Cara Mengatasi Susah Tidur Temukan Dahulu 3 Sebab Utamanya
TEMPO.CO, Jakarta – Susah tidur menjadi salah satu gangguan yang tidak boleh dianggap sepele, sebab tidur merupakan kebutuhan bagi tubuh manusia untuk beristirahat setelah banyak melakukan aktifitas sehari-hari.
Risiko yang membuntuti dari susah tidur ialah mengurangi kualitas tidur sehingga mengakibatkan produktivitas seseorang dan berbagai penyakit mulai hipertensi, sakit jantung serta risiko penyakita kardiovaskuler lainnya. Bagaimana cara mengatasi susah tidur ini?
Susah tidur bisa terjadi kepada siapa pun, tidak memandang umur dan jenis kelamin. Sebagai contoh prevelensinya orang yang lanjut usia cenderung mengalami gangguan susah tidur, karena riwayat penyakit yang diderita atau kecemasan. Penelitian Jurnal Berkala Epidemiologi mayoritas responden perempuan dengan tekanan darah tidak normal, umur tahun memiliki kualitas tidur buruk dengan presentase 66,70 persen. Pada anak juga bis terjadi al serupa, atau pun orang dewasa pada umumnya.
Gejala susah tidur dapat didiagnosi sendiri, namun ada baiknya jika melakukan konsultasi kepada dokter. Sebab susah tidur bisa jadi menjadi sinyal yang diberikan tubuh terhadap suatu reaksi yang terjadi dl dalam tubuh. Usahakan tidak selalu mengambil tindakan sendiri (Self-Diagnose) karena bisa jadi penanganannya yang kurang tepat.
Baca: Sulit Tidur Dan Insomnia Lebih Identik Dengan Perempuan, Ini Sebabnya
Pada kasus susah tidur, dapat diketahui penyebab umumnya seperti:
Stres
Stres adalah sebagai ganguan homeostasis yang menyebabkan perubahan pada keseimbangan fisiologis yang dihasilkan dari adanya rangsangan terhadap fisik maupun psikologis. Ada berbagai kajian stress dalam kesehatan, maka ada baiknya berkonsultasilah ke dokter.
Sebagai contoh dikenal istilah stress model stimulus, adalah situasi seorang merasa begitu tertekan dengan lingkungannya yang diterima secara langsung tanpa ada proses penilaian sehingga rangsangan stres.
Kondisi yang memicu timbulnya stress pada seseorang bisa beban kerja, kepanasan, kedinginan, suara keributan, ruangan yang berbau menyengat, cahaya yang terlalu terang, lingkungan yang kotor, ventilasi yang tidak memadai, dan lain sebagainya.
Sumber stres diistilahkan stressor, terbagi tiga jenis, sebab life events (peristiwaperistiwa kehidupan), sebab chronic strain (ketegangan kronis), dan sebab daily hassles (permasalahan-permasalahan sehari-hari).
Sebagai contoh, dikutip penilitian Mayoral dalam Jurnal “Kualitas Tidur dengan Indeks Massa Tubuh Mahasiswa PSIK Tingkat Akhir” menyebutkan bahwa mahasiswa yang sedang menjalani skripsi mengalami stress lebih banyak yaitu sekitar 46,48 persen dari 334 responden yang sedang skripsi dan tidak. Situasi-situasi yang tidak pasti dan penyesuaian penyelesaiannya tidak pas akibatkan dampak buruk kecemasan, yang menimbulkan stres dan akhirnya mengganggu tidur seseorang.
Pola Makan
Sebagian orang tidak terlalu menimbang penting pengaruh pola makan, baik apa yang dikonsumsi dan bagaimana menajemennya. Padahal segala yang dimasukkan ke dalam tubuh pasti bereaksi pula kepada tubuh. Hindari makanan yang berlemak karena dapat sebabkanheartburnalias rasa panas seperti terbakar dan rasa sakit di balik tulang dada serta tenggorokan.
Perhatikan waktu makan, porsi yang pas saat makan sangat penting disesuaikan dengan waktunya, jika pada siang hari seberapa porsi pas untuk energi bahan aktivitas, dan malam hari begitu juga demikian, usahakan makan malam tidak berlebihan supaya perut tidak terlalu berisi yang dapat timbulkan susah tidur. Jika program diet, usahakan malam tetap ada yang dikonsumsi supaya tidak lapar dan tidak menimbulkan susah tidur akibat perut kosong.
Pola tidur
Pola tidur bukannya membahas waktu, di sini termasuk juga perilaku saat akan tidur. Jika susah tidur tidak dalam tahap yang tidak ekstrem, solusi yang bisa dilakukan seperti olah pernapasan, memperhatikan ruang yang nyaman bagi tubuh untuk tidur, dengan stimulus relativitas terang ruang juga dapat mempengaruhi tidur.
TIKA AYU