Insomnia Bagaimana Cara Mengatasinya Zenius Untuk Guru
Setelah seharian mengajar dan menyelesaikan tugas di sekolah, Bapak dan Ibu Guru pasti ingin cepat-cepat istirahat.
Selain mengisi ulang tenaga, manfaat tidur malam yang cukup antara lain; membantu kita lebih fokus dan konsentrasi dalam beraktivitas, serta memperkuat sistem imun.
Hmm … sayangnya, memejamkan mata untuk tidur tak selalu mudah ya, Bapak dan Ibu Guru? Ada saja pikiran-pikiran yang membuat kita kesulitan untuk tertidur. Tak jarang ini pun membuat kita mengalami insomnia.
Ngomong-ngomong soal insomnia, saya juga sering kesulitan tidur di malam hari. Meskipun badan sudah terasa capek, dalam otak ada banyak hal yang dipikirkan. Mulai dari pekerjaan, urusan keluarga, sampai cerita film yang terkadang sampai kebawa mimpi.
Mengetahui saya susah tidur, salah satu teman menyarankan untuk membaca buku agar cepat merasa ngantuk. Tapi, hal itu justru membuat saya semakin tidak bisa tidur karena penasaran dengan isi buku yang dibaca.
Ternyata, setiap orang punya cara yang berbeda untuk mengatasi insomnia, bergantung pada faktor penyebabnya.
Kalau Bapak dan Ibu Guru sendiri, apakah punya tips agar cepat tidur? Atau Bapak dan Ibu Guru butuh solusi untuk mengatasi insomnia?
Nah, supaya sama-sama tahu cara mengatasi insomnia, ini tips tidur yang cukup di bawah ini.
Apa Itu Insomnia?
Sebelum menemukan solusi dari kesulitan tidur, kita perlu tahu dulu apa itu insomnia dan kenapa hal itu bisa terjadi.
Dalam Journal of Clinical Sleep Medicine yang berjudul Insomnia: Definition, Prevalence, Etiology, and Consequences (2007), disebutkan bahwa insomnia adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan untuk tidur atau gangguan untuk tetap terlelap saat tidur.
Tapi, bukan berarti semua gejala susah tidur di malam hari disebut sebagai insomnia, ya. Sebab, insomnia sendiri punya beberapa gejala seperti sering terbangun di malam hari, periode terjaga yang berkepanjangan, atau sering terbangun dan sulit untuk tidur lagi.
Gejala insomnia. (Arsip Zenius)Meskipun kelihatannya sederhana, gangguan tidur ini bisa berakibat buruk pada kesehatan, lho. Apalagi jika kondisinya sudah cukup parah.
Penderita insomnia kronis dilaporkan mengalami penurunan kualitas hidup yang disebabkan adanya kemunduran fungsi fisik, keterbatasan peran karena masalah kesehatan fisik, terganggunya fungsi sosial, keterbatasan peran karena masalah kesehatan emosional, dan kesehatan jiwa.
Dua tipe insomnia. (Arsip Zenius)Jadi, kalau Bapak dan Ibu Guru merasa punya ciri-ciri insomnia, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter ya. Karena, dokter bisa memberikan diagnosa dan penanganan yang terbaik dibandingkan dengan kita hanya mengira-ngira sendiri.
Baca Juga: Akibat Sering Begadang, Bagaimana Dampaknya untuk Tubuh?
Penyebab Insomnia
Dari awal kita panjang lebar membahas tentang pengertian insomnia. Tapi, sudah tahu belum, sebenarnya hal apa yang menyebabkan kita susah tidur?
Banyak hal yang mempengaruhi gangguan tidur, termasuk faktor lingkungan, fisiologis, dan psikologis, di antaranya:
* Tekanan dalam kehidupan seperti pekerjaan, hubungan dengan keluarga dan orang lain, kesulitan keuangan, dan masih banyak lagi.
* Gaya hidup dan kebiasaan tidur yang tidak sehat.
* Gangguan kecemasan, depresi, atau masalah kesehatan mental lainnya.
* Pengaruh penyakit kronis, contohnya kanker.
* Gangguan pencernaan.
* Perubahan hormon karena menstruasi, menopause, penyakit tiroid, atau masalah lainnya.
* Obat-obatan dan zat lainnya.
* Gangguan neurologis seperti penyakit Alzheimer atau Parkinson.
* Gangguan tidur lainnya seperti sleep apnea.
Melihat penyebab gangguan tidur di atas, rasanya mungkin saja ya kalau kita pernah mengalami hal tersebut. Salah satunya tekanan dari pekerjaan yang mungkin saja terjadi.
