Cara Menulis Daftar Pustaka Berdasarkan Sumbernya
Halo, Sobat Zenius! Saat menulis makalah, elo suka bingung nggak, sih, dengan cara menulis daftar pustaka? Apalagi cara menulis daftar pustaka dari jurnal dan internet, kan, berbeda. Wah, jadi semakin bingung, ya, Untuk itu, kali ini gue mau ngasih tahu cara menulis daftar pustaka berdasarkan sumbernya, nih.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Jilid V, daftar pustaka adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit, dan sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku, dan disusun menurut abjad.
Mencantumkan daftar pustaka dalam sebuah tulisan memiliki berbagai manfaat penting, lho. Berikut alasan pentingnya mencantumkan daftar pustaka yang perlu elo tahu.
Kenapa Daftar Pustaka Itu Penting?
Ilustrasi Membaca (Arsip Zenius)Sebelum kita membahas mengenai cara menulis daftar pustaka, ada baiknya elo pahami dulu nih, kenapa, sih, daftar pustaka itu penting buat dicantumkan dalam sebuah tulisan? Salah satu alasan kenapa daftar pustaka penting untuk dicantumkan adalah untuk menghindari unsur plagiarisme.
Coba, deh, elo bayangin gimana perasaan elo saat ada orang yang mengambil kalimat dalam tulisan elo dan diakui sebagai tulisan dia? Pasti elo bakal sebel, kan? Nah, fungsinya daftar pustaka itu untuk menghindari hal seperti ini.
Kemudian, mencantumkan daftar pustaka dalam sebuah tulisan juga menjadi penanda bahwa elo memang benar melakukan riset pustaka untuk memperkuat kredibilitas tulisan elo.
Melalui daftar pustaka, elo juga bisa menilai kredibilitas sebuah tulisan, lho. Misalnya, elo menemukan sebuah tulisan yang mencantumkan sumber kurang jelas sebagai referensinya. Nah, elo perlu menaruh curiga, tuh, apakah tulisan itu ditulis berdasarkan riset para ahli atau hanya asal tulis saja.
Nggak hanya itu, dalam daftar pustaka juga terdapat informasi tanggal penelitian yang penting untuk menilai apakah tulisan ini masih relevan dengan masa sekarang atau tidak. Kalau penelitian yang dicantumkan dilakukan 50 tahun yang lalu umumnya sudah nggak relevan dan kurang kredibel, ya, untuk digunakan.
Ilustrasi Cara Menulis Daftar Pustaka (Arsip Zenius)Setelah memahami pentingnya mencantumkan daftar pustaka dalam sebuah tulisan, sekarang saatnya elo mengetahui cara menulis daftar pustaka berdasarkan sumbernya, nih.
Nah, cara menulis daftar pustaka ini pun dapat dibedakan lagi berdasarkan gaya penulisannya. Terdapat 3 gaya penulisan yang umum digunakan, yaitu APA, TUR, dan MLA. Apa itu APA, TUR, dan MLA?
APA adalah cara menulis daftar pustaka yang diasosiakan oleh American Psychological Association Style. Kemudian, TUR (Turabian) atau Chicago style merupakan cara menulis daftar pustaka yang diasosiasikan oleh University of Chicago Press.
Sedangkan MLA merupakan cara menulis daftar pustaka yang diasosiasikan oleh The Modern Language Association.
Setelah mengetahui apa itu APA, TUR, dan MLA, berikut cara menulis daftar pustaka yang perlu elo tahu.
Pertama, kita bakal ngebahas cara menulis daftar pustaka dari jurnal, nih. Jurnal menjadi salah satu sumber referensi yang bisa elo pakai untuk membantu penulisan makalah atau tugas elo.
Jurnal sendiri biasanya berbentuk artikel yang membahas mengenai bidang ilmu tertentu.
Saat ini pun sudah banyak, lho, website yang memuat berbagai jurnal, seperti Google Scholar, Research Gate, dan E-Resources Perpusnas, dan berbagai website lainnya. Makanya, kemudahan akses jurnal ini membuatnya kerap diandalkan untuk referensi tulisan.
Namun, penulisan daftar pustaka dari jurnal ini bisa berbeda-beda tergantung dengan gaya penulisan daftar pustaka yang digunakan, ya. Berikut rumus yang bisa elo pakai sebagai cara menulis daftar pustaka berdasarkan gaya penulisannya.
Contoh jurnal yang digunakan adalah artikel jurnal “What’s Love Got To Do With It? Why Some Marriages Succeed and Others Fail” yang ditulis oleh Ted L. Huston dan dimuat dalam buku jurnal “Personal Relationship volume 16 dengan nomor isu 3 terbitan tahun 2009.
APA:
Nama penulis. (Tahun jurnal). Judul artikel. Judul jurnal (dengan italic). Volume jurnal (nomor isu). Halaman yang dikutip.
Contoh:
Huston, T. L. (2009). What’s love got to do with it? Why some marriages succeed and others fail. Personal Relationships, 16 (3), .
TUR:
Nama Penulis. “Judul artikel.” Nama jurnal, volume jurnal, tahun terbit jurnal, halaman yang dikutip.
Contoh:
Huston, Ted L. “What’s love got to do with it? Why some marriages succeed and others fail.” Personal Relationships vol.16, 2009, pp. .
MLA:
Nama penulis. “Judul artikel.” Nama jurnal (dengan italic). Volume jurnal: Nomor isu (tahun terbit): halaman yang dikutip.
Contoh:
Huston, Ted L. “What’s love got to do with it? Why some marriages succeed and others fail.” Personal Relationships 16.3 (2009): .
Selain jurnal, nggak sedikit juga, lho, yang menjadikan artikel dalam website internet sebagai sumber referensinya. Tapi, perlu diingat juga kalau memilih sumber internet pun harus yang kredibel, ya.
Elo bisa memilah sumber internet dengan melihat domain yang digunakannya. Misalnya, topik penulisan elo adalah mengenai pendidikan, nah elo bisa memilih sumber internet yang menggunakan domain ac.id.
Nah, buat elo yang menggunakan sumber internet sebagai bahan rujukan, berikut rumus dasar cara menulis daftar pustaka dari internet:
Nama Penulis atau Nama Website. Judul Artikel Website (dengan italic). Tempat Publikasi. Tanggal Artikel Website Rilis. Tanggal Akses Website. Link Artikel Website.
Berikut contoh cara menulis daftar pustaka dari internet.
Contoh sumber internet yang digunakan adalah artikel Zenius berjudul “Mengenal Prokrastinasi, Dampak, dan 5 Cara Mengatasinya” yang ditulis oleh Jihan Ayyesa pada 27 Januari 2022 dengan alamat link /blog/mengenal-prokrastinasi-dan-cara-mengatasinya.
Cara menulis daftar pustaka dari website tersebut seperti ini:
Ayyesa, Jihan. Mengenal Prokrastinasi, Dampak, dan 5 Cara Mengatasinya. Zenius Blog. 27 Januari 2022. Diakses pada 21 Februari 2022. /blog/mengenal-prokrastinasi-dan-cara-mengatasinya.
Sumber rujukan lain yang bisa elo pakai dalam menulis adalah buku. Nah, cara menulis daftar pustaka dari buku ini pun ada banyak jenisnya, ya. Tergantung dari jumlah penulis dan gaya penulisan daftar pustaka yang elo gunakan. Berikut adalah rumus cara menulis daftar pustaka dari buku yang bisa elo pakai.
APA
* Buku dengan Penulis Tunggal:
Nama Penulis. (Tahun Terbit). Judul Buku (dengan italic). Tempat Penerbit: Nama Penerbit.
Contoh:
Baxter, C. (1997). Race equality in health care and education. Philadelphia: Balliere Tindall.
Nama Penulis 1, & Nama Penulis 2. (Tahun Terbit). Judul Buku (dengan italic). Tempat Penerbit: Nama Penerbit.
Contoh:
Cone, J.D., & Foster, S.L. (1993). Dissertations and theses from start to finish: Psychology and related fields. Washington, DC: American Psychological Association
Nama Tim/Lembaga. (Tahun Terbit). Judul Buku (dengan italic). Tempat Penerbit: Nama Penerbit.
Contoh:
American Psychiatric Association. (1994). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (4th ed.). Washington, DC: Author
Anon. (Tahun Terbit). Judul Buku (dengan italic). Tempat Penerbit: Nama Penerbit.
Contoh:
Anon. (2005). Handbook of physics. London: Wiley
MLA dan TUR
* Buku dengan Penulis Tunggal:
Nama Penulis. Judul Buku (dengan italic). Tempat Penerbit: Nama Penerbit, Tahun Terbit.
Contoh:
Frye, Northrop. Anatomy of Criticism: Four Essays. Princeton: Princeton UP, 1957.
Nama Penulis 1, Nama Penulis 2. Judul Buku (dengan italic). Tempat Penerbit: Nama Penerbit, Tahun Terbit.
Contoh:
Snyder, Allan W., and John Love. Optical waveguide theory. Springer Science & Business Media, 2012.
Nama Tim/Lembaga. Judul Buku (dengan italic). Tempat Penerbit: Nama Penerbit, Tahun Terbit.
Contoh:
National Institute for Dispute Resolution. Dispute Resolution Resource Directory. Washington, D.C.: Natl. Inst. for Dispute Res., 1984.
Anon. Judul Buku (dengan italic). Tempat Penerbit: Nama Penerbit, Tahun Terbit.
Contoh:
Anon. Handbook of physics. London: Wiley, 2005.
