Cara Menghitung Jangka Sorong Yang Benar Seperti Ini Lo
Halo, Sobat SimulasiKu! Kira-kira, apa, sih, yang pertama kali terpikirkan oleh Sobat ketika mau mengukur sesuatu? Mencoba menggunakan penggaris atau pita ukur? Kedua barang tersebut memang umum langsung muncul di pikiran karena mudah kita dapatkan dan harganya pun murah. Namun, pernah gak, sih, Sobat mengukur atau menghitung panjang suatu benda menggunakan jangka sorong?
Mungkin, beberapa dari kita ada yang baru mendengar nama tersebut, sementara yang lain sudah pernah mengetahuinya dari soal-soal fisika. Sebenarnya, kenapa, ya, kita belajar pengukuran di fisika menggunakan jangka sorong? Yuk, kita bedah alasan dan cara menggunakannya! Siapa tau, setelah ini, Sobat jadi tertarik juga. Check it out!
1. Pengertian Jangka Sorong
Jangka sorong mirip dengan penggaris, tetapi memiliki bagian untuk mengapit dan skala VernierJangka sorong adalah suatu alat ukur yang dapat kita gunakan untuk mengukur dimensi panjang, dalam hal ini diameter luar, diameter dalam, dan ketinggian suatu benda. Alat ukur ini merupakan inovasi seorang matematikawan asal Prancis, yakni Pierre Vernier, pada abad ke-17. Itulah mengapa dalam bahasa Inggris, alat ini juga dikenal sebagai vernier caliper.
Memang, jangka sorong umumnya digunakan untuk menghitung benda berbentuk lingkaran/bulat (karena memiliki diameter). Walaupun begitu, selama jangka sorong dapat mengapit benda nonbulat tersebut, Sobat tetap bisa menentukan panjangnya.
2. Keunggulan Jangka Sorong
Jangka sorong dapat mengukur lebih akuratTidak seperti penggaris atau pita ukur, alat ini jarang Sobat temui di warung-warung. Lantas, mengapa kita mendapat anjuran untuk menggunakannya? Tentu saja, karena keakuratannya. Hal ini karena ketika berbicara pengukuran, keakuratan tentu adalah salah satu hal di dalamnya.
Jangka sorong memiliki bagian yang kita sebut sebagai rahang. Rahang ini akan mengapit benda sehingga, berbeda dengan penggaris, kita tidak perlu memicingkan mata untuk memastikan apakah kita benar-benar menghitung dari ujung ke ujung atau tidak. Selain itu, terdapat pengunci yang akan memastikan posisi rahang tidak berubah ketika tersenggol.
Dari semua itu, yang menjadi ciri khas jangka sorong adalah adanya skala Vernier/skala nonius. Skala ini yang membuat perhitungannya akurat ke satuan 0,01 cm. Kita akan membicarakan skala itu di bagian selanjutnya.
3. Skala Vernier
Skala Vernier dapat meningkatkan keakuratan dengan cara sederhanaDari tadi kita banyak bersinggungan, nih, dengan skala Vernier, tetapi apa sebenarnya skala Vernier itu? Jadi, skala Vernier adalah skala yang membantu memberikan keakurasian lebih pada perhitungan tanpa menggunakan alat bantu lain. Seperti namanya, Pierre Vernier, sang penemu jangka sorong, juga merupakan penemu skala ini.
Cara menggunakan skala vernier ini adalah dengan mendekatkan garis pengukuran yang ada pada skala vernier dengan garis pengukuran yang berada pada skala utama. Pada jangka sorong, skala vernier biasanya berada dalam ketelitian 0,01 cm atau 0,005 cm. Itu artinya, setiap garis skala di dalam skala vernier mewakili 0,01 cm atau 0,005 cm. Kesederhanaan yang skala ini miliki membuat perkembangan signifikan dalam dunia pengukuran.
Baca juga: Yuk, Cari Tahu Tentang Besaran dan Satuan dalam Materi Fisika!
