Definisi Tipe Dan Cara Menentukan Pricing Strategy
Blog Definisi, Tipe, dan Cara Menentukan Pricing Strategy Setiap bisnis harus melewati proses penetapan harga untuk tiap produk mereka, dan penentuan harga yang tepat harus punya landasan dan strateginya.
Bisnis harus memperhatikan kebutuhan konsumen dan menyelesaikan masalah konsumen dengan harga yang dinilai sesuai dengan apa yang mereka dapatkan.
Bagaimana bisnis menetapkan harga yang sesuai dari apa yang dijual (di luar biaya produksi)? Jawabannya adalah dengan pricing strategy.
Definisi pricing strategy
Pricing strategy atau strategi penetapan harga adalah sebuah model atau metode yang digunakan untuk menentukan harga terbaik dari sebuah produk.
Tentunya pricing strategy akan membantu Anda untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan bersamaan serta meningkatkan shareholder value tanpa mengesampingkan pelanggan dan juga kebutuhan pasar.
Tentunya pricing strategy tidaklah se-simple definisinya, banyak faktor yang menjadi pertimbangan untuk menentukan harga suatu produk.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang harus dipertimbangkan saat menentukan pricing strategy, yaitu:
* Target revenue
* Marketing objective
* Target pasar
* Brand positioning
* Kelebihan produk dibanding kompetitornya
* Tingkat kebutuhan pasar
* Harga kompetitor
* Tren ekonomi
Sebagai pemilik perusahaan atau yang bertanggung jawab dalam menentukan pricing strategy, biasanya Cost of Goods Sold (COGS) atau harga dasar dari sebuah produk sangatlah penting sebagai dasar penentuan pricing, kemudian jika terdapat kompetitor dalam usaha tersebut maka melihat harga kompetitor menjadi relevan karena perbedaan beberapa rupiah dapat menarik minat customer.
Namun, harga kompetitor janganlah dijadikan parameter utama dalam menentukan pricing strategy.
Pricing strategy terbaik adalah memaksimalkan pendapatan dan keuntungan.
Tujuan menentukan pricing strategy
Berdasarkan hasil analisis pricing strategy dari ratusan perusahaan, McKinsey menentukan empat pricing strategy yang memberikan hasil yang berkelanjutan (sustain).
Keempat strategi ini lebih mengarah kepada tujuan (hal yang lebih besar) dari tipe-tipe pricing strategy itu sendiri. Oleh karena itu, Pacmann memasukkannya sebagai tujuan pricing strategy.
Keempat tujuan menentukan pricing strategy adalah:
* Memperbesar margin penjualan
* Mendisrupsi penetapan harga untuk mempertahankan model bisnis
* Sebagai penggerak pendapatan/revenue (contohnya pada bisnis subscription atau freemium)
* Menjadi pionir
Masing-masing strategi akan relevan untuk perusahaan tergantung kondisi dan goal dari perusahaan tersebut–selain itu juga tergantung pada kondisi pasar, strategi bisnis, dan kemampuan perusahaan itu sendiri.
Oleh karena itu, disarankan untuk meninjau tujuan penentuan harga ini secara berkala.
Tipe-tipe pricing strategy
Penetration pricing
Penetration pricing merupakan sebuah strategi pricing untuk membantu bisnis yang baru memasuki pasar dan merasa kesulitan dalam mengakuisisi marketshare dari kompetisi yang sudah berjalan.
Secara sederhana, penetration pricing dengan membuat barang dengan price point yang lebih murah dari kompetitor sehingga menarik customer baru dari kompetitor dan memicu terjadinya penjualan.
Penetration pricing tentunya bukanlah strategi pricing yang dapat digunakan dalam jangka panjang karena tidak akan efektif untuk pertumbuhan bisnis.
Perusahaan Anda dituntut untuk kehilangan sejumlah keuntungan dan digantikan dengan tingginya volume sales dan brand recognition.
Perlahan bisnis Anda dituntut untuk menaikkan harga dan mulai sejajar dengan harga pasaran. Anda akan mulai kehilangan customer dan hanya tersisa beberapa customer yang loyal terhadap brand Anda.
Oleh karena itu, dalam waktu bersamaan Anda harus melakukan branding dan awareness campaign terhadap produk Anda untuk membangung customer base dan menjaring sebanyak mungkin loyal customer untuk keberlangsungan bisnis ke depannya.
Skimming pricing
Strategi skimming pricing berbeda terbalik dengan penetration pricing, di mana skimming pricing mulai memasuki pasar dengan harga yang sangat tinggi saat menjual produk baru dan kemudian menurunkan harganya secara bertahap sejalan dengan menurunnya tren akan produk tersebut.
Biasanya produk yang dijual menggunakan strategi skimming pricing adalah produk yang baru atau belum pernah ada di pasar sebelumnya ataupun teknologi paling baru.
Contohnya adalah menjual smartphone yang paling baru keluar dengan harga di atas harga pasar.
Seiring berjalannya waktu, harga smartphone tersebut akan mulai menurun bersamaan dengan munculnya produk yang lebih baru.
High-low pricing
Strategi high-low pricing sebenarnya hampir sama dengan skimming pricing. Letak perbedaannya adalah dengan strategi high-low pricing Anda menurunkan harga produk Anda secara besar-besaran atau discount.
