Sejarah Jakarta Terminal Pulo Gebang Terbesar di Asia Tenggara yang Dipantau 64 CCTV
Berikut adalah artikel atau berita tentang olahraga dengan judul Sejarah Jakarta Terminal Pulo Gebang Terbesar di Asia Tenggara yang Dipantau 64 CCTV yang telah tayang di zenduck.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected] Terimakasih.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Terminal Pulo Gebang kini tidak asing untuk pemudik yang menuju ke arah timur Jakarta. Meski usianya masih muda Terminal Pulo Gebang punya banyak sejarah Jakarta.
Terminal Pulo Gebang baru dibangun tahun 2009. Namun sebenarnya Terminal Pulo Gebang sudah dirancang sejak tahun 2001 oleh arsitek Paul Tanjung Tan.
Pada sejarah Terminal Pulo Gebang, proyek ini diprakarsai oleh Dinas Perhubungan dan Transportasi Provinsi DKI Jakarta dan menghabiskan dana sebesar 450 miliar rupiah.
Terminal ini dibangun untuk menggantikan fungsi Terminal Pulo Gadung yang sudah tidak layak serta menghilangkan terminal bayangan di Jakarta yang selama ini menjadi penyebab kemacetan.
Terminal Pulo Gebang juga dibangun sebagai terminal percontohan di Indonesia karena menyediakan fasilitas transportasi yang nyaman, aman, dan aksesibel.
Meski sudah dibangun sejak tahun 2009, Terminal Pulo Gebang baru diresmikan 28 Desember 2016 tepatnya saat arus mudik Natal dan Tahun Baru.
Kemudian mulai akhir Januari 2017, seluruh bus antarkota (kecuali tujuan Jawa Barat) diwajibkan masuk ke Terminal Pulo Gebang untuk aktivitas naik dan turun penumpang.
Terminal Pulogebang juga terhubung dengan moda transportasi Transjakarta. Mulai 1 Februari 2017, PT. Transportasi Jakarta mengoperasikan empat rute baru bus feeder Transjakarta dari lima titik terminal di DKI Jakarta menuju Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur.
Saat ini Terminal Bus Terpadu Sentra Timur Pulo Gebang masuk ke dalam jenis terminal bus tipe A.
Letak Terminal Pulo Gebang berada di Kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung, Kota Jakarta Timur.
Saat ini Terminal Pulo Gebang menjadi terminal bus terbesar se-Asia Tenggara. Bentuk dan fasilitas Terminal Pulo Gebang pun seperti Bandara.
Terminal Pulo Gebang dibangun di atas tanah 9 hektare dengan 100 ribu meter persegi yang di antaranya berupa bangunan.
Terminal Pulo Gebang memiliki empat lantai dan dilengkapi dengan lift, eskalator, pintu otomatis, dan CCTV.
Di lantai pertama tedapat Masjid Darul Musyarifin yang bisa menampung 700 jemaah, area komersial, ruang loker, dan toliet.
Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih.