Dasar Metode Pemisahan Campuran Pengertian Jenis Prinsip Fungsi Dan Contoh Soal Ujian Nasional
Pengertian Pemisahan Campuran. Zat sebagian besar ditemukan di alam dalam bentuk campuran atau senyawa. Suatu campuran disusun oleh materi- materi yang memiliki sifat fisika dan sifat kimia yang berbeda.
Prinsip Pemisahan Campuran
Prinsip pemisahan campuran adalah adanya perbedaan sifat fisika dan sifat kimia yang dimiliki oleh komponen komponen yang membentuk campuran.
Berdasarkan perbedaan sifat- sifat materi yang menyusunnya, maka suatu campuran dapat dipisahkan dengan cara- cara tertentu.
Memisahkan suatu zat dari campurannya dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu ukuran partikel, titik didih, kelarutan, dan adsorbs dan lainnya.
Ada beberapa cara memisahkan zat dari campurannya, yaitu dekantasi, penyaringan, distilasi, sublimasi, penguapan, kromatografi, sentrifugasi, corong pisah, dan amalgamasi.
Pemisahan Campuran dengan Dekantasi
Prinsip pemisahan dekantasi adalah menggunakan perbedaan massa jenis zat dari komponen komponen pembentuk campuran. Semakin besar perbedaannya, maka semakin mudah pemisahannya.
Metoda dekantasi merupakan metode pemisahan yang tergolong sederhana. Dekantasi digunakan untuk memisahkan zat padat dari campuran larutannya. Contoh pemisahan dekantasi adalah pada pejernihan air yaitu memisahkan lumpur dari air kotor. Jadi, pemisahan campuran yang terdiri dari kotoran dan air. Dimana kotorannya adalah lumpur.
Untuk memudahkan pemisahan pengotor, biasanya campuran didiamkan atau diendapkan terlebih dahulu. Setelah mengendap, larutan dipisahkan secara perlahan laha agar kotoran lumpur tidak terbawa campuran larutan kembali.
Selain digunakan untuk menjernihkan air, dekantasi dapat digunakan untuk memisahkan pati singkong dari campurannya.
Pemisahan Campuran dengan Penyaringan (Filtrasi)
Prinsip pemisahan dengan penyaringan adalah adanya beda ukuran antara zat yang akan dipisahkan. Jadi, Campuran dua zat yang memiliki ukuran berbeda dapat dipisahkan dengan teknik penyaringan (filtrasi).
Teknik ini membutuhkan alat berpori (penyaring/filtrasi). Contohnya adalah Campuran air dan kopi dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Zat yang memiliki ukuran lebih besar dari lubang atau pori akan tertinggal di atas saringan (penyaring), dan zat yang memiliki ukuran lebih kecil dari lubang atau pori penyaring akan lolos menembus penyaring.
Penyaringan akan menghasilkan dua produk. Produk yang ukurannya lebih besar dari ukuran lubang penyaring dan satu lagi produk yang ukurannya lebih kecil dari lubang penyaring.
Di Laboratorium, proses penyaringan biasanya dilakukan dengan kertas saring. Penyaringan ini akan menghasilkan produk filtrasi (atau filtrat) yang biasanya bening dan residu (atau ampas).
Produk Hasil dari penyaringan (filtrasi) disebut filtrat. Hasil penyaringan yang dapat melewati kertas saring adalah partikel yang berukuran molekul. Filtrat ditentukan oleh
1. tingkat kerapatan alat penyaring;
2. ukuran partikel zat yang disaring;
3. jenis zat yang disaring.
Pemisahan zat dengan cara penyaringan dapat dilakukan pada pencampuran zat padat dalam zat padat lainnya. Misalnya, memisahkan pasir halus dari campuran pasir batu (sirtu).
Pemisahan campuran dengan cara penyaringan digunakan juga di pabrik tahu. Kedelai yang telah dihancurkan dengan penumbuk, kemudian diberi zat tambahan yang selanjutnya campuran itu disaring dengan kain putih tipis.
