Cara Menghitung BEP Usaha Minuman
HomeBisnisRumus Cara Menghitung BEP Usaha Minuman Mudah DipahamiMembuat usaha minuman tentunya tidak boleh sembarangan ada banyak hal yang harus diperhitungkan, dan BEP salah satunya. BEP sendiri merupakan gambaran berapa banyak kiranya penjualan yang bisa dilakukan dalam kurun waktu tertentu, dan juga proyeksi biaya yang dilakukan. Hanya saja masih banyak yang belum mengetahui bagaimana cara menghitung BEP usaha minuman.
Padahal perhitungan ini sangat penting untuk dilakukan karena nantinya berkaitan juga dengan keuntungan usaha. Selain itu perhitungan ini juga berkaitan dengan berapa lama kiranya usaha dapat bertahan, dan apakah dana yang dikeluarkan sudah sesuai. Karena itu bagi yang ingin memulai usaha minuman harus tahu bagaimana cara menghitung BEP usaha minuman.
Mengenal Apa Itu BEP
Sebelum mengetahui bagaimana cara menghitung BEP usaha minuman, ada baiknya untuk lebih dahulu mengetahui apa itu BEP. Jadi BEP merupakan kepanjangan dari break event point yang artinya bisnis yang dijalankan sudah berhasil mengembalikan modal dan biaya awal yang sudah diinvestasikan semua. Jadi dari sini pengusaha bisa mengetahui anggaran bisnis minuman yang dilakukan.
Dari perhitungan ini juga pengusaha sudah bisa menentukan kapan waktu usahanya tidak mengalami kerugian. Karena perlu diketahui kalau kerugian di awal usaha adalah sesuatu yang maklum, namun saat sudah nyampe BEP ini pengusaha sudah tidak lagi mengalami kerugian. Karena itu menghitung poin ini merupakan hal yang penting, jadi bisa mengetahui perkembangannya.
Unsur-Unsur Perhitungan BEP
Sebelum melakukan perhitungan ini tentunya ada beberapa unsur yang harus terlebih dahulu dipahami oleh pengusaha. Karena nantinya melalui perhitungan ini juga bisa membantu pengusaha sebagai alat bantu dalam membuat keputusan bisnis. Sebab dari perhitungan ini pengusaha bisa mengetahui berapa biaya untuk membuat satu gelas minuman, dan biaya produksi lainnya.
1. Biaya Tetap
Kalau biaya ini adalah biaya yang tentunya wajib dan harus dikeluarkan, tidak peduli apakah ada transaksi penjualan atau tidak. Misalnya saja salah satu contoh biaya tetap yang paling mudah adalah biaya listrik. Tentu biaya ini harus tetap dikeluarkan, tidak peduli apakah toko sedang libur atau tidak.
Kalau biaya tetap ini sering juga sebagai fixed cost dan biasanya besaran biaya yang dikeluarkan ini sudah bisa diprediksi. Contoh untuk upah staf, kalau sudah bisa diprediksi dan harus dikeluarkan setiap bulan sesuai kontrak kerja maka masuk dalam biaya tetap.
2. Biaya Variabel
Selanjutnya adalah biaya yang berhubungan langsung dengan penjualan, dan biaya HPP merupakan salah satu contohnya. HPP atau harga pokok penjualan ini merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam menentukan BEP dari usaha minuman.
Hal tersebut dikarenakan saat menghitung HPP ini masuk juga dalam menghitung pembelian bahan baku dari awal persediaan sampai akhir. Hanya saja biaya variabel ini termasuk ke dalam biaya yang dapat dikontrol. Contoh unsur dari biaya ini seperti harga bahan dasar yang masih bisa diperoleh, dsb.
3. Biaya Semi Variabel
Untuk biaya yang satu ini artinya termasuk ke dalam biaya variabel, namun terkadang masih bisa mengalami perubahan. Upah pekerja bisa termasuk ke dalam biaya ini. Sebab terkadang upah pekerja ini ada yang tetap, dan ada juga yang tidak jadi masih bisa berubah sewaktu-waktu.
Di sini juga termasuk perhitungan setoran modal awal yang dilakukan, dan biayanya berasal dari uang pribadi, pinjaman, ataupun modal dari investor. Perhitungkan semuanya dengan matang supaya tidak ada yang terlewat.
4. Proyeksi Pendapatan Bersih
Terakhir memproyeksikan atau memprediksi total pendapatan yang bisa diraih. Hal ini merupakan salah satu komponen untuk mengetahui berapa nilai dari BEP. Kalau untuk total pendapatan ini bisa diproyeksikan secara harian, mingguan ataupun bulanan.
Tapi secara umum proyeksi pendapatan ini dilakukan secara bulanan. Penting sekali untuk melakukan perhitungan ini dengan tujuan agar perhitungan BEP bisa dilakukan sedari awal. Hal ini merupakan sesuatu yang sebenarnya sangat penting untuk mengetahui kelanjutan usaha.
Masuk ke dalam pembahasan yang sangat penting yakni bagaimana caranya menghitung BEP ini. Tenang saja ini merupakan hal yang mudah untuk dilakukan, karena sudah ada rumusnya. Berikut ini adalah rumus perhitungan dari BEP ini.
BEP = Setoran awal/total laba bersih sebelum bunga dan pajakUntuk menghitung total laba bersih ini = total pendapatan bersih – total semua biaya yang dikeluarkan.
Contoh:
Usaha minuman bobis mendapatkan pendapatan per harinya rata-rata Rp 1,2 juta. Kalau sebulan berarti 30 x Rp 1,2 juta maka hasilnya adalah Rp 36juta. Berarti itu adalah pendapatan sebelum dikurangi biaya.Total biaya minuman bobis ini selama satu bulan adalah Rp 5juta, dan biaya variabelnya adalah Rp 3,5juta. Jadi kalau ditotalkan maka semua biaya menjadi Rp 8,5juta.Prediksi modal awal dari minuman ini adalah Rp 150juta. Masukkan semua ke dalam rumusBEP = Rp 150juta/(Rp 36juta-Rp 8,5juta)Jadi perusahaan ini baru bisa mencapai BEP selama 4 bulan.
Jadi itulah tadi bagaimana cara menghitung BEP usaha minuman, dan juga studi contoh kasus dalam menghitung ini. Dengan begitu pengusaha bisa lebih mudah dalam menghitungnya, dan tidak perlu bingung lagi dalam menentukan BEP nya.