Produk yang biasanya dijual dengan strategi high-low pricing adalah produk yang tidak bisa Anda simpan lama seperti makanan ataupun barang seasonal yang booming atau viral.
Premium pricing
Premium pricing strategi adalah menetapkan harga lebih mahal dibandingkan harga di pasaran untuk menimbulkan perceived value atau nilai lebih yang dirasakan oleh customer. Tentu saja Anda harus mengirinya dengan barang yang lebih berkualitas atau barang yang punya kesan lebih mewah dari produk serupa lainnya.
Jika perusahaan Anda memiliki perceived value yang bagus di mata customer dan memiliki customer yang loyal, Anda dapat menetapkan premium pricing untuk barang berkualitas atau barang bermerk.
Psychological pricing
Psychological pricing adalah strategi penentuan harga dengan mempermainkan psikologis customer saat mengambil keputusan membeli barang atau tidak.
Contoh psychological pricing yang sering ditemui adalah Rp499.999 atau beli 2 gratis 1.
Customer akan merasa bahwa harga barang tersebut belum sampai Rp500.000 walaupun sebenarnya Anda membayar Rp500.000.
Contoh lain dari psychological pricing ini adalah dengan memanfaatkan decoy effect.
Bundle pricing
Bundle pricing adalah menjual barang dengan jumlah lebih banyak dan harga yang lebih murah dibandingkan membeli 1 barang. Bundle pricing adalah cara untuk upsell atau menjual lebih banyak kepada customer.
Strategi bundle pricing biasanya diterapkan oleh restoran atau toko ritel.
Contohnya adalah harga 1 burger adalah Rp45.000 dan harga 1 cola Rp20.000, tetapi jika dibeli bersamaan makanya harganya adalah Rp60.000.
Customer akan lebih memilih untuk membeli paketan padahal sebenarnya customer dipaksa untuk membeli lebih banyak dengan adanya bundle pricing.
Competitive pricing
Competitive pricing strategi adalah menetapkan harga produk sesuai dengan harga pasaran yang saat ini berlaku. Dengan strategi ini, Anda dapat memasuki pasar yang sudah mulai berada pada fase jenuh atau tidak akan berkembang lagi.
Tentunya Anda dapat menetapkan harga yang lebih mahal atau lebih murah selama masih berada dalam rentang harga yang telah dibuat oleh kompetitor lain.
Menentukan pricing strategy
Menentukan pricing strategy adalah hal yang sangat penting dilakukan oleh perusahaan, baik untuk penetrasi pasar atau untuk perkembangan perusahaan tersebut.
Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah untuk menentukan pricing yang cocok untuk produk yang Anda jual, berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:
Menentukan harga jual
Penetapan metode ini dilakukan dengan cara menentukan harga jual dengan mempertimbangkan keseluruhan biaya yang dikeluarkan.
Kemudian harga jual tersebut ditambahkan dengan margin keuntungan atau lama.
Mark up
Mark up adalah menjual suatu barang lebih tinggi dibandingkan harga belinya.
Menentukan BEP (break even point)
Menentukan BEP atau break even point dilakukan dengan cara menentukan harga jual berdasarkan total seluruh pengeluaran untuk memproduksi produk tersebut.
Jika dilihat dari sisi lain, perusahaan seperti tidak mendapatkan keuntungan karena harga jual produk tersebut hanya dapat memberikan revenue tetapi bukan profit.
Analisis kompetitor
Analisis kompetitor dapat dilakukan dengan cara melakukan riset kompetisi.
Riset tersebut dapat berupa mencari tahu berapa biaya bahan dan produksi, biaya operasional dan biaya-biaya lain yang dibutuhkan kompetitor untuk membuat produknya.
Kemudian disandingkan dengan harga yang ditentukan oleh kompetitor. Setelah mengetahui analisis kompetitor, Anda dapat menentukan positioning produk Anda di pasar.
Riset permintaan pasar
Terakhir adalah membuat riset akan permintaan pasar. Riset ini tentunya akan berguna untuk melihat seberapa banyak kebutuhan akan produk yang Anda jual.
Belajar business strategy secara mendalam dan end-to-end
Sangat penting untuk menemukan pricing strategy yang tepat untuk bisnis Anda.
Untuk memulai, tentukan tujuan bisnis Anda dengan bantuan business model canvas.
Kemudian pilih metode penetapan harga yang akan membantu memenuhi tujuan tersebut–baik itu untuk memaksimalkan keuntungan, memperoleh pangsa pasar, mengosongkan inventaris, menjadi pionir dalam market tertentu, atau kombinasi dari semuanya.
Setelah Anda memiliki strategi penetapan harga, Anda dapat fokus pada bagaimana mengembangkan bisnis Anda lebih jauh.
Untuk belajar tentang business strategy secara mendalam–termasuk dalam hal pricing ini, kamu bisa mulai belajar di Product Management and Business Strategy Program Pacmann–kunjungi halaman program untuk info lebih lanjut.
Further Reading
The Ultimate Guide to Pricing Strategies
Your Best Pricing Strategy: 7 Examples to Maximize your Profits
12 types of pricing strategies to meet your business goals