Pemisahan Zat dengan Cara Penyulingan (Distilasi)
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metoda pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih dari komponen- komponen penyusun campuran.
Distilasi dapat dilakukan jika titik didih zat-zat yang bercampur berbeda. Contoh destilasi adalah penyulingan pada daun dan kayu dari tanaman minyak kayu putih yang dilakukan untuk membuat minyak kayu putih, yaitu obat gosok yang umum dijual.
Destilasi digunakan untuk memisahkan campuran dari dua atau lebih cairan yang mempunyai titik didih berbeda.
Dengan cara distilasi, komponen zat penyusun campuran yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Uap ini, kemudian dilewatkan melalui suatu pendingin dan selanjutnya keluar dari pendingin dalam bentuk cairan yang disebut destilat.
Komponen yang akan keluar sebagai destilat adalah air murni, sedangkan garam dapur sebagai residunya. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa distilasi merupakan cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih komponen-komponen zat penyusunnya.
Proses distilasi digunakan juga untuk memisahkan minyak bumi menjadi sejumlah fraksi minyak bumi, seperti bensin, minyak tanah, solar, aspal, dan lain sebagainya
Pemisahan Zat dengan Cara Sublimasi
Sublimisasi adalah perubahan zat dari wujud padat ke gas atau sebaliknya. Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fase cair terlebih dahulu.
Misalnya, kapur barus yang berubah dari wujud padat menjadi gas. Teknik ini digunakan untuk dua zat yang satu menyublim, sedangkan yang lainnya tidak menyublim sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal.
Beberapa zat dapat menyublim atau dapat berubah dari wujud padat ke wujud gas atau dari wujud gas menjadi wujud padat tanpa melalui wujud cair terlebih dahulu. Contoh Zat-zat yang memiliki sifat seperti ini, di antaranya adalah kapur barus (biasa dipakai pengharum pakaian atau ruangan), kafein, kristal iod, dan padatan karbon dioksida yang biasa disebut es kering.
Pemisahan Zat dengan Kristalisasi
Kristalisasi merupakan salah satu teknik untuk memisahkan zat padat dari komponen-komponen lain penyusun campuran. Kristalisasi terdiri dari dua macam, yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.
Kristalisasi penguapan dilakukan jika zat yang akan dipisahkan tahan terhadap panas dan titik bekunya lebih tinggi daripada titik didih pelarut.
Contoh kristalisasi adalah garam yang dipisahkan dari air dengan cara menguapkan airnya sampai habis sehingga yang tertinggal adalah residu sebagai garamnya.
Contoh pemisahan Kristalisasi penguapan adalah pemisahan yang dilakukan oleh para petani garam. Pada saat air laut pasang, tambak-tambak garam akan terisi air laut. Pada saat air surut maka air laut yang sudah mengisi tambak garam akan tetap berada dalam tambak.
Pengaruh panas dari sinar matahari mengakibatkan komponen air dari air laut dalam tambak akan menguap dan komponen garamnya akan tetap dalam tambak.
proses penguapan yang terus berlangsung mengakibatkan garam tersebut akan membentuk kristal- kristal garam tanpa harus menunggu sampai airnya habis.
Contoh alinnya adalah pembuatan gula pasir. Caranya, air tebu di saring agar kotorannya tidak terbawa. Larutan gula dari air tebu dipanaskan pada suhu tinggi sehingga air menguap dengan cepat. Hasilnya, gula akan mengkristal.
Kristalisasi pendinginan dilakukan dengan cara mendinginkan larutan. Pada saat suhu larutan turun, komponen zat yang memiliki titik beku lebih tinggi akan membeku terlebih dahulu, sementara zat lain masih larut sehingga keduanya dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Zat yang masih larut akan turun bersama pelarut sebagai filtrat, sedangkan zat padat tetap tinggal di atas saringan sebagai residu.
Pemisahan Zat dengan Cara Kromatografi.
