3 Cara Mengatasi Anosmia Akibat Terinfeksi Virus Covid19

anosmia covid-19. ©2020 Merdeka.com Merdeka.com – Pada awal penyebaran Covid-19, gejala umum yang dialami penderita bisa dibilang mirip dengan flu. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam Report of the WHO-China Joint Mission on Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) gejala Covid-19 berupa demam, batuk kering, kelelahan, sakit kepala, produksi dahak, sesak napas sakit tenggorokan serta hidung tersumbat.

Tetapi seiring berjalannya waktu gejala Covid-19 kian berkembang. Salah satu gejala yang paling umum dirasakan penderita Covid-19 adalah anosmia. Anosmia adalah berkurangnya atau hilangnya indra penciuman seseorang. Anosmia ini mampu mempengaruhi kehidupan penderitanya. Sebab, penderita tidak bisa mencium bau dan juga merasakan makanan.

Lantas bagaimana cara mengatasi anosmia akibat Covid-19? Melansir dari berbagai sumber, simak penjelasannya berikut ini.

Melansir dari Alodokter, anosmia merupakan sebuah kondisi di mana indra penciuman tidak berfungsi secara normal. Atau bisa dikatakan juga dengan hilangnya indra penciuman. Sebagian besar kasus anosmia bersifat ringan dan sementara. Namun anosmia juga bisa menjadi pertanda adanya masalah serius pada kesehatan.

©shutterstock.com/Piotr Marcinski

Normalnya saat mencium bau, sel saraf penciuman akan menerima serta memberikan sinyal ke otak. Nantinya otak akan mengidentifikasi dan mengenali aroma tersebut. Pada penderita anosmia, fungsi indra penciuman tidak berfungsi pada semestinya. Sehingga kemampuan dalam mencium bau menjadi menurun (anosmia parsial) atau menjadi hilang sama sekali (anosmia total).

Penyebab Anosmia
Penyebab umum dari anosmia adalah hidung tersumbat karena flu, infeksi sinus, alergi dan kualitas udara yang buruk. Pada kondisi ini, anosmia hanya bersifat sementara di mana bisa sembuh dengan sendirinya. Bukan hanya itu, anosmia juga bisa terjadi karena adanya sesuatu yang menghalangi udara masuk ke dalam hidung seperti polip hidung, tumor ataupun kelainan tulang dalam hidung.

Penyebab anosmia juga bisa terjadi karena adanya kerusakan pada otak atau saraf penciuman. Pada kondisi ini, reseptor di dalam hidung tidak bisa bekerja dengan baik. Atau bagian otak yang menerima sinyal tidak mengolah informasi bau dengan semestinya. Padahal reseptor berfungsi sebagai penerima bau dan mengirimkan sinyal bau ke otak.

Akibatnya, para penderita tak jarang mengalami penurunan berat badan serta kekurangan gizi. Selain itu, anosmia juga bisa menyebabkan penderita menjadi depresi karena tidak bisa merasakan makanan lezat.

Cara Mengatasi Anosmia Akibat Covid-19
Melansir dari laman halodoc, berikut 3 cara mengatasi anosmia akibat Covid-19:

1. Bersihkan Bagian dalam Hidung
Menurut National Health Service (NHS) – UK, membersihkan bagian dalam hidung mampu akan membantu mengatasi anosmia. Cara melakukannya juga cukup mudah. Kalian hanya perlu membilas hidung bagian dalam dengan larutan air garam. Cara ini akan membantu bila indra penciuman dipengaruhi oleh infeksi atau alergi. Kalian juga bisa membeli sachet yang bisa digunakan untuk membuat larutan air garam di Apotek.

©

2. Melatih Indra Penciuman
Menurut studi di Journal of the American Medical Association (JAMA) – “Olfactory Dysfunction in COVID-19 Diagnosis and Management, melatih indra penciuman mampu mengatasi Anosmia. Kalian bisa melakukannya dengan menghirup aroma atau bau secara berulang. Aroma tersebut seperti bau lemon, cengkeh, mawar serta kayu putih. Cara ini bisa dilakukan selama 20 detik dan setidaknya dua kali sehari selama minimal 3 bulan atau lebih.

3. Konsultasi dengan Dokter
Cara mengatasi anosmia selanjutnya adalah konsultasi dengan dokter. Jika anosmia disertai gejala penyakit lain, maka sangat penting untuk melakukan pemeriksaan dengan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku. Bila hanya menderita anosmia, kalian bisa konsultasi ke dokter untuk mendapatkan saran pemulihan. Namun tetap mengikuti protokol kesehatan yang telah disarankan oleh dokter.

[tan]