Melakukan USG?
Foto: kamu masih penasaran mengapa harus melakukan tes USG, yang pasti ada beberapa alasan.
Dokter Linda menerangkan bahwa beberapa kasus yang mengancam seperti kehamilan ektopik (di luar kandungan) dapat dideteksi dari awal sehingga mencegah terjadi perdarahan akut di dalam rongga perut akibat pecahnya kehamilan ektopik tersebut.
“Bahkan bila ditemukan cukup dini menghindari adanya operasi pengangkatan saluran telur karena masih bisa dilakukan penyuntikan obat agar hasil konsepsi (kehamilan berupa kantong atau janin) dapat terserap,” paparnya.
Tidak hanya itu, USG juga berguna untuk kasus-kasus lain. Seperti mengetahui umur kehamilan secara tepat di trimester 1 pada kasus haid yang tidak teratur yang dapat mengurangi risiko induksi yang tidak perlu (karena berpikir kehamilannya lewat waktu, padahal salah hitung).
“Untuk masalah usia kehamilan sangat penting karena memengaruhi tata laksana, misalkan terjadi kelainan seperti keracunan kehamilan atau pecah ketuban. Bila diketahui masih prematur maka perlu diberikan pematangan paru. Hal ini sering terjadi karena merasa sudah cukup bulan akhirnya diinduksi atau disarankan sesar namun ternyata karena salah hitung; bayi yang dilahirkan masih prematur,” terangnya.
Berbicara tentang waktu, kapan ibu hamil perlu melakukan USG?
“Menurut WHO setidaknya tiga kali yang dilakukan di tiap trimester. Pemeriksaan USG di awal kehamilan (trimester 1) amat penting seperti yang disebutkan di atas. Bahkan WHO mewajibkan setidak-tidaknya satu kali USG sebelum usia 24 minggu,” jawabnya.
Oh, oh, apakah gelombang yang dihasilkan oleh USG berbahaya?
“USG menggunakan gelombang suara yang tidak menimbulkan bahaya radiasi pada manusia sehingga dapat dilakukan kapan saja,” imbuhnya.
Apa yang akan Terjadi Saat Ibu Hamil Melakukan Pemeriksaan USG?
Foto: kamu yang sudah pernah hamil, mungkin tahu persis apa yang terjadi di ruangan dokter saat proses pemeriksaan dilakukan. Bagi yang belum pernah dan penasaran (plus cemas), Dokter Linda menerangkan bahwa saat berada di ruangan, ibu akan diminta berbaring di tempat tidur yang disediakan.
Kemudian, “perut ibu akan diolesi gel, lalu dokter akan mulai memeriksa bagian-bagian janin dan rahim dengan meletakan transduser ke sekeliling perut ibu. Hasilnya langsung dapat dilihat di layar monitor dan dokter akan memberitahukan hasilnya dan mencatat di buku rekam medis. Prosesnya antara 10 menit sampai 30 menit tergantung kondisi yang ditemukan saat itu,” paparnya.
Bagaimana Cara Membaca Hasil USG?
Foto: mungkin pertanyaan terbesarmu saat melihat gambar hitam putih yang dipenuhi dengan titik, garis dan lengkungan abstrak: bagaimana cara membaca hasil USG? Apakah hanya bisa dibaca oleh dokter?
“USG trimester pertama dapat dibaca oleh orang awam apabila disertakan expertise (kesimpulan oleh dokter). Gambar cetakan USG secara langsung juga bisa dibaca orang awam bila yang bersangkutan mendapatkan penjelasan langsung oleh dokter pemeriksa,” jawabnya.
Tapi terkadang sulit membacanya. Ini bukan sesuatu yang aneh ‘kan ya, Dok?
“Kadang kala sulit untuk menampakkan gambar yang bagus saat harus dicetak karena janin merupakan hal yang dinamis dapat bergerak. Hanya pada kondisi cetakan yang bagus hasilnya dapat dibaca oleh orang awam atau dokter lain. Ya, tidak ada yang tahu persis kondisi janin seperti dokter yang melakukannya, sehingga etikanya hanya dokter yang melakukan USG-lah yang dapat memberikan kesimpulan hasil,” terangnya.
Kadang kala banyak hal yang terlihat yang tidak dapat dicetak, namun dokter yang melakukan USG mengetahui hal-hal tersebut saat pemeriksaan USG dilakukan, kata Dokter Linda.
“Hal ini berbeda dengan CT scan atau MRI di mana dokter manapun boleh memberikan kesimpulan. Pasalnya, gambar yang didapat secara CT scan biasanya berupa gambar tidak bergerak, sedangkan USG adalah memeriksa janin yang dinamis. Walaupun begitu tetap ada hasil USG yang memenuhi syarat yang bisa dibaca bahkan oleh orang awam, misalnya saat ada gambar yang jelas menunjukkan panjang janin di trimester 1, irama dan frekuensi jantung, panjang tulang lingkar kepala dan lingkar perut janin,” bebernya.
Kesimpulan
Foto: , “orang awam baru bisa membaca hasil USG setelah dijelaskan oleh dokter sambil menunjukkan gambarnya,” tegasnya.
Oleh karena itu, Dokter Linda menyarankan agar mengunakan kesempatan saat bertemu dengan dokter untuk menyimak dan menanyakan langsung gambar yang ada di layar. “Kemudian hasil cetakan yang diberikan dokter dilihat dan ditanyakan saat itu juga, bila masih ada hal-hal yang kurang jelas,” tambahnya.
Dan jika dari hasil USG ada sesuatu yang tidak normal berkaitan dengan kandungan…
“Lakukan saran-saran yang diberikan oleh dokter,” anjurnya.
Saran-saran ini biasanya berupa tindakan pencegahan agar tidak terjadi perburukan. “Karena beberapa kasus masih bisa dikoreksi menjadi normal. Pada kasus kasus kelainan bawaan yang tidak dapat dikoreksi, maka diperlukan USG opini kedua atau opini ahli fetomaternal agar menjadi lebih jelas. Bila memang terkonfirmasi suatu kelainan, maka belajar menerima dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya saat lahir nanti,” tekannya.
Selanjutnya: Apakah perlu menunda kehamilan saat pandemi COVID-19? Baca penjelasan ahlinya di sini.