Kromatografi merupakan cara pemisahan campuran menjadi komponen-komponen zat penyusunnya berdasarkan perbedaan kecepatan zat-zat tersebut bergerak bersama-sama dengan pelarutnya pada permukaan suatu benda penyerap.
Dengan cara ini, zat-zat terlarut akan disebarkan di sepanjang permukaan benda penyerap oleh pelarut yang bergerak di sepanjang permukaan tersebut. Campuran yang berupa cairan dapat dipisahkan menjadi komponen-komponen penyusunnya dengan cara ini.
Misalnya, dari daun suji, kunyit, bit, dan wortel. Zat pewarna makanan dan minuman tersebut dapat dihasilkan dengan cara kromatografi.
Kromatogram berbentuk pita warna pada kertas saring dengan susunan paling atas (warna yang terpisah awal) adalah xantofil (zat pewarna). Kemudian, pita karotena dan paling bawah adalah pita klorofil. Jika larutan daun dalam alcohol diganti dengan tinta maka terbentuk pita-pita warna yang berurutan sesuai warna yang dikandung tinta tersebut.
Pemisahan dengan Cara Sentrifugasi (Pemusingan)
Sentrifugasi (pemusingan) adalah pemisahan campuran zat padat dengan zat padat atau zat cair dengan zat padat dengan cara diputar.
Pada pemisahan cara ini, campuran diletakkan pada tempat yang lebar, kemudian diputar dengan cepat. Akibatnya, zat yang partikelnya besar akan terkumpul di pusat (tengah-tengah) tempat itu sehingga terpisah dari zat lainnya. Contohnya, pemisahan trombosit dari darah.
Selain pemisahan trombosit, cara ini masih sering digunakan petani untuk memisahkan gabah yang berisi dengan gabah yang kosong dan kotorannya. Caranya, gabah campuran dimasukkan ke dalam tampah, kemudian di putar. Hasilnya, gabah yang berisi berkumpul di tengah tampah
Pemisahan dengan Corong pisah
Prinsip pemisahan ini berdasarkan pada perbedaan massa jenis yang dimiliki oleh komponen yang ada dalam campuran. Umumnya metoda ini dilakukan untuk zat berbentuk cairan.
Metode ini digunakan untuk memisahkan zat cair yang tidak memiliki daya larut. Misalnya, minyak dengan air.
Caranya, campuran air dan minyak dimasukkan ke dalam corong pisah, kemudian didiamkan. Akan terbentuk dua lapisan cairan. Lapisan Zat yang memiliki massa jenis lebih besar akan berada di bawah dan lapisan zat yang masa jenisnya lebih kecil akan berada di atas. Kemudian kedua lapisan minyak dan air dapat dipisah dengan membuang airnya dan minyak akan tertinggal di corong.
Amalgamasi
Amalgamasi adalah cara pemisahan zat dengan melakukan reaksi. Misalnya, pemisahan zat untuk mendapatkan emas murni dari bijih emas
Contoh Soal Ujian Pemisahan Campuran zat.
Hasil pemisahan zat dengan penyaringan ditentukan oleh
1) tingkat kerapatan alat penyaring;
2) kerapatan zat yang dipisahkan;
3) jenis zat yang disaring;
4) ukuran partikel zat yang disaring.
Pernyataan yang benar adalah ….
1. 1), 2), dan 3)
2. 1), 2), dan 4)
3. 1), 3), dan 4)
4. 2), 3), dan 4)
Soal 1. Ekstrak adalah hasil penyaringan yang partikelnya berukuran molekul. Alat penyaring yang digunakan untuk mendapatkannya adalah ….
1. kertas saring
2. kertas minyak
3. saringan teh
4. kain belacu
Soal 2. Cara pemisahan zat dari campurannya dengan menguapkan, kemudian mengembunkan lagi disebut ….
1. radiasi
2. kromatografi
3. sublimasi
4. distilasi
Daftar Pustaka:
1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
7. Ardra.Biz, 2019, “ ==============”,