Panduan Sholat Tasbih Hukum Niat Bacaan Dan Tata Cara
Shalat tasbih adalah shalat yang dilakukan sebanyak empat rakaat dengan banyak membaca kalimat tasbih “Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar” dalam shalatnya. Waktu pelaksanaan shalat tasbih bisa dilakukan siang atau malam hari sebanyak empat rakaat.
Hukum Sholat Tasbih
Hadits sholat tasbih berikut dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu’anhu, diriwayatkan oleh Abu Dawud di dalam Sunan-nya (1297) :
Rasulullah bersabda kepada Abbas bin Abdul Muththalib,
“Wahai Abbas, wahai pamanku, maukah engkau aku beri? Maukah engkau aku kasih? Maukah engkau aku beri hadiah? Maukah engkau aku ajari sepuluh sifat (pekerti)? Jika engkau melakukannya, Allah mengampuni dosamu; dosa yang awal dan yang akhir, dosa yang lama dan yang baru, dosa yang tidak disengaja dan yang disengaja, dosa yang kecil dan yang besar, dosa yang rahasia dan terang-terangan, sepuluh macam (dosa).
Engkau shalat empat rakaat. Pada setiap rakaat engkau membaca al-Fatihah dan satu surat (al-Quran). Jika engkau telah selesai membaca (surat) pada awal rakaat, sementara engkau masih berdiri, engkau membaca, ‘Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaaha illa Allah, wallahu akbar sebanyak 15 kali.
Kemudian ruku’, maka engkau ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau angkat kepalamu dari ruku’, lalu ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau turun sujud, ketika sujud engkau ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau angkat kepalamu dari sujud, maka engkau ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali.
Kemudian engkau bersujud, lalu ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau angkat kepalamu, maka engkau ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Maka itulah 75 (dzikir) pada setiap satu rakaatnya. Engkau lakukan itu dalam empat rakaat. Jika engkau mampu melakukan (shalat) itu setiap hari sekali, maka lakukanlah! Jika engkau tidak melakukannya, maka (lakukan) setiap bulan sekali! Jika tidak, maka (lakukan) setiap tahun sekali! Jika engkau tidak melakukannya, maka (lakukan) sekali dalam umurmu” (HR. Abu Dawud).
Dalil sholat tasbih tersebut masih menjadi perselisihan di antara para ulama. Syeikh Muhammad bin shalih al-utsaimin rahimahullah menjelaskan “para ulama berselisih mengenai hukum amalan Salat tasbih dan kesahihan hadis tersebut. Diantara mereka ada yang mengakui bahwa itu shohih atau kuat, Hasan atau baik, dhoif atau lemah bahkan maudlu atau palsu.”
Dari penjelasan beliau dapat disimpulkan bahwa ada dua pendapat dari ulama mengenai hukum shalat tasbih berjamaah maupun munfarid (sendiri):
Ulama yang berpendapat hadits sholat tasbih ini shahih dan hasan berarti mereka menjadikan hadist ini sebagai hujjah atau alasan pengamalan salat tasbih. Beberapa imam yang masuk golongan pertama ini adalah Muslim (261 H), Abu Dawud (275 H), al-Hakim (405 H), dll.
Ulama yang berpendapat hadits sholat tasbih ini dhoif dan maudlu berarti mereka tidak menjadikan hadist ini sebagai hujjah atau alasan pengamalan salat tasbih. Beberapa imam yang mengikuti pendapat kedua adalah Abu Ja’far al-Uqaili (322 H), Abu Bakr Ibnul ‘Arabi (543 H), Ibnul Jawzi (597 H), dll.
Jadi, kesimpulan dari penjelasan diatas meskipun shalat tasbih menurut salaf dan para ulama masih menjadi perdebatan, hukum shalat tasbih bagi yang menganggap hadist tersebut shahih/hasan dapat melakukan sholat tasbih menurut sunnah sedangkan bagi yang menganggap hadist tersebut dhoif atau maudu maka sholat tasbih dinilai sebagai bid’ah. Pesan kami kepada seluruh pembaca, hendaknya berhati-hati dalam melakukan sebuah amalan-amalan yang masih terdapat perbedaan dikalangan ulama. Wallahualam bishawwab
Niat Shalat Tasbih
Saat melaksanakan shalat, niat juga dipengaruhi oleh banyaknya rakaat shalat. Pada shalat tasbih, shalat yang dilakukan malam hari dan siang hari memiliki jumlah rakaat sama namun caranya berbeda. Jika dikerjaan pada siang hari maka shalat tasbih dilakukan dengan 1 atau 2 kali salam. Jika dilakukan malam hari maka shalat tasbih dilakukan 2 kali salam. Masing-masing niat shalat tasbih keduanya sebagai berikut:
Niat salat tasbih 4 rakaat dua kali salam adalah sebagai berikut.
