SerbaSerbi Sejarah Angklung Jenis Dan Cara Memainkannya

Bisnis.com, JAKARTA – Angklung merupakan salah satu alat musik tradisional Indonesia yang terbuat dari bambu. Angklung dikenal sebagai alat musik yang berasal dari tanah Sunda yakni Jawa Barat. Berbeda dengan alat musik lainnya yang dipukul atau ditiup, cara memainkan angklung ini terbilang unik karena dimainkan dengan cara digoyangkan.

Angklung terdiri dari dua hingga empat bambu dengan susunan dua, tiga dan empat nada. Bambu yang biasa digunakan untuk membuat angklung adalah awi wulung atau bambu hitam dan awi temen atau bambu putih.

Berikut adalah serba-serbi angklung yang sudah dilansir dari berbagai sumber:
1. Sejarah Angklung
Nama angklung sendiri berasal dari Bahasa Sunda yaitu angkleung-angkleungan. Terdiri dari dua suku kata yaitu angka yang berarti nada dan lung yang berarti pecah. Bunyi pada angklung tersebut dihasilkan oleh benturan antara pipa bambu sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2,3 hingga 4 nada dalam setiap ukuran.

Dengan kehidupan yang bersumber pada makanan pokok berupa padi ini kemudian muncul mitos Nyi Sri Pohaci sebagai Dewi Sri pemberi kehidupan perenungan bagi masyarakat sunda dahulu dalam mengelola pertanian terutama pertanian sawah dan ladang.

Syair lagu yang berkembang di masyarakat dianggap sebagai penghormatan mereka dan persembahan kepada Nyi Sri Pohaci sebagai tolak bala agar bercocok tanam mereka tidak mendatangkan malapetaka.

2. Jenis Angklung
a. Angklung DogDog Lojor

Angklung jenis ini digunakan pada saat ritual tradisi dogdog lojor yakni sebuah tradisi penghormatan kepada tanaman padi. Hingga saat ini, tradisi dogdog lojor masih dilakukan masyarakat kasepuhan Pancer Pengawinan atau Kesatuan adat Banten kidul setiap tahunnya.

b. Angklung Gubrag

Angklung Gubrag terdapat di kampung Cipining, kecamatan Cigudeg Bogor. Angklung ini telah berusia tua dan digunakan untuk menghormati dewi padi dalam kegiatan menanam, mengangkut hingga menempatkan padi ke lumbung.

c. Angklung Badeng

Badeng merupakan jenis kesenian musical dengan angklung sebagai alat musiknya yang utama. Badeng terdapat di Desa Sanding, Kecamatan malangbong, garut.

d. Angklung Buncis

Angklung jenis ini dinamai angklung buncis karena sering dimainkan saat perayaan buncis, yakni seni pertunjukan tradisional berupa hiburan yang sering diselenggarakan di daerah Baros, Arjasari Bandung.

e. Angklung Daeng atau Padaeng

Angklung jenis ini dikenalkan pertama kali oleh Daeng Soetigna tahun 1938. Apa yang dilakukan Daeng sebenarnya sangat sederhana. Dengan modal pengetahuan musik yang diperolehnya dari sekolah buatan Belanda ia mengembangkan angklung pentatonis menjadi bernada diatonis – kromatis.

f. Angklung Bungko

Bungko merupakan kesenian daerah Cirebon khas desa Bungko di Kecamatan kapetakan, yang terletak di pinggir pantai. Sebagian masyarakatnya bekerja sebagai nelayan. Kesenian di desa tersebut menggunakan alat musik angklung yang pada akhirnya menjadi salah satu jenis angklung yang ada di Jawa Barat.

3. Cara Bermain Angklung
a. Cara memegang angklung
Cara memegang angklung adalah hal pertama yang harus diperhatikan oleh pemain angklung. Ketepatan cara memegang angklung ini penting untuk kenyamanan dan bertujuan untuk menghasilkan bunyi yang benar.

b. Cara membunyikan angklung

* Kurulung Teknik dasar memainkan angklung dengan cara menggetarkan tabung suara.
* Centok Teknik dasar memainkan angklung dengan cara memukul tabung angklung horizontal pada bagian dasar angklung oleh telapak tangan.
* Tangkep teknik dasar memainkan angklung dengan cara menggetarkan tabung besar saja.

Itulah alat musik tradisional angklung beserta cara memainkannya, semoga bisa jadi referensi anda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Editor : Novita Sari Simamora

Konten Premium Masuk / Daftar