Ternyata Begini Cara Membaca Hasil USG 4D Saat Hamil
> “Melakukan pemeriksaan USG 4D biasanya disarankan untuk mendeteksi kelainan yang mungkin terjadi pada bayi. Namun, kamu juga perlu tahu cara membaca hasil USG 4D ini agar bisa mengetahui lebih detail mengenai kondisi bayi di dalam kandungan. Selain itu, USG 4D juga bisa menjadi pemeriksaan yang lebih unggul dibandingkan USG lainnya.”
Halodoc, Jakarta – Untuk memastikan bayi dalam kondisi sehat, maka ibu hamil bisa melakukan pemeriksaan USG secara rutin. Pemeriksaan USG juga bisa dilakukan untuk mengetahui jenis kelamin bayi yang sedang dikandung. Namun, pentingnya bagi ibu hamil dan pasangan untuk tahu cara membaca hasil USG, baik itu USG 2D, 3D, atau bahkan 4D.
USG 4D biasanya bukan hal yang diminta oleh dokter, USG jenis ini biasanya diminta oleh pasangan agar mereka bisa melihat kondisi bayi di dalam kandungan dengan lebih jelas. Setelah melakukan USG di rumah sakit, ibu mungkin masih penasaran dan ingin kembali memandangi hasil USG bayi di rumah sambil mengamati informasi terkait pertumbuhannya di dalam rahim. Oleh karena itu, ada sejumlah hal dasar terkait cara membaca hasil USG yang perlu ibu perhatikan berikut ini!
Cara Membaca Hasil USG 4D Melalui Istilah yang Ada
Untuk ibu yang masih belum memahami bagaimana cara membaca hasil USG dan apa saja istilah-istilah yang biasa digunakan, yuk simak ulasannya berikut ini:
Istilah GA atau Gestational Age dicantumkan pada hasil pemeriksaan USG untuk mengetahui perkiraan usia kehamilan saat tes USG dilakukan. Umumnya, dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh pada kondisi janin dengan memeriksa diameter kepala sampai panjang kaki dan lengan janin untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Istilah GS atau Gestational Sac ini akan muncul di usia kehamilan saat trimester pertama. Hal ini bisa diketahui dari ciri ukuran kantung kehamilan yang berwarna hitam dengan bentuk bulat.
* BPD (Biparietal Diameter)
Istilah BPD atau Biparietal Diameter bertujuan untuk menginformasikan ukuran tulang pelipis janin. Biasanya, pemeriksaan BPD akan dilakukan saat usia kehamilan menjelang fase trimester 2 hingga trimester 3. Dengan begini, hasil USG bisa memberikan gambaran mengenai kondisi fisik bayi di dalam kandungan.
Istilah HC atau Head Circumference berfungsi untuk menampilkan keterangan tentang besar ukuran lingkar kepala janin.
Istilah CRL atau Crown Rump Length berguna untuk memberitahu ukuran jarak bagian tubuh janin atau panjang janin saat dilakukan pemeriksaan, mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Pengukuran CRL banyak dilakukan saat trimester awal pertama dan kedua.
* AC (Abdominal Circumference)
Ada juga istilah AC atau Abdominal Circumferential bertujuan untuk memberikan estimasi ukuran lingkar perut pada janin pada saat dilakukan USG.
Istilah FL atau Femur Length merujuk pada keterangan mengenai ukuran dan panjang tulang paha janin.
Istilah FHR atau Fetal Heart Rate menampilkan frekuensi dari detak jantung janin yang terjadi di dalam kandungan.
Istilah EDD atau Estimated Due Date atau dalam istilah bahasa Indonesianya adalah HPL (Hari Perkiraan Lahir) bertujuan untuk memperkirakan tanggal kelahiran bayi berdasarkan perhitungan dari tanggal menstruasi. Rata-rata lama kehamilan manusia adalah 280 hari, atau 40 minggu, dari hari pertama periode terakhir menstruasi wanita terjadi.
* LMP (Last Menstrual Period)
Istilah LMP atau Last Menstrual Period bertujuan menunjukkan hitungan dari hari pertama haid terakhir agar bisa mengetahui umur janin.
Cara Menafsirkan Hasil USG 4D
Secara umum, hasil USG akan menampilkan 3 warna, yaitu warna abu-abu, warna hitam, dan warna putih. Begini keterangannya:
* Indikator warna putih menunjukkan tulang tubuh.
* Indikator warna hitam menunjukkan cairan ketuban.
* Indikator warna abu-abu menunjukkan struktur jaringan tubuh bayi.
Perlu diketahui bahwa perbedaan warna pada hasil USG berasal dari ketidaksamaan bahan yang dilewati gelombang suara. Warna putih menunjukkan jaringan padat, misalnya seperti tulang. Hal ini karena permukaan luarnya memantulkan suara lebih banyak.
Lalu, untuk keterangan yang berwarna gelap atau hitam merupakan simbol dari adanya jaringan yang berisi cairan berupa air ketuban dari rahim. Sedangkan untuk gambar ultrasonic, tidak dapat berfungsi secara maksimal terhadap gas. Akibatnya, organ-organ tubuh yang berisi udara seperti paru-paru tidak dapat diperiksa memakai USG.
Pemeriksaan kandungan menggunakan USG 4D memiliki hasil yang lebih jelas. Hal ini dikarenakan USG 4D dapat menampilkan karakteristik wajah bayi, termasuk untuk melihat potensi kelainan, misalnya bibir sumbing dengan jelas.
Selain itu, yang membedakan USG 3D dan 4D terletak pada hasil pemeriksaan USG 4 dimensi yang dapat menyaksikan rekaman janin saat melakukan pergerakan. Seperti saat bayi sedang menelan, meringis, bernapas, hingga mengedipkan mata, dapat mendeteksi kelainan fisik lebih akurat, dan dapat melihat arah anggota tubuh dari berbagai arah.
Jika ibu masih bingung menentukan akan melakukan jenis USG apa yang bisa dilakukan saat kehamilan, ibu bisa berdiskusi dengan dokter di Halodoc mengenai hal ini. Dokter akan menjelaskan jenis USG seperti apa yang tepat untuk dilakukan dan tips lain saat melakukan pemeriksaan. Dokter di Halodoc pun bisa dihubungi kapan dan di mana saja. Praktis buka? Yuk download aplikasi Halodoc sekarang!
Referensi:
E.I. Medical Imaging. Diakses pada 2021. Ultrasound Basics: How to Read an Ultrasound Image.
Mother and Baby UK. Diakses pada 2021. Your Pregnancy Ultrasound Scan Photo Explained.
Very Well Family. Diakses pada 2021. Early Pregnancy Ultrasound Results.