Tata Cara Wudhu Yang Benar
ilustrasi berwudhu. ©2016 youtube.com Merdeka.com – Tata cara wudhu yang benar menjadi suatu keharusan bagi setiap umat Muslim. Hukum melaksanakan wudhu ialah wajib. Sebagai bentuk mensucikan diri dari hadas sebelum berhadapan dengan Allah SWT.
Dari Rasulullah SAW bersabda: “Salat salah seorang di antara kalian tidak akan diterima apabila ia berhadas hingga ia berwudhu.” Hadits riwayat Abu Hurairah.
Berikut tata cara wudhu yang benar, dikutip dari Liputan6.com
Dalam kitab suci Al-Quran surat Al-Maidah ayat 6, Allah berfiman : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat maka basuhlah mukamu, kedua tanganmu sampai siku dan sapulah kepalamu serta basuhlah kedua kakimu sampai mata kaki”.
Tentu saja harus dipelajari sejak dini supaya terbiasa hingga dewasa kelak mengenai tata cara wudhu yang benar, sesuai dengan syariat Islam. Betapa luar biasa kebaikan Allah memberi hadiah terhadap para hamba-Nya hanya dengan cara yang cukup sederhana, seperti wudhu.
Dalam keterangan yang lain Utsman bin Affan radiyallahu’anhu berkata: “Barang siapa berwudhu seperti yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, dan perjalanannya menuju masjid dan salatnya sebagai tambahan pahala baginya.” Hadits riwayat Muslim.
1. Niat Wudhu
Segala hal harus dimulakan dengan niat, layaknya mengerjakan pekerjaan dan beribadah. Seperti yang pernah diungkapkan oleh Bukhari dalam hadits, “Rasulullah SAW menerangkan bahwa segala perbuatan tergantung kepada niatnya, dan seseorang akan mendapatkan balasan menurut apa yang diniatkannya…” Bukhari dalam Fathul Baary, 1:9; Muslim, 6:48.
Bacalah niat dengan tulus dan kesungguhan hati :
“NAWAITUL WUDHUU-A LIRAF’LL HADATSIL ASHGHARI FARDHAL LILAAHI TA’AALAA”
Artinya :
“Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardu karena Allah.”
2. Membaca Basmalah Sembari Membasuh Tangan
Setelah membaca niat, kemudian Anda membaca basmalah (bismillahirrahmanirrahim) memasuh kedua telapak tangan sebanyak 3 kali hingga ke sela-sela jari. Jikalau Anda lupa membaca basmalah, wudhu tetap dianggap sah.
3. Berkumur-kumur
Langkah selanjutnya, berkumur-kumur sebanyak 3 kali. Memutar air dalam rongga mulut untuk membersihkan gigi dari sisa makanan dan mengeluarkannya.
4. Membersihkan Lubang Hidung
Membersihkan lubang hidung Anda sebanyak 3 kali untuk mengeluarkan kotoran di dalamnya. Disunnahkan dengan cara menghirup air, kemudian mengeluarkannya dan dipencet hidungnya.
5. Membilas Seluruh Wajah
Setelah itu membilas seluruh wajah hingga ke garis tepi dekat rambut, mulai dari ujung kepala tumbuhnya rambut hingga dagu.
6. Mencuci Kedua Tangan Hingga Siku
Langkah berikutnya membilas kedua tangan sebanyak 3 kali. Dimulai dari tangan sebelah kanan dahulu, baru dilanjutkan tangan kiri.
7. Mengusap Kepala
Mengusapkan kepala dari depan hingga ke belakang sebanyak satu kali. Bukan dicolek-colek sebagian rambut depan saja.
Ali bin Abi Thalib berkata, “Aku melihat Nabi SAW mengusap kepalanya satu kali.” Hadits riwayat Sahih Abu Dawud no.106.
Ada yang memperbolehkan dengan cara, membasuh kening hingga ujung kening atau sebagian kepala sebanyak 3 kali. Keduanya sama-sama termasuk tata cara wudhu yang benar.
8. Membersihkan Kedua Telinga
Selanjutnya membersihkan kedua daun telinga, dilakukan secara bersamaan antara kanan dengan kiri. Cara membasuhnya, masukan jari telunjuk ke dalam telinga, kemudian ibu jari mengusapkan kedua daun telinga dari bawah ke arah atas sebanyak 3 kali.
9. Membasuh Kaki Hingga Atas Mata Kaki
Tata cara wudhu yang benar selanjutnya ialah membasuk kedua kaki hingga di atas mata kaki sebanyak 3 kali. Dimulai dari kaki bagian kanan terlebih dahulu, baru kaki kiri.
Dalam hadits lain oleh Bukhari, Dahulukan kaki kanan hingga tiga kali kemudian kaki kiri. Dan saat membasuh kaki, Rasulullah menggosok jari kelingkingnya pada sela-sela jari kaki HR. Bukhari; Fathul Baari, dan Muslim.
Pastikan setiap lipatan di sela jari dan tumit belakang seluruhnya terkena basuhan air. Gosoklah kaki Anda supaya seluruh telapak kaki basah sempurna.
10. Membaca Doa Wudhu
Setelah seluruh proses wudhu dari awal niat hingga akhir sudah selesai, disunnahkan membaca doa. Sebaiknya menghadap kea rah kiblat dan mengangkat kedua tangan, membaca dengan tenang dan khusyu :
Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa Rasuuluhu. Allahumma j’alnii minat tawwabiina, waj’alnii minal mutathahiriina waj’alnii min ‘ibaadikash shalihiina.”
Artinya : “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, tiada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu hamba dan utusanNya. Ya Allah! Jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bersuci dan jadikanlah aku bagian dari hamba-hamba-Mu yang sholeh.”
Syarat Wajib Wudhu
1. Beragama Islam.
2. Suci dari hadast kecil dan besar.
3. Dapat membedakan yang baik dan buruk.
4. Tidak ada apapun yang dapat mengubah sifat air dan mencegah air masuk pada tubuh, seperti riasan anti air, cat kuku, dan sebagainya.
5. Mengetahui mana yang sunnah dan mana yang wajib.
6. Air untuk berwudhu merupakan air bersih dan suci (tidak berbau, kotor, memiliki rasa, air bekas wudhu, ataupun tercampur bahan lainnya).
Hal yang Membatalkan Wudhu
1. Wudhu kita menjadi batal atau tidak dianggap sah lagi jika melakukan hal-hal berikut :
2. Mengeluarkan sesuatu dari dua lubang kemaluan (qubul dan dubur), seperti kentut, buang air besar, dan kencing.
3. Hilang akal karena gila, tertidur, pingsan, atau mabuk.
4. Menyentuk bagian kemaluan (kubul atau dubur) dengan telapak tangan atau jari yang tidak memakai penutup.
5. Bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya antar kulit atau tidak memakai penutup.
6. Memakan daging unta, makan babat, hati, lemak, atau ginjal, juga bisa menyebabkan wudhu menjadi batal dan harus mengambil wudhu lagi.
[kur]