4. Bagian-Bagian Jangka Sorong
Ilustrasi jangka dan bagian-bagiannya (Gambar: Dokumentasi pribadi)Setelah mengetahui skala Vernier, hal paling penting selanjutnya adalah mengetahui bagian-bagian jangka sorong beserta kegunaannya. Hal ini dapat menjadi panduan bagi Sobat SimulasiKu supaya lebih mudah dalam mengerti tata cara penggunaan alat ukur ini. Berikut adalah bagian-bagiannya:
a. Rahang luar
Rahang luar terdiri atas rahang tetap yang berada di sebelah kiri dan rahang geser di sebelah kanannya yang dapat Sobat geser menyesuaikan dengan diameter luar benda. Selain itu, rahang luar juga bisa digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda atau kira-kira selisih antara diameter luar dengan diameter dalam benda. Pada rahang luar, terdapat skala Vernier dalam satuan cm.
b. Rahang dalam
Mirip dengan rahang luar, rahang dalam juga memiliki rahang tetap dan rahang geser yang posisinya sejajar dengan rahang luar. Rahang dalam berfungsi untuk mengukur diameter dalam suatu benda. Pada rahang dalam, terdapat skala Vernier dalam satuan inci.
c. Skala utama
Skala utama menjadi awal perhitungan menggunakan jangka sorong. Ia berada dalam skala 1:1 dengan satuan yang biasa kita kenal. Pada skala utama, 1 cm menggambarkan 1 cm sebenarnya. Hal ini berbeda dengan pada skala Vernier di mana 1 cm pada skala Vernier mewakili panjang tertentu pada keadaan sebenarnya tergantung ketelitian skala.
Terdapat 2 satuan dalam skala utama, yaitu satuan cm yang terletak di bawah bersebelahan dengan rahang luar dan satuan inci yang terletak di atas bersebelahan dengan rahang dalam.
d. Ekor/tongkat kedalaman
Ekor berfungsi untuk mengukur kedalaman benda. Caranya, tinggal tarik saja ekornya atau putar sekrup pengubah jika ada. Nanti, rahang geser akan otomatis menyesuaikan sehingga Sobat tetap tinggal menghitung kedalamannya dari rahang geser tersebut.
e. Pengunci
Ketika pengunci Sobat putar, rahang geser akan mengunci skala utama sehingga tidak akan berpindah-pindah sekalipun tidak sengaja tersenggol tangan. Jadi, perhitungan lebih tidak rentan salah.
5. Tata Cara Perhitungan
Ilustrasi perhitungan pada jangka sorong (Gambar: Dokumentasi pribadi)Setelah mengetahui skala dan bagian-bagiannya, sekarang, kita memasuki tata cara menggunakan alat ukur ini. Sebelum memakai, Sobat harus menentukan apakah ingin menghitung diameter dalam atau luarnya benda. Hal ini karena kita perlu menentukan ingin menggunakan rahang yang mana: luar atau dalam.
Untuk menggunakannya, pertama, geser rahang geser hingga menyesuaikan dengan diameter benda. Lihat garis skala terakhir yang garis 0 sudah lewati. Itulah nilai satuan terkecil dari skala utama. Untuk menghindari rahang bergeser secara tidak sengaja, kunci dengan memutar pengunci.
Kedua, cari garis skala Vernier yang tepat berhimpitan dengan garis dari skala utama. Kalikan garis skala Vernier tersebut dengan ketelitian alat ukurnya.
Ketiga, tambahkan nilai satuan terkecil dari skala utama dengan hasil hasil dari langkah kedua. Selesai, Sobat sudah mendapatkan hasil pengukurannya.
Pada ilustrasi, nilai satuan terkecil untuk skala utamanya adalah 1,2 cm. Kemudian, garis skala Vernier yang berhimpitan dengan garis skala utama adalah garis 6. Selanjutnya kalikan dengan ketelitian (6 x 0,01 cm = 0,06 cm). Terakhir, tambahkan dengan 1,2. Berarti, hasil pengukuran kita adalah 1,26 cm.
Bagaimana, Sobat SimulasiKu? Mudah, bukan, menghitung menggunakan jangka sorong? Namun, jangan lupa, ini baru materi awal dari keseluruhan materi yang harus kita pelajari pada mata pelajaran fisika, lo! Buat yang tertarik belajar lebih lanjut, yuk, cek website SimulasiKu di simulasiku.id!
Baca juga: Gerak Lurus Beraturan: Pengertian, Rumus Dasar, dan Contoh Soal
Editor: Fria Sumitro