Ini Cara Menghasilkan Uang Dari TikTok Sekali Posting Bisa Dapat Rp 27 Hingga Rp 139 Miliar
TRIBUN-MEDAN.COM- Semakin hari, popularitas TikTok semakin naik saja.
Kini, tak hanya anak-anak dan anak muda, namun orang dewasa hingga lansia pun menggunakan TikTok.
Bahkan tak hanya menjadi platform untuk berekspresi, saat ini TikTok mulai menjadi ladang para konten kreator untuk mendapatkan uang.Dilansir dari kontan.id pada Kamis (27/2/2020), pengamat media sosial memperkirakan bahwa sejumlah “seleb” TikTok dengan jumlah pengikut yang besar, bisa mendapat penghasilan hingga US$ 1 juta (Rp13,9 miliar) untuk sekali posting.
Misal Loren Gray, seorang penyanyi berusia 17 tahun asal Pennsylvania, Amerika Serikat, yang memiliki jumlah pengikut sebanyak lebih dari 38 juta.
Para pengamat memprediksi, ia bisa mendapat penghasilan sebesar US$ 197.000 (Rp2,7 miliar) untuk satu konten yang diunggah.
Ada juga Aashika Bhatia (19), aktris asal India yang memiliki lebih dari 14 juta followers di akunnya.
Disebutkan Aashika bisa memperoleh puluhan ribu followers baru setiap hari, sehingga ia pun diprediksi akan menjadi salah satu akun terpopuler di TikTok dengan jumlah pengikut yang berpotensi mencapai angka 194 juta.
Pengamat memperkirakan bahwa bintang TikTok populer dapat dibayar dengan harga US$ 0,005 per satu follower.
Sehingga, jika Aashika memiliki followers sebanyak 194 juta, ia bisa mendapat penghasilan US$ 973.000 (Rps13,5 miliar) untuk satu postingan berbayar.
Melihat besarnya jumlah penghasilan yang bisa pengguna TikTok dapatkan, sebenarnya bagaimana TikTok bisa menghasilkan uang?
TikTok Indonesia mengungkapkan bahwa video TikTok yang menarik dapat mendorong keterlibatan pemilik brand (merek), serta nantinya berdampak pada bisnis.
“Video pendek di TikTok yang imersif, memungkinkan kreator serta brand mengomunikasikan konten secara kreatif,” ujar Head of Commercial TikTok Indonesia, Nur Lianasyah saat dihubungi KompasTekno pada Kamis (21/2/2020).
Selain itu, video TikTok juga diklaim bisa menjangkau audiens baru, membangun afinitas brand dan mendorong aktivitas di luar platform mereka.
Ketika disinggung soal monetisasi, ia tidak mengumbar bagaimana mekanisme monetisasi di TikTok.