Selanjutnya, elo juga bisa menggunakan skripsi sebagai bahan rujukan dalam membuat tulisan, lho. Skripsi ini bisa elo baca secara online maupun cetak. Berikut rumus cara menulis daftar pustaka dari skripsi berdasarkan gaya penulisannya.
APA
Nama Penulis. (Tahun Skripsi). Judul Skripsi (dengan italic). [Level Skripsi, Nama Universitas]. Nama Arsip. Link (jika skripsi diambil secara online).
Contoh:
Lukiana, D., & Prabawa, A. H. (2019). Analisis Variasi Bahasa Pada Rubrik Kriiing Surat Kabar Solopos Kajian Sosiolinguistik [Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta]. Universitas Muhammadiyah Surakarta Repository. /76726/.
MLA
Nama Penulis. Judul Skripsi (dengan italic). Tahun Skripsi. Nama Universitas, Level Skripsi. Nama Arsip. Link (jika skripsi diambil secara online).
Contoh:
Lukiana, D., & Prabawa, A. H. Analisis Variasi Bahasa Pada Rubrik Kriiing Surat Kabar Solopos Kajian Sosiolinguistik. 2019. Universitas Muhammadiyah Surakarta, Doctoral dissertation. Universitas Muhammadiyah Surakarta Repository. /76726/.
TUR
Nama Penulis. “Judul Skripsi.” Level Skripsi, Nama Universitas, Tahun Skripsi. Link (jika skripsi diambil secara online).
Contoh:
Lukiana, D., & Prabawa, A. H. “Analisis Variasi Bahasa Pada Rubrik Kriiing Surat Kabar Solopos Kajian Sosiolinguistik.” Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2019. /76726/.
Salah satu sumber lainnya yang bisa elo pakai sebagai bahan rujukan adalah artikel. Artikel ini pun bentuknya beragam, ya, bisa artikel surat kabar ataupun artikel majalah. Nah, berikut cara menulis daftar pustaka dari artikel yang perlu elo tahu.
APA
Nama Penulis. (Tanggal Terbit). Judul Artikel. Nama Majalah (dengan italic), Halaman Artikel. Link (jika majalah berbentuk online)
Contoh:
Greenberg, G. (2001, August 13). As good as dead: Is there really such a thing as brain death? New Yorker, 36-41.
Nama Penulis. (Tanggal Terbit). Judul Artikel. Nama Surat Kabar (dengan italic). Nomor Artikel (jika ada). Link (jika surat kabar berbentuk online).
Contoh:
Spring, A., & Earl, C. (2018, May 22). ‘Just not blond’: How the diversity push is failing Australian fashion. The Guardian: Australia Edition. /fashion/2018/may/22/just-not-blonde-how-the-diversity-push-is-failing-australian-fashion
MLA
Nama Penulis. “Judul Artikel”. Nama Majalah (dengan italic) Tanggal Terbit: Halaman Artikel. Link (jika majalah berbentuk online).
Contoh:
Alpern, David M. “Has Moscow Violated SALT?.” Newsweek 22 Oct. 1984: 32.
Nama Penulis. “Judul Artikel.” Nama Surat Kabar (dengan italic), Tanggal Rilis, Link (jika berbentuk online). Nomor Artikel.
Contoh:
Crossette, Barbara. “India Lodges First Charges in Arms Scandal.” New York Times 23 Jan. 1990, natl. ed.: A4.
TUR
Nama Penulis. “Judul Artikel”. Nama Majalah (dengan italic) Tanggal Terbit. Contoh:
Biotek, Mack Roe. “Blue Green Algae – It’s a Main Course, It’s a Shampoo, It’s a Floor Wax – What Is This Stuff Anyway?” Food Talk, September 28, 1992.
Nama Penulis. “Judul Artikel.” Nama Surat Kabar (dengan italic), Tanggal Terbit.
Contoh:
Singer, Alvie. “Let Freedom Ring.” Sioux Falls Trumpet, January 1, 2001.
Itu dia berbagai cara menulis daftar pustaka yang bisa elo gunakan sesuai dengan sumber dan gaya penulisannya. Penulisan daftar pustaka ini bisa banget elo pakai untuk membuat makalah ataupun menulis esai, lho. Semoga informasi ini bisa membantu elo, ya!
Oh iya, buat elo yang mau melatih skills lain seperti belajar Microsoft Office dan Google Workspace, ZenPro bisa banget, lho, jadi sarana belajar pilihan. Selain materinya yang lengkap dan mudah dipahami, ZenPro juga menghadirkan program sertifikasi, nih, buat elo. Coba cek, yuk!
Baca juga:
Cara Menulis Cerita Pendek dan Manfaat Membaca Cerpen
5 Tips Menulis Puisi yang Baik – Materi Bahasa Indonesia Kelas 10