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnat tasbīhi rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah tasbih dua rakaat karena Allah Taala”
Niat salat tasbih 4 rakaat dua kali salam adalah sebagai berikut.
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnat tasbīhi araba rakaatil lillāhi ta‘ālā.
“Aku menyengaja sembahyang sunnah tasbih empat rakaat karena Allah Taala”
Perlu diketahui juga, bacaan tasbih dalam shalat yang harus dibaca pada tiap gerakan selain tasbih ruku dan tasbih sujud adalah sebagai berikut:
“Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar”
Tata Cara Shalat Sunat Tasbih
Berikut ini cara sholat tasbih sesuai sunnah:
1. Takbiratul Ihram
2. Membaca Surah al-Fatihah
3. Membaca Surah pendek
4. Membaca tasbih 15 kali
5. Rukuk, membaca tasbih rukuk.
6. Sebelum bangun untuk iktidal, membaca tasbih (Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar) 10 kali.
7. Iktidal
8. Dalam posisi iktidal sebelum sujud, membaca tasbih 10 kali.
9. Sujud.
10. Dalam posisi sujud sebelum bangun untuk duduk di antara dua sujud membaca tasbih 10 kali.
11. Duduk di antara dua sujud.
12. Dalam posisi duduk, sebelum sujud kedua, membaca tasbih 10 kali.
13. Sujud kedua.
14. Dalam posisi sujud kedua, sebelum bangun, membaca tasbih 10 kali.
15. Duduk untuk bangun melanjutkan rakaat kedua. Sebelum bangun dalam posisi masih duduk membaca tasbih 10 kali.
16. Bangun, melakukan rakaat kedua seperti rakaat pertama.
17. Untuk rakaat terakhir sebelum salam, Baik itu rakaat kedua atau rakaat keempat, sebelum salam membaca tasbih 10 kali sehingga tetap dalam rakaat tersebut tasbih diucapkan 75 kali.
Manfaat Sholat Tasbih
Berikut beberapa manfaat atau berkah shalat tasbih
1. Tasbih kalimat terindah bagi Allah
Satu kali, Rasulullah SAW ditanya oleh sahabat tentang ucapan yang paling baik. Beliau menjawab, ‘Yang diperintah Allah SWT kepada para malaikat-Nya dan hamba-Nya adalah ucapan Subhanallahi wa bihamdihi’. (HR. Muslim)
“Rasulullah bersabda, ada dua kalimat yang keduanya ringan diucapkan di lidah namun memberatkan timbangan amal baik dan keduanya disukai oleh ar-Rahman, yaitu Subhanallahi wa bi hamdihi subhanallahil azhim” (HR. Bukhari dan Muslim)
1. Menanam pohon kurma di surga
“Barangsiapa yang mengucapkan Subhanallahil azhimi wa bi hamdihi, maka ditanamkan baginya satu pohon kurma di surga” (HR. at-Tirmidzi)
“Rasulullah bersabda, barangsiapa yang mengucapkan Subhanallahi wa bi hamdihi 100 kali, maka Allah hapuskan kesalahan meskipun kesalahannya itu sebanyak buih lautan” (HR. Bukhari dan Muslim)
1. Menghindarkan diri dari kelaparan
“Rasulullah bersabda, makanan orang beriman pada zaman munculnya Dajjal adalah makanan para malaikat, yaitu tasbih dan taqdis. Maka barangsiapa yang ucapannya pada saat itu adalah tasbih, maka Allah akan menghilangkan darinya kelaparan.” (HR. al-Hakim)
Sedangkan bahaya mengamalkannya, perlu diingat kembali bahwa shalat tasbih termasuk amalan yang masih diperdebatkan di kalangan ulama maka sebelum mengamalkan pahamilah dengan baik mengenai hukumnya dari berbagai sumber agar terhindar dari perkara yang dilarang.
Itulah beberapa pembahasan tentang sholat tasbih. Semoga dapat memberikan manfaat untuk para pembaca.
Tangan di Atas Lebih Baik daripada Tangan di Bawah
Perjalanan hidup akan lebih indah dan bermakna ketika kita mampu berbagi. Jadikan kebiasaan berbagi untuk bantu sesama. Yuk sedekah sekarang, biar berkah!