Payrasarumasatumarima SHALAT NISFU SYABAN
(Dokumen no.255 di Facebook Pemuda TQN Suryalaya, Sumber: ) TATA CARA PELAKSANAAN SHOLAT SUNNAT NISFU SYA’BAN Shalat sunat Nisfu Sya’ban dilaksanakan pada setiap malam 15 Sya’ban. Pada malam ini, ditutuplah “Buku Catatan Perjalanan Hidup” setiap manusia. Dan akan dibuka lembaran buku baru untuk tahun yang akan datang. Kita berharap, akhir dan awal dari lembaran buku catatan hidup kita diisi dengan amal kebaikan. Salah satunya adalah dengan melaksanakan Shalat sunat Nisfu Sya’ban. Shalat ini sebanyak 100 rakaat, 1000 qulhuwalloohu ahad. Baca juga Maklumat Abah Anom yang ditandatangani pada 1 Juni 1982 mengenai hal ini.Niatnya : Usholli sunnatan nisfu sya’ban rok’ataini (imaaman/ma’muuman) lillahi ta’alaa. Allaahu akbar(Aku niat shalat sunat nisfu sya’ban 2 rakaat (menjadi imam/makmum) karena Allah Ta’ala. Allahu akbar.Banyaknya : 100 rakaat (50 kali salam) lebih baik berjamaah.Bacaannya: Setiap rakaat setelah Fatihah membaca surat al-Ikhlas (Qulhu walloohu ahad) 10 kali Waktunya : Setelah shalat sunat ba’diyah Maghrib kemudian dilanjutkan setelah Isya (Fardhu Maghrib, dzikir, ba’diyah Maghrib, Nisfu Sya’ban, (masuk Isya), shalat sunat qobliyah Isya, Fardhu Isya, Ba’diyah Isya, dzikir, lanjutan Nisfu Sya’ban;). Do’a setelah shalat sunat Nisfu Sya’ban: (Doa Setelah Shalat Nisfu Sya;ban)bismillàhhir rohmànir rohìm allòhhumma yà dzal manna wa là yamunnu ‘alaihhi yà dzal jalàli wal ikròmi yà dzath thùli wal in’àmi lä ilàhha illa angta zhohhrol lajìna wa jàrol mustajirìna wa amànal khö-ifìna. allòhhumma ing kungta katabtanì ‘ingdaka fì ummil kitàbi syaqiyan aw mahrùman aw mathrùdan aw muqtaron ‘alayya fir rizqi famhu. allòhhumma bifadlika syaqòwatì wa hirmànì wa thordì waqtàro rizqi wa atsbitnì ‘ingdaka fì kitàbikal munazzali ‘alà lisàni nabiyyikal mursali yamhullòhhu mà yasyä-u wa yutsbitu wa ingdahhù ummul kitàbi ilàhhì bittajalìl a’zhomi fì lailatin nishfi ming syahri sya’bànil mukaromil latì yufroqu fìhhà kulli amrin hakìmi wa yubromu ang taksyifa ‘annà minal balä-i mà na’lam wa mà là na’lamu wa mà angta bihhì a’lamu innaka angtal ‘azzul akromu. wa shollallòhhu ‘alà sayyidinà muhammadiw wa àlihhi wa shohbihhì wa sallama wal hamdulillàhhi robbil ‘àlamìna. Artinya : “Ya Allah! Tuhan yang membangkitkan dan tak ada yang sanggup membangkitkan kecuali Dia, ya Tuhan yang Maha Luhur dan Agung dan yang Maha Pemurah memberi nikmat-nikmat. Tidak ada Tuhan yang lain melainkan Engkau yang menolong orang-orang yang memohon pertolongan dan melindungi orang-orang serta mengamankan dari sekalian yang dikhawatirkan dan ditakuti. Ya Allah andai kata telah ditakdirkan di sisi Mu akan daku dalam buku Azaly, bahwa aku celaka dan sedikit rezeki, terusir dan diharamkan akan daku maka hapuskanlah (apa-apa yang tercatat/tertulis dalam buku Azaly itu) dengan kemurahan-Mu. Dan tetapkanlah di sisi-Mu dalam buku Azaly itu (tukarkanlah akan keadaan di azalyku itu) dengan kebahagiaan lagi memperoleh rezeki yang dipergunakan untuk kebaikan, sesungguhnya Engkau berkata dan kata-kata-Mu adalah benar; sebagaimana tercantum di dalam Kitab-Mu yang Engkau turunkan atas lisan Nabi-Mu yang diutus (Muhammad saw.), “Yakni dihapuskan Allah barang yang dikehendakinya (perkataan/pernyataan yang menyimpang) dan ditetapkan-Nya di sisi-Nya di Azaly”. Ya Allah dengan keagunganMu pada malam Nisfu Sya’ban yang mulia / berkat ini, yang memisahkan kepadanya tiap-tiap perkara/keadaan dan urusan yang tepat dan yang dipastikan, hindarkan ya Allah kami dari bala’i/musibah yang kami ketahui dan yang tidak kami ketahui dan Engkaulah yang lebih mengetahui dengannya, sesungguhnya Engkau Maha Agung dan Pemurah “. Washallallahu ‘alaasayyidina Muhammadin wa alaa aalihii washohbihii wasallam. Walhaldulillahi robbil ‘alamiin. MAKLUMAT PANGERSA ABAH RA. BERKENAAN DENGAN SHOLAT SUNNAH NISFU SYA’BANMAKLUMAT Dari : Sesepuh Pondok Pesantren Suryalaya 1. Pengurus Yayasan Serba Bakti PPS 2. Sesepuh Ikhwan TQN PPS 3. Muballigh Muballighoh PPS 4. Ikhwan Tarekat Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PPS 1. Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa setiap bulan Sya’ban kita juga melaksanakan Shalat Sunnat Nisfu Sya’ban. Hal tersebut kita laksanakan berdasarkan keterangan dari Hadits Nabi Saw. yang terdapat dalam kitab al-Ghoniyyah litthoolibi thoriqil haq lisyaikhi ‘abdil qoodiiril jailanil hasani (Dari kitab Ghoniyyah bagi orang-orang yang mencari jalan Allah yang haq, karangan Syekh Abdul Qodir Jailani keturunan Hasan bin ‘Ali) halaman 192. Artinya : Fasal ini menerangkan tentang shalat yang berlaku pada malam Nisfu Sya’ban. Adapun shalat yang dilaksanakan pada malam Nisfu Sya’ban adalah 100 rakaat dengan 1000 kali membaca Qul huwalloohu ahad. Pada setiap rakaat setelah membaca Fatihah kemudian membaca Qul Huwalloohu ahad 10 kali. Dan shalat semacam ini disebut sholaatul Khoiir; bermacam-macam keberkahannya. Ulama shalaf yang sholeh selalu berkumpul untuk melaksanakan shalat ini (shalat Nisfu Sya’ban) serta dilaksanakan dengan cara berjamaah. Di dalam shalat sunat nisfu ini terdapat keutamaan yang banyak dan pahala yang berlipat ganda.Diriwayatkan dari al-Hasan Rohimahullooh, sesungguhnya ia berkata : telah memberitakan kepadaku 30 orang Sahabat-sahabat Rasulullah Saw. “Sesungguhnya siapa-siapa yang mengerjakan shalat pada malam ini yakni (malam Nisfu Sya’ban), maka Allah memberi kepadanya 70 kali penglihatan dan Allah memberi kepadanya pada setiap penglihatan 70 kebutuhan, pemberian yang paling rendah adalah ampunan Allah Swt. 2. Himbauan khusus kepada para Muballigh PP. Suryalaya. Abah mengharapkan kiranya agar para Muballigh : a. Tetap menjadi contoh tauladan bagi para kaum Muslimin Muslimat Ikhwan Tarekat Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah baik tingkah lakunya, ucapannya, perbuatannya maupun amaliyahnya. b. Sebaiknya atau diharuskan untuk menseponsori dalam kebaikan, khususnya dalam amaliyah ubudiyah dan hendaknya selalu tampil menjadi pimpinan/imam begi para Ikhwan untuk melaksanakan shalat berjamaah, dzikir, khotaman dan ibadah-ibadah lainnya. c. Dikala akan berdakwah ditengah-tengah Ikhwan TQN harus diawali dengan ibadaha berjamaah (shalat, dzikir, khotaman dan lain-lain). Kemudian harus menjadi keyakinan para Muballigh Muballighoh bahwa menyampaikan ilmu itu harus dapat dan harus bisa mengalamkan terlebih dahulu apa-apa yang telah di sampaikan kepada para Ikhwan TQN.Bukankan Allah berfirman di dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 44 yang telah sama-sama kita ketahui : Artinya : Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebaktian/kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca? Maka tidakkah kamu berfikir?d. Jangan bertentangan segala ucap laku dengan TANBIH, yang isinya antara lain “Mengikuti perintah agama dan negara”e. Agar lebih memperbanyak/memperdalam ilmu pengetahuan, baik pengetahuan agama maupun pengetahuan umum dalam rangka berhasilnya pelaksanaan dakwah islamiah. Demikian penjelasan mengenai shalat sunnat Nisfu Sya’ban. Mudah-mudahan amal kita semua mendapat ridho dari Allah Swt. Dan mudah-mudahan para Muballigh Muballighoh tambah giat dalam melaksanakan dakwah islamiyah di bumi negara tercinta ini, demi berkembangnya agama Islam umumnya dan Tarekat Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah pada khususnya. Wa’alloohi tawakkalna wailahil mashiirWassalamu’alaikum wr.wb. PONDOK PESANTREN SURYALAYA, SESEPUH : KH.A.SHOHIBUL WAFA TAJUL ARIFIN