PTK UPAYA MENINGKATKAN TEKHNIK PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLLY PADA SISWI

A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah investasi jangka panjang dalam upaya peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia, hasil yang diharapkan itu akan dapat dicapai dalam waktu cukup lama. Oleh karena itu, jasmani dan olahraga terus ditingkatkan dan dilakukan dengan kesabaran dan keikhlasan. Hal ini tentu diperlukan suatu tindakan yang mendukung terciptannya pembelajaran yang kondusif. Pengamatan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran permainan Bola Voli di beberapa sekolah, menunjukkan bahwa banyak ditemukan masalah, kurangnya penguasaan ketampilan tehnik, maka perlu diajarkan secara mendalam tentang tehnik dasar permainan bola voli. Sehubungan dengan masalah itu terutama Passing, anak didik perlu diajarkan macam-macam Passsing. Sesuai dengan perkembangannya, Passing dalam permainan bola voli dikenal ada tiga, yaitu:Passing Bawah, Passing Samping, dan Passing Atas, akan tetapi Passing Bawah yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi ( menurut Bainil ). Berdasarkan dari hal itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “ Upaya Mengatasi Kesulitan pada Passing Bawah “, karena pada hal ini sangat penting dicari solusinya. B. Rumusan Masalah Untuk membatasi ruang lingkup penelitian, maka penulis membuat masalah yang akan dibahas pada laporan ini dibatasi beberapa rumusan masalah antara lain sebagai berikut : 1. Faktor apakah yang menyebabkan anak kesulitan melakukan Passing Bawah ? 2. Bagaimana cara mengatasi kesulitan anak melakukan Passing Bawah pada permainan bola voli di kelas V SD Negeri 05 Baruga? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana kondisi pengajaran Passing Bawah bola voli di kelas 2. Mengetahui faktor – faktor yang menghambat penguasaan Passing Bawah bola voli yang baik dan benar pada siswa. 3. Mencari cara mengatasi masalah yang dihadapi siswa. 4. Memperoleh pengalaman dalam menyelenggarakan penelitian sederhana. BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kerangka Teori 1. Sejarah Permainan bola voli di ciptakan oleh William .G. Morgan pada tahun 1895. Ia adalah seorang pembina Pendidikan Jasmani pada Young Men Christian Association (YMCA). Di Kota Hal Yake, Massachusetts, AS. Mengingat Turnamen Bola Voli pertama ( 1947 ) di Polandia pesertanya cukup banyak, pada tahun 1948 IVBF ( International Volley Ball Federation ) didirikan oleh 15 negara. Indonesia mengenal bola voli sejak tahun 1928 pada zaman penjajahan Belanda, kemudian pada tanggal 22 Januari 1955 PBVSI ( Persatuan Bola voli Seluruh Indonesia ) didirikan dan juga pertadingan bola voli masuk secara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan POM I di Yogyakarta. Indonesia pertama kalinya dalam sejarah pervolian Indonesia PBVSI mengirimkan Tim Bola Voli Yunior ke juaraan dunia di Athena, Yunani dari 3 – 12 September 1989, yakni melatih tim tersebut adalah Yano Hadian dibantu oleh Traimer Kanwar serta pelatih dari Jepang Hideto Mishaka. 