Obat Pencegah Kehamilan Saat Berhubungan
Kehamilan kerap menjadi salah satu pertimbangan sebelum kamu dan pasangan melakukan hubungan intim, terutama jika kamu dan pasangan memang belum menginginkan kehadiran buah hati.
Efektifkah mengonsumsi obat pencegah kehamilan?
Kamu mungkin mempertimbangkan penggunaan pil KB sebagai salah cara mencegah kehamilan. Obat pencegah kehamilan hormonal ini bisa berupa pil, suntik, atau implan. Obat KB berbentuk pil harus diminum secara rutin dan teratur sesuai dosis, umumnya 21 atau 28 hari. Supaya manfaat dari obat ini efektif, kamu harus mengonsumsinya secara teratur tanpa terlambat atau pun lupa, loh. Karena ketika kamu men-skip lebih dari dua pil, kemungkinan untuk hamil bisa meningkat kembali.
Selain berbentuk pil, obat KB juga dapat berupa cairan yang disuntikkan ke tubuh setiap bulan, dan berbentuk implan yang dimasukkan ke tubuh (biasanya di kulit lengan atas). Masing-masing metode KB ini memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Contohnya, pil KB dinilai praktis karena hanya perlu diminum rutin setiap hari. Suntik KB juga mudah digunakan karena hanya perlu disuntikkan tiap satu atau tiga bulan. Tapi, ketiga jenis obat KB tersebut sama-sama tidak bisa mengurangi risiko kamu terhadap risiko penyakit menular seksual seperti HIV.
Morning-after pill
Selain pil KB yang harus diminum rutin selama berhari-hari, ada juga jenis obat pencegah kehamilan lain yang serupa dengan pil KB harian. Obat ini sering disebut sebagai morning-after pill. Sesuai dengan namanya, obat hormon ini diminum beberapa jam setelah kamu berhubungan dengan pasangan, paling lambat 72 jam setelahnya. Yang membedakannya dengan pil KB harian, obat ini bersifat darurat untuk mencegah kehamilan setelah hubungan tanpa pengaman. Waktu meminumnya pun tidak disarankan untuk rutin seperti halnya obat KB pada umumnya.
Dikutip dari National Health Service UK, kamu bisa meminum morning-after pill jika kamu lupa mengonsumsi pil KB harianmu, terlambat memasang KB implan, atau karena kondom yang digunakan pasangan rusak dan bocor saat berhubungan. Jika mengonsumsi obat ini dalam kurun waktu 24 jam setelah berhubungan, maka tingkat keefektifan obat untuk mencegah kehamilan bisa mencapai 95%.
Efek samping pil kb
Meski dinilai efektif, ada beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan obat pencegah kehamilan atau kontrasepsi darurat seperti pusing, mual, muntah, nyeri perut, dan siklus menstruasi yang terganggu (menjadi terlambat atau tidak teratur).
Kondom sebagai alat pencegah kehamilan yang efektif
Supaya kamu tidak sampai perlu meminum morning-after pill ataupun pil KB dan merasakan efek sampingnya, kamu bisa mengajak pasangan menggunakan alat kontrasepsi kondom dengan jenis terbaik yang tidak mudah rusak ataupun bocor seperti Durex. Durex terbuat dari bahan latex alami yang sudah teruji untuk melindungi kamu saat berhubungan dengan pasangan.