Bacaan Doa Sujud Sahwi


Berikut adalah artikel atau berita tentang olahraga dengan judul Bacaan Doa Sujud Sahwi yang telah tayang di zenduck.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected] Terimakasih.

Sujud sahwi yang merupakan sujud pelengkap ibadah sholat karena meninggalkan suatu tahapan. Terdapat pula doa sujud sahwi yang perlu dipahami untuk melaksanakannya dengan benar.

Sahwi secara istilah artinya lalai atau lupa. Oleh karena itu, pengertiannya yakni sujud yang dilaksanakan di akhir sholat atau pasca sholat untuk menutupi kekurangan atas suatu yang diperintahkan atau mengerjakan larangan tidak disengaja.

Doa sujud sahwi dibacakan saat melaksanakan sujud sahwi. Simak ulasan di bawah ini untuk memahaminya lebih lanjut.

Bacaan doa sujud sahwi ada yang dianjurkan ada yang bersifat wajib. Pada dasarnya, bacaan doa sujud sahwi sama seperti bacaan sujud pada umumnya. Berikut lafal doa tersebut.

1. Doa Sujud Sahwi Wajib

سُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَى

Subhaana rabbiyal a’laa

Artinya, “Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi“.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى

Subhaanakallahumma robbanaa wa bi hamdika, allahummaghfirli.

Artinya, “Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah dosa-dosaku”.

2. Doa Sujud Sahwi yang Dianjurkan

Adapun doa yang dianjurkan saat pelaksanaan sujud sahwi dan tidak wajib. Berikut lafal dan terjemahan lafal tersebut:

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو

Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw

Artinya, “Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa”.

Tata Cara dan Ketentuan Sujud Sahwi

Pada dasarnya, tata cara sujud sahwi sama seperti sujud pada sholat dan perbuatan wajib maupun sunnahnya. Tata cara tersebut yakni meletakan dahi ke tempat sujud, sujud dengan thuma’ninah atau bersikap tenang, menundukkan kepala, kemudian duduk iftirosy saat duduk diantara dua sujud, dan duduk tawarruk.

Ada pula ketentuan tata cara sujud sahwi yang perlu dipahami untuk melaksanakannya dengan benar. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan.

1. Sujud Sahwi sebelum Salam

Melansir dari muslim.or.id, ada sujud sahwi yang dilaksanakan sebelum salam berdasarkan hadist berikut:

فَلَمَّا أَتَمَّ صَلَاتَهُ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ فَكَبَّرَ فِي كُلِّ سَجْدَةٍ وَهُوَ جَالِسٌ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ

Artinya, “Setelah beliau menyempurnakan shalatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam.” (HR. Bukhari no. 1224 dan Muslim no. 570).

2. Sujud Sahwi Setelah Salam

Tidak hanya itu, ada pula sujud sahwi yang dilaksanakan setelah salam.

فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَسَلَّمَ ثُمَّ كَبَّرَ ثُمَّ سَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ فَرَفَعَ ثُمَّ كَبَّرَ وَسَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ وَرَفَعَ

Artinya, “Lalu beliau shalat dua rakaat lagi (yang tertinggal), kemudian beliau salam. Sesudah itu beliau bertakbir, lalu bersujud. Kemudian bertakbir lagi, lalu beliau bangkit. Kemudian bertakbir kembali, lalu beliau sujud kedua kalinya. Sesudah itu bertakbir, lalu beliau bangkit.” (HR. Bukhari no. 1229 dan Muslim no. 573).

Setelah melaksanakan sujud sahwi pasca salam, tutup kembali dengan salam. Berikut hadist yang mendasari pernyataan tersebut.

فَصَلَّى رَكْعَةً ثُمَّ سَلَّمَ ثُمَّ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ.

Artinya, “Kemudian beliau pun shalat satu rakaat (menambah raka’at yang kurang tadi). Lalu beliau salam. Setelah itu beliau melakukan sujud sahwi dengan dua kali sujud. Kemudian beliau salam lagi.” (HR. Muslim no. 574)

3. Niat Sujud Sahwi

Doa sujud sahwi yang berupa niat perlu dilafalkan baik dalam hati maupun pikiran. Berikut lafal niat sujud sahwi tersebut:

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُوْا

Subhana man laa yanaamu walaa yashu.

Artinya, “Maha Suci Allah yang tidak tidur dan tidak lupa.”

4. Tidak Ada Takbiratul Ihram setelah Sujud Sahwi dan Salam

Pasca melakukan sujud sahwi yang dilakukan setelah salam, seorang muslim tidak perlu melakukan takbiratul ihram. Namun cukup membaca takbir untuk sujud. Ibnu Hajar Al Asqollani menyampaikan hal tersebut yakni:

Para ulama berselisih pendapat mengenai sujud sahwi sesudah salam apakah disyaratkan takbiratul ihram ataukah cukup dengan takbir untuk sujud? Mayoritas ulama mengatakan cukup dengan takbir untuk sujud. Inilah pendapat yang nampak kuat dari berbagai dalil.”

5. Sujud Sahwi Tanpa Tasyahud

Ketentuan berikutnya yakni setelah sujud sahwi, umat muslim tidak perlu melakukan tasyahud akhir. Ketentuan ini disampaikan oleh Syaikh Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah yakni:

Tidak ada dalil sama sekali yang mendukung pendapat ulama yang memerintahkan untuk tasyahud setelah sujud kedua dari sujud sahwi. Tidak ada satu pun hadits shahih yang membicarakan hal ini. Jika memang hal ini disyariatkan, maka tentu saja hal ini akan dihafal dan dikuasai oleh para sahabat yang membicarakan tentang sujud sahwi. Karena kadar lamanya tasyahud itu hampir sama lamanya dua sujud bahkan bisa lebih. Jika memang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan tasyahud ketika itu, maka tentu para sahabat akan lebih mengetahuinya daripada mengetahui perkara salam, takbir ketika akan sujud dan ketika akan bangkit dalam sujud sahwi. Semua-semua ini perkara ringan dibanding tasyahud.”

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih.