Cara Mengatasi Scabies Pada Kucing
Oktober 27, 2022by HEWANIA0Hewanians, mungkin kamu pernah tidak sengaja bertemu dengan kucing liar yang memiliki masalah kulit luka-luka sampai berkerak seluruh tubuh, terutama di daerah kuping dan mukanya. Kucing liar ini tampak gatal-gatal dan dengan kerusakan kulit yang parah, tidak jarang kucing ini mengalami malnutrisi juga.
Penyakit yang kucing liar ini derita bisa juga dialami oleh kucing peliharaan kamu, terutama apabila kucing kamu bukanlah kucing indoor namun sering main keluar rumah juga. Penyakit ini disebabkan oleh tungau yang sering disebut sebagai scabies dan penularannya lewat kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Scabies sering juga disebut sebagai kudis.
Jangan salah, penyakit ini juga bisa menular ke manusia lewat sentuhan langsung dengan hewan yang terinfeksi.
Baca juga: Penyakit Kulit Anjing dan Kucing Menular ke Manusia? Bisa Saja!
Penyebab Kucing terkena Scabies
Ada dua jenis tungau yang bisa menyebabkan scabies di kucing. Tungau tersebut adalah Notoedres cati yang ditularkan sesama kucing, dan Sarcoptes scabiei yang ditularkan dari anjing.
Gejala Kucing Scabies
Tungau-tungau yang berukuran sangat kecil ini hidup di bawah kulit kucing dan membuat terowongan yang membuat kucing merasa sangat gatal dan kesakitan. Untuk lebih lengkapnya, berikut gejala kucing yang mengalami scabies:
* Gatal-gatal yang parah menyebabkan kucing menggaruk dan menggigiti kulitnya secara berlebihan
* Kulit berketombe
* Kebotakan
* Peradangan pada kulit
* Kerak yang dimulai dari tepi telinga dan perlahan menyebar ke daerah wajah dan seluruh tubuh
* Kulit menjadi berkerut dan menebal
Baca juga: 4 Penyakit Kulit Anjing Paling Umum dan Cara Mengatasinya
Cara Mendiagnosa Kucing yang Terkena Scabies
Untuk mendiagnosa scabies, dokter hewan kamu akan mengambil sampel dari kulit hewan peliharaan kamu, tepatnya di bagian-bagian yang berkerang dan meradang.
Pengambilan ini dilakukan dengan cara mengerok kulit sampai sedikit berdarah dikarenakan tungau scabies tinggal di bawah kulit. Selanjutnya sampel akan diamati di bawah mikroskop untuk melihat keberadaan tungaunya.
Kucing yang terinfeksi scabies merasa sangat gatal yang menyebabkan mereka akan menggaruk kulitnya secara berlebihan. Trauma yang disebabkan oleh garukan atau gigitan ini tidak jarang menyebabkan infeksi bakteri atau jamur sekunder. Keberadaan infeksi sekunder ini juga bisa dideteksi setelah pengambilan sampel kulit.
Pengobatan untuk Kucing yang Terkena Scabies
Terdapat banyak obat-obatan yang diklaim bisa mengobati scabies di pasaran, bahkan banyak yang bisa kamu beli sendiri secara online. Namun hati-hati Hewanians, ternyata banyak obat-obatan “scabies” yang dijual sebenarnya mengandung bahan yang sangat berbahaya dan beracun untuk kucing yaitu Permethrin, zat yang walaupun aman untuk manusia namun sangat beracun untuk kucing.
Pengobatan scabies pada kucing yang sudah terbukti aman dan efektif adalah dengan memberikan obat tetes kutu yang mengandung Selamectin, Fluralaner, Sarolaner, atau Moxadectin ke kucing yang terinfeksi.
Pemberian obat tetes ini harus sesuai dengan berat badan kucing dan juga akan diperlukan pengulangan tergantung dari kondisi kulitnya. Obat tetes yang disebutkan di atas tidak hanya bisa membunuh scabies secara cepat, efektif, dan pemberiannya sangat mudah, namun juga akan melindungi kucing kamu dari kutu sampai berminggu-minggu hingga bulan.
Selain itu obat-obat tetes kulit di atas juga bisa membunuh tungau telinga atau ear mites. Apabila dari pemeriksaan kulit ditemukan kucing kamu juga mengalami infeksi bakteri atau jamur sekunder, maka dokter hewan kamu juga akan memberikan antibiotik atau antifungal untuk mengatasinya, serta obat anti gatal.
Prognosis kucing yang terkena scabies dengan pengobatan yang tepat sangat bagus. Walaupun awalnya kucing dalam kondisi yang sakit kulit parah, dengan penanganan yang tepat kulit kucing akan sembuh dengan baik dan rambutnya akan tumbuh membuat kucing tampak sangat berbeda dari saat dia terinfeksi.
Cara Mencegah Kucing Terkena Scabies
Scabies ditularkan lewat kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, jadi pemberian obat tetes kutu secara rutin dan juga management indoor untuk kucing kamu sangat disarankan. Apabila kamu menduga salah satu kucing kamu mengalami scabies, pisahkan dengan hewan lain dan selalu cuci tangan setelah bersentuhan dengan kucing kamu karena scabies memiliki tingkat penularan yang tinggi dan juga bisa menular ke manusia.
Masih punya pertanyaan tentang scabies pada kucing? Tanyakan langsung pada dokter hewan di aplikasi Hewania. Aplikasi Hewania menyediakan layanan konsultasi dokter hewan secaraonline.Selain konsultasi dokter hewan, kamu juga bisa membaca artikel kesehatan hewan yang menarik lainnya pada aplikasi ini.
Tunggu apalagi? Yukdownloadaplikasi Hewania sekarang juga!
Writer:drh. Talita Milani