Bagaimana Cara Tumbuhan Melindungi Diri

ekor9.com. Bagaimana tanaman melindungi diri? Musuh utama tanaman adalah para herbivora. Para herbivora aktif mengunyah tanaman. Sehingga tanaman mesti memiliki mekanisme pertahanan ampuh untuk menghindari atau bahkan membunuhnya. Caranya dengan menerapkan sistem luka mekanis, metabolit sekunder, memakai penghalang, serta menggunakan daya tarik parasitoid.

Pertahanan Mekanis
Garis pertahanan terdepan yang melindungi tanaman yaitu kutikula berlilin dan kulit kayu. Keduanya sulit ditembus oleh herbivora. Adaptasi lain dari metode ini yaitu duri dari ranting yang lancip, cangkang keras, dan duri dari daun yang lancip.

Kehadiran pertahanan ini bisa membuat binatang herbivor jadi terluka atau mengalami gejala alergi seperti ruam. Selain itu, tanaman seperti pohon akasia juga bisa menjalin kerja sama dengan koloni semut. Pohon akan menyediakan tempat berlindung, sementara semut mesti menjadi barisan pertahanan bagi daun.

Akasia, tanaman pagar berduri – via : wikipedia.org

Pertahanan Kimia
Garis pertahanan pertama bagi tanaman bisa saja berhasil dilewati. Oleh karena itu, tanaman mesti mengerahkan mekanisme pertahanan lain, entah itu enzim atau racun. Adapun metabolit sekunder merupakan senyawa yang tidak langsung muncul dari fotosintesis. Senyawa ini juga tidak dibutuhkan untuk pertumbuhan, respirasi, atau perkembangan tanaman.

Metabolit itu banyak yang beracun. Bahkan sifatnya mematikan jika sampai tertelan. Contoh metabolit sendiri yaitu alkaloid yang mengandalkan bau dan rasa berbahaya seperti tanaman sage, atsiri mint, dan kina yang pahit. Alkaloid juga bisa mendatangkan stimulus yang berlebihan serta sensasi lesu.

Tanaman sage

Kemudian aneka senyawa bisa jadi toksik setelah tertelan. Contohnya yaitu glikol sianida yang terdapat pada akar singkong. Tanaman foxglove/digitalis juga memproduksi zat kimia mematikan seperti glikosida steroid dan jantung. Organisme yang menelannya bisa menampakkan gejala-gejala seperti mual, halusinasi, muntah, kejang, bahkan sampai kematian.

Tanaman foxglove/ digitalis – via : myweekly.co.uk

Timing alias Pengaturan Waktu
Teknik serangan predator dan cidera mekanik bisa mengaktifkan mekanisme perlindungan dan pertahanan pada jaringan yang rusak. Hal itu juga bisa menimbulkan sinyal jarak jauh atau aktivasi dari mekanisme perlindungan dan pertahanan di spot yang jauh dari spot cedera.

Reaksi pertahanan bisa muncul dalam beberapa menit. Namun di lain waktu, reaksi tersebut justru memakan waktu sampai beberapa jam. Sinyal jarak jauh mengundang respons sistemik dengan tujuan untuk menghambat serangan predator. Begitu jaringan rusak, asam jasmonat bisa saja meningkatkan sintesis senyawa yang sifatnya beracun bagi predator.

Asam jasmonat juga bisa mengeluarkan unsur atau senyawa volatil yang menarik parasitoid; serangga yang sedang dalam masa perkembangkan pada serangga lain, lambat laun akan membunuh inangnya. Tanaman bisa tegas menghapus jaringan yang terluka jika memang luka tersebut tidak bisa diatasi.

Respons Pertahanan Terhadap Patogen
Patogen digambarkan sebagai agen dari penyakit. Mikroorganisme ini diantaranya yaitu bakteri, jamur, dan nematoda. Mereka hidup dari tanaman, namun tidak tahu berterima kasih dan malah merusak jaringan. Tanaman sendiri sudah mengembangkan aneka strategi untuk menghadapinya.

Garda terdepan masih diisi oleh kulit kayu dan kutikula berlilin yang sulit ditembus. Keduanya efektif melindungi tanaman dari serangan patogen.

Perlindungan eksterios atau luar tanaman bisa dikompromikan oleh kerusakan mekanis. Sehingga patogen memiliki celah masuk. Oleh karena itu, tanaman mesti mengeluarkan enzim dan racun.

Tidak hanya itu, tanaman juga menyiapkan beragam pertahanan yang dapat diinduksi di hadapan patogen. Tanaman bisa memproduksi bahan kimia antimikroba, enzim antimikroba, dan protein antimikroba. Semuanya ampuh melawan patogen. Tanaman bahkan bisa menutup stomata agar patogen tidak bisa masuk. Untuk respons hipersensitifnya, tanaman bisa mengalami kematian sel lebih cepat agar infeksi bisa dilawan.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, reaksi pertahanan bisa muncul dalam kurun waktu beberapa menit. Kadang reaksi tersebut molor sampai beberapa jam. Cara Tumbuhan Melindungi Diri #RD