2. Pengertian Bola Voli Bola voli adalah suatu bentuk permainan yang dimainkan dua regu berjumlah 6 orang dengan tujuan mematikan bola di daerah lawan. Tehnik adalah suatu proses membuktikan dalam praktek dengan sebaik mungkin dalam cabang bola voli. Adapun ketrampilan tehnik sebagai berikut : a. Servis ( untuk mengawali permainan ) b. Passing ( menerima bola ) c. Umpan ( menyajikan bola ) d. Spike ( melakukan serangan ) e. Bendung ( blok atau menghadang serangan ) f. Receive ( menjaga bola menyentuh lantai ) Tujuan utama melakukan passing bawah adalah mempercepat laju bola dan jalannya bola laju kencang dari bawah ke atas. Tehnik passing bawah meliputi : a. Sikap permulaan – Kaki ditekuk pada lutut – Telapak kaki keduanya melekat pada lantai dengan posisi yang sama. – Badan condong kedepan ± 90°. – Kedua tangan lurus kebawah serong kedepan. – Bidang perkenaan dibuat selurus mungkin. b. Sikap perkenaan – Bola diterima dari lawan dan dikembalikan.. – Lurus dengan keadaan yang seimbang. – Ayunan tangan memukul kkeatas dan kedepan. – Perkenaan bola usahakan sejangkauan lengan dan gerakan pergelangan tangan aktif supaya bola berjalan top spin. c. Sikap akhir Sikap perkenaan bola gerakan dilanjutkan dengan langkah kedepan atau kebelakang dan pandangan kearah bola. 3. Perkembangan bola volly Dalam perkembangannya, sekarang permainan bola voli telah menjadi olahraga kompetitif resmi yang selalu diperlombakan dalam setiap pesta olahraga. Orientasi pembinaannya lebih mengarah pada pencapaian prestasi, akan tetapi nilai rekreasi tidak akan hilang bahkan akan selalu meningkat. 4. Bentuk –bentuk Latihan a. Latihan tanpa bola – Sikap badan membungkuk kaki dibuka dan lutut sedikit ditekuk. – Lengan dirapatkan satu dengan yang lain saling berpegangan. – Gerakan tangan diayun keatas dan kebawah. Latihan ini berguna untuk melatih anak menerapkan tehnik-tehnik Passing Bawah pada permainan yang sebenarnya, ini dilakukan dalam waktu 15 menit. b. Latihan dengan bola ( modifikasi ) Anak saling berhadapan dengan yang lainnya, yang satu memberikan bola dan yang satu memberikan lagi menerimanya dengan Passing Bawah. Untuk melatih tehnik passing bawah ini penulis melakukan modifikasi mengenai bola, bola yang dipakai adalah bola plastik dan bola sebenarnya. Bola plastik digunakan penulis agar tangan anak tidak sakit dan supaya anak bersemangat dalam melakukan Passing Bawah . c. Latihan dengan net Untuk melatih anak menggunakan tehnik Passing Bawah , maka penulis menggunakan net untuk mengetahui sebatas mana kemampuan anak dalam melakukan passing bawah. Latihan ini dengan cara melempar atau melambung bola, lalu anak berusaha mengambil bola tersebut dengan Passing Bawah dan usahakan bola melawati net atau melambung net. d. Latihan bermain hanya menggunakan passing bawah Untuk menetahui berhasil atau belum kita meningkatkan tehnik Passing Bawah pada anak, maka kita melakukan permainan yang sebenarnya tetapi menerima bola diharuskan dengan Passing Bawah. B. Metode Penelitian 1. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode Tindakan Kelas ( Action Research) 2. Rencana penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tindakan yang didalam nya terdapat empat tahp kegiatan yaitu : perencanaan, observasi, refleksi dan evaluasi. Keempat fase dari siklus PTK ini adalah : a. Tahap perencanan Suatu perencanaan yang baik hendaknya memenuhi dua kriteria utama penelitian : – Peneliti memahami perencanaan penelitian tersebut dengan baik. – Perecanaan disusun untuk mempermudah penelitian tindakan tersebut. b. Tahap observasi Merupakan tahap pengamatan terhadap proses atau hasil pembelajaran bola voli pada kelas atau siswi yang menjadi objek. Prosedur ini dilakukan untuk mendapatkan data penelitian yang sesuai dengan kenyataan yang dihadapi. c. Tahap refleksi Tahap refleksi ini peneliti mengkaji , meihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan dengan menggunakan berbagai kriteria. Berdasarkan hasil reflesi ini peneliti bersama-sama rekan guru dapat merevisi untuk memperbaiki Penelitian Tindakan Kelas. d. Evaluasi Siswi diberi evaluasi atau latihan dalam meningkatkan ketrampilan Passing Bawah. BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SD Negeri 06 Kadipaten yang terletak di Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat. Letak dan suasana SD cukup strategis yang cukup kondusif untuk melakukan proses belajar mengajar. Dari segi fisik, bangunan SD ini cukup baik, walaupun ada beberapa gedung atau ruangan yang belum tersedia. Seperti Ruang guru dan perpustakaan. SD ini terdiri dari 9 ruangan, 6 ruag kelas, 1 ruang guru dan kepala sekolah ,ruang UKS, 1 gudang merangkap dapur, 1 WC guru da 1 WC siswa. Jumlah murid di SD ini tergolong sedang untuk ukuran pedesaan, yaitu berjumlah 67 siswa. Mengenai sarana dan prasarana yang dapat medukung kegiatan olahraga yang tersedia di SD ini tergolong lengkap, khususnya untuk sarana bola voli yaitu : 1 lapangan boal voli, 2 buah net dan 2 buah bola voly. B. SIKLUS 1. Perencanaan Tindakan Ada beberapa perencanaan tindakan pertama yaitu : a. Memilih siswa yang akan ikut dalam latihan tehnik Passing Bawah. b. Mempersiapkan perangkat belajar mengajar,seperti : bola,net,dan lain –lain. c. Melakukan pre-tes dengan tehnik passsing bawah. 2. Pelaksanaan Tindakan a. Waktu pelaksanaan tindakan atau latihan : 2 Juni 2012, pukul 08.00 s/d 11.00 WIB b. Tempat pelaksanaan : GOR Serbaguna PGRI Kadipaten c. Kegiatan belajar mengajar disesuaikan dengan rencana kegiata, yaitu : – Melakukan pre-tes selama 10 menit untuk memotivosi siswi menerima pelajaran atau latihan. – Menjelaskan tehnik Passing Bawah dalam permainan bola voly. – Guru membimbing siswi dann memberikan bantuan kepada siswi yang memmbutuhkannya. – Guru mengadakan evaluasi. 3. Observasi Tindakan a. Kondisi pengajaran bola voli pada kelas V sebelumnya. Pelaksanaan kegiatan bola voly pada kelas V terlihat kurang aktif. Sebelumnya guru hanya menyajikan pokok bahasan yang tercantum dalam kurikulum, sementara kurikulum sendiri tidak terdapat pokok bahasan permainan bola voli. Disamping itu juga kurang mengaktifkan program ekstra kulikuler untuk memberikan pedalaman materi yang perlu di ajarkan di jam luar sekolah, khususnya pada permainan bola voli yang sangat memerlukan waktu latihan yang cukup lama. Selain itu juga lingkungan tempat siswi pun sering diadakan permainan bola voli pada sore hari, akan tetapi sayang nya jarang sekali melibatkan siswi. Dengan menggunakan metode wawancara, penulis mengadakan tanya jawab kepada orang tua / wali murid mengapa anaknya tidak di ikutkan pada program ekstrakulikuler, orang tua menjawab, kemauan anak itu sediri yang kurang tertarik pada perminan bola voli karena memang butuh waktu lama untuk menguasainya. b. Faktor yang menghambat penguasaan tehnik Passing Bawah bola voli siswi kelas ada beberapa faktor, yaitu : – Faktor kekuatan Disini masih banyak yang belum mampu menyebrangkan bola dikarenakan belum begitu kuat untuk menahan pukulan bola dari tempat lawan dan ditambah lagi kurangnya tehnik yang cepat. – Faktor tehnik Dilihat dari segi tehnik Passing Bawah siswi masih banyak melakukan kesalahan : 1. Sikap permulaan – Kaki masih dalam keadaan lurus dan sejajar jarak antara kedua kaki masih terlalu lebar. – Sikap badan belum terlalu condong kedepan, pada tahap ini akan menyebabkan kurangya keleluasaan untuk bergerak pada saat menerima bola. 2. Sikap perkenaan Disini siswi terlalu sering melakukan kesalahan yang cukup merugikana dan fatal : – Siswi masih mereasa takut menerima bola sehingga keseimbangan hilang. – Ayunan tangan masih kaku, sehingga tubuh siswi ikut bergerak tidak tertur. Disini siswi belum percaya diri untuk menyebrangkan bola, sehingga siswi menerima bola dan berusaha mengembalikan dengan sekuat-kuatnya sehingga bola tidak terarah baik. 3. Sikap akhir Sikap akhir ini siswi masih menunggu ditempat dan terpaku pandangannya kearah bola, karena kurang percaya diri dan masih takut menerima bola. – Pada saat perkenaan dengan bola Sehubugan dengan kesalahan –kesalahan diatas pada saat perkenaan dengan bola terlalu kaku atau takut sehingga menghasilkan bola terlalu melambung tinggi dan tidak terarah net tempat lawan. 4. Refleksi Tindakan Berdasarkan hasil observasi pada tindakan pertama siswi masih lamban menerima penjelasan guru tentang Passing Bawah yang benar. Dalam mengatasi masalah ini khususnya di kelas yaitu dengan cara guru sebaiknya menerapkan perpaduan sikap tehnik Passing Bawah yang sebenarnya kepada siswa dan menjelaskan fungsi sikap tersebut., supaya siswi lebih memahami dan dapat melakukan tehnik Passing Bawah dengan baik dan benar. Selain itu guru juga dapat melakukan penambahan jam pelajaran atau ekstrakulikuler yang sebaiknya minimal 2 kali semingggu. Disini maksudnya agar anak lebih banyak mencoba dan dapat melihat masalah tersebut agar anak terbiasa menggunakan Passing Bawah yang akhirnya dapat bermain Voli yang baik dan benar sesuai dengan tehnik-tehnik permainan. C. Pembahasan Hasil peneitian menunjukkkan bahwa proses latihan yang kondusif dapat meningkatkan ketrampilan bermain voli dan dapat menggunakan tehnik Passing Bawah dengan benar. Ketrampilan siswi meningkat karena siswi lebih aktif belajar dan tumbuhnbya rasa percaya diri serta semangat didalam kelompok bermainnya. Yang lebih tampak kekompakan dan kejasama untuk memahami tehnik Passing Bawah ini dengan memecahkan kesulitan secara bersama. Subjek penelitian ini adalah siswi kelas, maka siswi harus berprakarsa sendiri , mengamati, menganalisa, membantu penilaian dan sebagainya. Fungsi guru hanya sebagai fasilitator atau pembimbing sesuai dengan prinsip belajar dengan keaktifan dalam belajar dan mengikuti latihan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa bimbingan guru sebagai pendidikan sangat membantu menumbuhkan semangat dan motivasi kepada siswi untuk lebih meningkatkan ketrampilan tehnik Passing Bawah dalam permainan bola voli. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas “ Upaya Meningkatkan Tehnik Passing Bawah dalam Permainan Bola Voli pada Siswi” dapat disimpulkan beberapa hal : 1. Faktor – faktor yang menghambat kemampuan tehnik passing Bawah pada permainan bola voli diantaranya : a. Faktor kekuatan, siswi belum mampu mengembalikan bola ketempat lawan secara langsung. b. Faktor tehnik , siswi belum mampu memahami dan menerapkan rangkaian gerakan tehnik Passing Bawah dengan baik. 2. Cara mengatasi tehnik Passing Bawah bola Voli salah satu yaitu memberikan latihan yang khusus diluar jam sekolah tentang penerapan gerakan tehnik Passing Bawah bola voli agar lebih banyak mencoba dan bisa memecahkan masalah sendiri dengan bimbingan guru. B. Saran Dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru, guru pendidikan hendaknya dapat memotivasi siswi agar lebih kretif dan meningkatkan kemampuannya , khususnya dalam permainan bola voli. Selain itu juga guru harus membimbing da mengarahkan siswa dalam meningkatkan ketrampilannya dalam tehnik Passing Bawah bola voli, dan yang paling penting adalah cara guru mengembangkan metode pembelajaran agar timbul kegairahan siswa untuk belajar,kemudian hendaknya siswi lebih giat belajar lagi.