Nah, sebenarnya apa saja hal yang menyebabkan kurang atau terganggunya waktu tidur seorang guru?
Baca Juga: Mengenal Kendala Pembelajaran Daring di Masa Pandemi
Berkurangnya Waktu Tidur Guru
Saat tugas sekolah menumpuk, waktu tidur Bapak dan Ibu Guru pasti berkurang. Jika punya waktu untuk tidur, ada saja hal-hal yang dipikirkan sehingga sulit untuk terlelap.
Padahal manfaat tidur cepat di malam hari sangatlah banyak, mulai dari kondisi jantung yang lebih baik, kekebalan tubuh yang meningkat, berat badan lebih stabil, dan meningkatkan fungsi otak dalam memproses informasi.
Tanggung jawab dalam pekerjaan memang jadi salah satu faktor yang sering menyebabkan Bapak dan Ibu Guru kurang waktu tidur.
Jam kerja Bapak dan Ibu Guru sebenarnya sering melebihi jadwal sekolah. Karena selain mengajar, ada waktu lainnya yang dihabiskan untuk mengoreksi tugas siswa, mempersiapkan materi di hari berikutnya, serta menghadiri rapat sekolah.
Penyebab guru kesulitan untuk tidur dan beristirahat. (Arsip Zenius, dok. Ball State University, 2008)Terganggunya waktu tidur menyebabkan munculnya sifat cepat marah, pelupa, dan konsentrasi pun menurun, di mana hal ini berdampak buruk pada kegiatan belajar mengajar Bapak dan Ibu Guru.
Tidak hanya sampai di situ, kurangnya waktu tidur juga menyebabkan turunnya kualitas mental kita.
Saat mempunyai keinginan untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik, otak akan memunculkan kekhawatiran yang menyakal butuhnya waktu istirahat. Akhirnya, kita akan masuk pada siklus insomnia yang diperkuat dengan adanya kebiasaan tidur kurang baik dan tekanan pekerjaan.
Pentingnya waktu tidur yang cukup memang sangat penting untuk kesehatan dan kondisi mental setiap orang, tak terkecuali kita sebagai guru.
Lalu, bagaimana caranya supaya kita bisa punya waktu istirahat yang baik?
Baca Juga: Pentingnya Paham Karakteristik Peserta Didik
Cara Mengatasi Insomnia dengan Tidur yang Cukup
Meningkatkan waktu tidur menjadi 8 jam mendorong pertumbuhan kinerja otak, memulihkan ketenangan emosi, dan mempercepat efisiensi kerja.
Terlepas dari banyaknya tugas dan tekanan pekerjaan, berikut ini adalah tips cepat tidur bagi insomnia, di antaranya:
1. Menciptakan pola tidur yang teratur dengan menyusun jadwal tidur, bangun, dan beraktivitas sebaik mungkin, bahkan di akhir pekan atau hari libur.
2. Aktif secara fisik di siang hari, terutama di luar ruangan jika memungkinkan.
3. Perhatikan makanan yang dikonsumsi, seperti mengurangi kafein, soda, dan coklat, serta hindari makan besar sebelum tidur.
4. Mendengarkan musik, membaca buku, atau meditasi untuk menghilangkan pikiran tentang masalah pekerjaan.
5. Menciptakan lingkungan istirahat yang nyaman, contohnya tidur di ruangan yang tenang.
Nah, semoga setelah membaca pembahasan dan mengikuti tipsnya, Bapak dan Ibu Guru bisa mengatasi yang namanya insomnia dan gangguan kurang tidur lainnya ya.
Oh iya, kalau tips tidur yang cukup di atas kurang jelas, Bapak dan Ibu Guru juga bisa tonton video dari Zenius untuk Guru tentang cara agar cepat tidur. Yuk, simak videonya di bawah ini!
Referensi
Lihat ReferensiAkibat Sering Begadang, Bagaimana Dampaknya untuk Tubuh? – Blog Zenius (2022)
Insomnia – Cleveland Clinic (2020)
Not Getting Enough Sleep? Tired Teachers Aren’t Usually the Best Teachers – National Education Association (2017)
Teacher’s guide to sleep – and why it matters – The Guardian (2014)
Insomnia: Definition, Prevalence, Etiology, and Consequences – National Library of Medicine, National Center for Biotechnology Information (2007)
Insomnia breakthrough: Scientists identify 5 types – Medical News Today (2019)
Baca Juga Artikel Lainnya
Teori Belajar Humanistik, Proses Memanusiakan Manusia
Guru Pembelajar, Program Peningkatan Kompetensi Mengajar
Merancang Diferensiasi Pembelajaran dengan LMS