8 Cara Agar Anak Tumbuh Tinggi Dengan Efektif

Faktor genetik memainkan peran penting dalam menentukan tinggi badan anak. Namun, jangan berkecil hati jika Anda atau pasangan bertubuh pendek. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar anak tumbuh tinggi sesuai dengan potensinya.

Selain keturunan, faktor-faktor lain, seperti nutrisi dan stimulasi fisik, juga dapat mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan anak. Supaya pertumbuhannya berjalan dengan baik dan maksimal, simak penjelasan di bawah ini.

Cara agar anak tumbuh tinggi
Pertumbuhan tinggi badan anak per tahunnya adalah sekitar 6-7 cm. Pada usia 6-8 tahun, anak akan mengalami pertumbuhan tinggi badan yang cukup signifikan. Selanjutnya, sekitar 25 persen pertumbuhan badan dilanjutkan pada masa pubertas.

Berikut adalah beberapa upaya agar anak tumbuh tinggi yang perlu didukung orangtua supaya senantiasai optimal dan sehat.

1. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
Mengonsumsi makanan bergizi seimbang merupakan salah satu cara agar cepat tinggi. Asupan yang dikonsumsi sehari-hari harus mengandung nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Buah-buahan, sayur-mayur, biji-bijian utuh, telur, ayam, makanan laut, kedelai, dan produk olahan susu merupakan makanan agar anak tumbuh tinggi dan cerdas karena dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi seimbang anak.

Selain itu, Anda perlu membatasi makanan yang mengandung tinggi gula, lemak trans, dan lemak jenuh.

2. Latihan peregangan
Cara menambah tinggi badan juga dapat dilakukan dengan latihan peregangan.

Walaupun terdengar sederhana, latihan peregangan dapat bermanfaat pada pertumbuhan tinggi anak karena membantu memanjangkan tulang belakang dan memperbaiki postur tubuh anak.

Anda dapat mengajarkan beberapa gerakan peregangan sederhana. Misalnya, ajak anak berdiri dengan punggung menempel pada dinding. Lalu, dorong tubuh ke atas bersamaan dengan kedua lengan yang menyatu, dan biarkan anak bertumpu pada jari-jari kakinya.

Latihan peregangan lainnya adalah biarkan anak duduk di lantai dengan kaki terbuka lebar, kemudian mintalah mereka menyentuh jari-jari kakinya. Cara agar anak tumbuh tinggi ini harus dilakukan dengan hati-hati.

3. Berolahraga secara rutin
Olahraga secara rutin juga termasuk cara meningkatkan tinggi badan. Alih-alih menghabiskan banyak waktu untuk bermain gawai, ajaklah anak berolahraga secara rutin.

Olahraga dapat memberi stimulus agar anak tumbuh tinggi dengan memperkuat otot dan tulang, menjaga berat badan dalam kisaran yang sehat, serta meningkatkan produksi hormon pertumbuhan.

Anak-anak usia sekolah setidaknya harus berolahraga selama satu jam per hari. Anda bisa mencoba sejumlah aktivitas fisik bersama anak, seperti berenang, bersepeda, lompat tali (skipping), bermain basket, sepak bola, atau badminton.

Semua olahraga tentunya merupakan cara agar cepat tinggi yang menyenangkan.

4. Bergelantungan
Sebagian anak suka bergelantungan saat bermain. Tahukah Anda kalau bergelantungan pada palang dapat membantu tulang belakang memanjang? Sehingga, kegiatan ini dinilai penting untuk pertumbuhan tinggi anak.

Selain bergelantungan biasa, Anda juga dapat mengajarkan anak melakukan pull up. Cara agar tumbuh tinggi ini dapat membantu menguatkan otot lengan dan punggung anak sekaligus membuatnya tetap bugar.

5. Tidur dengan cukup
Cara meninggikan badan anak berikutnya adalah tidur dengan cukup. Kualitas tidur yang baik dapat membantu mengoptimalkan pertumbuhan tinggi badan anak.

Pasalnya, ketika tidur, tubuh melepaskan hormon pertumbuhan yang berperan agar anak tumbuh tinggi. Berikut adalah durasi tidur yang disarankan berdasarkan usia anak.

* Bayi usia 0-3 bulan: jam
* Bayi usia 3-11 bulan: jam
* Batita usia 1-2 tahun: jam
* Balita usia 3-5 tahun: jam
* Anak usia 6-13 tahun: 9-11 jam
* Remaja tahun: 8-10 jam.

Pastikan anak tidak kekurangan tidur sebagai cara agar cepat tinggi. Tidur siang juga dapat membantu meningkatkan produksi hormon pertumbuhan.

Hal ini juga didukung oleh sebuah penelitian yang menjelaskan bahwa perlunya tidur cukup untuk mendapat tinggi badan yang optimal.

6. Menjaga postur tubuh dengan baik
Apakah anak sering membungkuk? Sebaiknya, ingatkan ia untuk tidak melakukan hal tersebut.

Ketika anak terbiasa membungkuk, tinggi badannya bisa ikut terpengaruh seiring berjalannya waktu. Postur tubuh yang buruk juga dapat membuat anak terlihat lebih pendek.

Selain itu, anak bisa merasakan nyeri di leher dan punggung. Jadi, agar anak cepat tinggi, pastikan mereka menjaga postur tubuhnya dengan baik, seperti duduk dan berdiri tegak.

Tas sekolah anak juga jangan terlalu berat karena bisa membuatnya bungkuk.

7. Pose yoga
Salah satu cara agar anak tumbuh tinggi adalah dengan latihan yoga. Sebab, kegiatan ini melibatkan banyak gerakan peregangan dan keseimbangan yang baik untuk membantu anak agar tumbuh tinggi.

Namun, sebaiknya Anda berdiskusi terlebih dahulu dengan instruktur yoga profesional mengenai pose-pose yoga yang aman untuk anak.

8. Memberikan susu
Asupan susu dipercaya dapat membantu meningkatkan pertumbuhan anak. Hal tersebut berasal dari nutrisi yang terkandung di dalamnya, seperti protein, kalsium, kalium, zinc, dan vitamin A. Sebagian produk susu juga diperkaya vitamin D.

Susu dapat merangsang produksi hormon pertumbuhan seperti IGF-1. Insulin ini terlibat dalam pertumbuhan dan perkembangan tulang maupun jaringan otot anak.

Dilansir dari Healthline, diperkirakan terjadi peningkatan berat dan tinggi badan anak pada sekitar 20 persen anak-anak yang minum susu dibandingkan dengan yang tidak meminumnya.

Melakukan berbagai cara agar cepat tinggi harus dilakukan secara konsisten supaya mereka bisa tumbuh secara optimal.

Sebagian orangtua mungkin juga ingin memberikan suplemen penambah tinggi badananak. Sebelum memberikannya, pastikan Anda telah berkonsultasi dengan dokter dan suplemen tersebut aman dikonsumsi.

Sebab, cara memaksimalkan tinggi badan anak ini tentunya tidak boleh dilakukan sembarangan.

Bagaimana jika anak tidak tumbuh tinggi?
Terlepas dari berbagai upaya agar anak tumbuh tinggi, ingatlah bahwa pertumbuhan tinggi badan setiap anak berbeda-beda.

Hindari membandingkan tinggi badan anak dengan anak lainnya. Misalnya dengan mengucapkan kata-kata: “Temanmu sudah tinggi, kok tinggi badan kamu masih segini, ya?”

Mengucapkan hal tersebut malah dapat membuat anak merasa minder. Selain itu, apabila anak diejek temannya karena bertubuh pendek, pastikan Anda memberikan mereka dukungan.

Jika Anda merasa khawatir dengan pertumbuhan anak, tidak ada salahnya untuk memeriksakan si kecil ke dokter.

Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi adanya hambatan pada pertumbuhan anak supaya bisa ditangani dengan tepat.

Terlambatnya pertumbuhan dapat disebabkan kondisi kesehatan yang mendasarinya, seperti:

* Kekurangan hormon pertumbuhan

Dalam keadaan normal, hormon pertumbuhan mendorong pertumbuhan jaringan tubuh. Anak-anak yang kekurangan hormon ini tidak mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan yang sehat.

Bayi atau anak-anak yang mengalami hipotiroidisme memiliki kelenjar tiroid yang kurang aktif. Tiroid bertanggung jawab untuk melepaskan hormon yang mendorong pertumbuhan sehingga pertumbuhan yang berjalan tidak optimal bisa menjadi tanda tiroid kurang aktif.

Sindrom Turner adalah kondisi genetik yang mempengaruhi wanita yang kehilangan sebagian atau seluruh kromosom X. Anak-anak dengan kelainan ini menghasilkan hormon pertumbuhan dalam jumlah normal, tetapi tubuh mereka tidak menggunakannya secara efektif.

Dalam sebagian kasus, perawatan dini dapat membantu anak mencapai tinggi yang normal atau mendekati normal.

Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar tinggi badan anak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.