13 Penyebab Mulut Terasa Pahit Dari GERD Hingga COVID19

Rasa pahit atau rasa tidak enak di mulut bisa terjadi saat makan makanan beraroma kuat. Namun, jika mulut yang terasa pahit tidak berhubungan dengan makanan yang kamu makan, ini bisa menunjukkan indra pengecap terdistorsi. Ini bisa disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya.

Gangguan pengecapan dapat terjadi karena kondisi yang memengaruhi mulut secara lokal, atau kondisi sistemik yang memengaruhi area tubuh lain yang dapat memengaruhi pemrosesan pengecapan.

Beberapa penyebab tidak mengancam kesehatan dalam jangka panjang, sementara beberapa penyebab lain mungkin butuh perawatan medis.

1. Mulut kering
Mulut kering (xerostomia) terjadi saat kelenjar ludah tidak memproduksi cukup air liur untuk menjaga mulut tetap basah. Ini dapat terjadi untuk sementara dan kadang-kadang pada siapa pun, misalnya saat cemas atau stres. Akan tetapi, mulut kering yang persisten bisa mengindikasikan kondisi yang mendasarinya atau kebutuhan akan perawatan medis.

Mulut kering dapat menyebabkan rasa terbakar di mulut atau bau mulut. Ini juga dapat menyebabkan indra perasa terdistorsi. Namun, studi dalam jurnal Nutrients tahun 2019 menunjukkan bahwa rasa yang terdistorsi sebagian besar terjadi pada mulut kering sebagai akibat dari sindrom Sjörgren.

Mulut kering juga dapat meningkatkan risiko mengembangkan kondisi mulut seperti kerusakan gigi atau infeksi jamur, yang juga dapat menyebabkan dysgeusia(gangguan rasa).

2. GERD

Refluks asam atau GERD muncul ketika sfingter esofagus bagian bawah melemah dan memungkinkan makanan dan asam lambung bergerak dari perut ke atas ke kerongkongan dan mulut. Ini mungkin penyebab paling umum dari rasa pahit di mulut, seperti dijelaskan dalam laman Healthline.

Sfingter esofagus bagian bawah adalah otot di bagian bawah kerongkongan, yang merupakan tabung yang membawa makanan dari mulut ke perut. Karena makanan ini mengandung asam dan enzim pencernaan, itu bisa menyebabkan rasa pahit di mulut.

Gejala lainnya antara lain:

* Sensasi terbakar di dada beberapa jam setelah makan.
* Masalah menelan.
* Batuk kering kronis.

Selain GERD, beberapa orang dengan dengan kondisi pencernaan tertentu melaporkan gangguan rasa, seperti gastroparesis.

3. Masalah pada gigi dan gusi, serta kebersihan mulut yang buruk
Kebersihan mulut yang tidak tepat dapat menyebabkan mulut terasa pahit, atau gejala rasa lainnya.

Kebersihan juga merupakan faktor penting dalam perkembangan kondisi gigi dan mulut yang juga dapat memengaruhi rasa. Sebagai contoh, beberapa kondisi di bawah ini bisa terjadi akibat dari kebersihan yang tidak tepat dan dapat menyebabkan perubahan rasa di mulut:

* Infeksi rongga mulut.
* Kerusakan gigi.
* Kehilangan gigi.
* Penyakit gusi.

Adanya kondisi mulut dan gigi dapat menyebabkan peradangan sebagai bagian dari respons imun. Peradangan dapat memengaruhi cara reseptor rasa merasakan dan mengangkut informasi sensoris, termasuk rasa. Ini juga dapat memengaruhi tingkat pergantian selera di mulut.

4. Infeksi dan COVID-19

Beberapa infeksi, seperti infeksi saluran pernapasan atas dan telinga tengah dapat menyebabkan dysgeusia. Ini dapat mencakup infeksi seperti flu biasa dan COVID-19. Ini dapat terjadi karena selama infeksi, sistem kekebalan tubuh akan memicu peradangan.

Laporan dalam jurnal Oral Surgery, Oral Medicine, Oral Pathology and Oral Radiology tahun 2020 juga menyarankan bahwa COVID-19 dapat menyebabkan dysgeusia karena perubahan dalam cara sistem kekebalan berinteraksi dengan zink, yang mungkin menyebabkan kekurangan mineral tersebut.

Selain itu, infeksi di mulut dapat menyebabkan gejala yang memengaruhi rasa. Misalnya, infeksi jamur di mulut (kandidiasis oral) bisa menyebabkan hilangnya rasa atau rasa tidak enak di mulut. Gejala lainnya meliputi bercak putih atau plak dan peradangan.

Infeksi dan penyebab peradangan lain yang dapat menyebabkan dysgeusia antara lain:

* Rinosinusitis.
* Hepatitis virus.
* Pengobatan HIV dan HIV.
* Penyakit Lyme.

5. Kehamilan
Mengutip Medical News Today, rasa pahit atau rasa seperti logam di mulut merupakan salah satu keluhan umum selama trimester pertama kehamilan.

Hormon dalam tubuh berfluktuasi saat hamil. Ini dapat memengaruhi indra, yang dapat menyebabkan keinginan tertentu dan membuat beberapa makanan atau bau tampak atau terasa menjijikkan.

Banyak ibu hamil juga merasakan rasa logam, pahit, atau timah di mulut. Ini bisa mengganggu, tetapi biasanya hilang di kemudian hari atau setelah melahirkan.

6. Masalah pada liver

Seperti dijelaskan dalam laman Tua Saúde, saat hati atau lever tidak bekerja secara semestinya, tubuh mulai mengakumulasi jumlah besar amonia, yang mana ini merupakan zat beracun yang biasanya diubah menjadi urea oleh hati dan dieliminasi lewat urine. Peningkatan kadar amonia menyebabkan perubahan rasa, mirip ikan atau bawang.

Masalah pada hati biasanya memunculkan beberapa gejala, seperti kelelahan atau rasa tidak enak badan secara umum. Maka dari itu, jika curiga mengalami masalah pada hati, sebaiknya cari opini medis dari ahli gastroenterologi, yang dapat mengonfirmasi diagnosis dan memulai perawatan jika diperlukan.

7. Sindrom mulut terbakar
Sesuai namanya, sindrom mulut terbakar menyebabkan sensasi terbakar atau panas di mulut yang bisa sangat menyakitkan. Gejala ini bisa terjadi di satu bagian atau di seluruh mulut. Ini juga dapat menghasilkan perasaan mulut kering dan rasa pahit atau logam.

Menurut American Dental Association, sindrom mulut terbakar bisa dialami siapa pun, terutama yang mengalami menopause.

Terkadang, sensasi mulut terbakar tidak memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi. Dokter menduga ini mungkin karena kerusakan saraf di mulut. Ini juga dapat dikaitkan dengan kondisi atau perawatan yang mendasari untuk kondisi tersebut, seperti diabetes melitus, pengobatan kanker, dan perubahan hormonal selama menopause.

8. Obat dan suplemen

Pada beberapa orang, beberapa jenis obat, suplemen, atau pengobatan medis dapat menyebabkan mulut terasa pahit. Ini mungkin karena obat yang digunakan rasanya pahit, atau karena kimia dalam obat diekskresikan ke dalam air liur.

Beri tahu dokter jika mengalami rasa pahit di mulut setelah mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Obat-obatan yang dapat memicu rasa pahit di mulut mungkin termasuk:

* Beberapa jenis antibiotik.
* Beberapa obat jantung.
* Vitamin yang mengandung mineral atau metal, seperti tembaga, besi, atau zink.
* Obat litium.

9. Kondisi saraf
Terkadang, kondisi yang memengaruhi saraf dapat berdampak pada fungsi sistem pengecapan. Hal ini dapat menyebabkan perubahan persepsi dan pengelolaan input sensoris yang berhubungan dengan rasa.

Kondisi seperti epilepsi juga dapat menyebabkan halusinasi sensoris. Ini dapat menyebabkan perubahan rasa, termasuk rasa pahit atau logam selama kejang.

Kondisi neurologis tersebut meliputi:

* Aura migrain.
* Epilepsi.
* Penyakit Parkinson.
* Amyotrophic lateral sclerosis (ALS).
* Multiple sclerosis.
* Tumor otak.

10. Sindrom kacang pinus

Bukan bentuk alergi, beberapa orang dapat memiliki reaksi terhadap kacang pinus (pine nut) yang dapat meninggalkan rasa pahit atau logam di mulut, yang biasanya muncul 1 hingga tiga hari setelah mengonsumsi kacang, dan dapat berlangsung selama beberapa minggu, menurut laporan dalam jurnal Nutrition Research tahun 2015.

Para ahli tidak yakin kenapa ini terjadi, tetapi mereka curiga bahwa ini ada hubungannya dengan kontaminan, seperti kimia yang digunakan dalam proses pengupasan, kecenderungan genetik, atau minyak kacang menjadi tengik.

11. Defisiensi zink
Mineral zink berkontribusi pada indra perasa. Faktanya, beberapa laporan kasus dalam jurnal Modern Approaches in Dentistry and Oral Health Care tahun 2018 telah menghubungkan kasus dysgeusia yang terpisah dengan kekurangan atau defisiensi zink.

Kekurangan mineral ini dapat terjadi karena rendahnya asupan mineral dalam makanan, atau kondisi yang memengaruhi cara tubuh menyerap atau memproses zink.

12. Stres dan kecemasan

Tingkat stres dan kecemasan yang tinggi dapat menstimulasi respons stres di dalam tubuh, yang sering kali mengubah indra perasa seseorang. Kecemasan dapat menyebabkan mulut kering, yang mana ini sering menyebabkan rasa pahit.

13. Pengobatan kanker
Seseorang yang sedang menjalani pengobatan kanker mungkin mengalami rasa tidak enak di mulut saat makan atau minum.

Dilansir Medical News Today, kemoterapi dan terapi radiasi dapat mengiritasi lidah pada beberapa orang, yang bahkan dapat menyebabkan hal-hal seperti roti panggang biasa atau air memiliki rasa pahit atau tidak enak.

Itulah beberapa kemungkinan penyebab mulut terasa pahit. Beberapa penyebabnya tidak mengancam kesehatan, sementara yang lain memerlukan perawatan medis.

Apabila kamu mengalami gejala ini terus-menerus, atau disertai gejala lainnya yang tidak biasanya, sebaiknya temui dokter agar bisa diketahui penyebabnya dan kamu mendapatkan pengobatan yang tepat sasaran.