Bufthalmus Gejala Penyebab Diagnosis Pengobatan

Bufthalmus adalah istilah medis untuk pembesaran mata bawaan. Artinya, pembesaran ukuran mata terlihat sejak lahir atau saat bayi berusia beberapa bulan. Kondisi ini dapat terjadi pada satu mata (unilateral) atau kedua mata (bilateral).

Bufthalmus berasal dari kata Yunani untuk “lembu” dan “mata.” Bufthalmus dapat didefinisikan memiliki mata besar seperti mata lembu atau sapi.

Normalnya, mata anak usia 1 tahun memiliki diameter antara 10 dan 11,5 mm. Jika seorang bayi di bawah usia 1 tahun memiliki mata dengan diameter 12 mm, ini bisa mengindikasikan adanya masalah.

1. Gejala
ilustrasi bufthalmus (unsplash.com/bady abbas)Gejala bufthalmus yang paling terlihat adalah memiliki bola mata yang besar sejak masih bayi. Kondisi ini dapat terjadi pada salah satu atau kedua mata. Dijelaskan laman Cleveland Clinic, tergantung pada apa penyebabnya, pasien mungkin mengalami gejala lain, seperti:

* Mata berair atau mudah teriritasi.
* Sensitif terhadap cahaya.
* Mata berkedut atau berkedip.
* Kekaburan kornea.
* Peregangan, penipisan, dan kemungkinan pecahnya kornea.

2. Penyebab
ilustrasi glaukoma (consultqd.clevelandclinic.org)Penyebab utama bufthalmus adalah glaukoma pada anak-anak. Glaukoma adalah penyakit di mana tekanan di mata, yang disebut tekanan intraokular, menumpuk dan merusak saraf optik. Ini sering kali dipicu oleh masalah pada sistem drainase mata, yang menyebabkan penumpukan cairan.

Menurut laman Healthline, glaukoma pada anak juga dapat disebabkan oleh kondisi lain, seperti:

* Aniridia, yang mengacu pada tidak memiliki iris mata.
* Neurofibromatosis tipe 1.
* Sclerocornea, kondisi yang melibatkan lapisan putih mata menyatu dengan kornea.
* Sindrom Sturge-Weber, gangguan neurologis yang menyebabkan tanda merah di dahi dan kelopak mata.

Baca Juga: Apakah Senam Mata Bisa Sembuhkan Mata Minus?

3. Diagnosis
Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks
ilustrasi pemeriksaan dokter (pexels.com/Pavel Danilyuk)Biasanya, orang tua menjadi orang pertama yang melihat masalah pada mata anak dan selanjutnya bertanya kepada penyedia layanan kesehatan tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Untuk mendiagnosis bufthalmus, dokter akan melakukan tes berikut:

* Pemeriksaan mata menyeluruh: Tim medis akan melihat apakah kornea keruh, robek, atau bengkak serta mengukur mata.
* Retinoskopi: Tes ini memberi tahu petugas medis jika terdapat kesalahan refraksi, seperti miopia.
* Gonioskopi: Tes ini bertujuan untuk memeriksa sistem drainase mata.
* Biomikroskopi ultrasound: Ini adalah tes non-invasif yang memberikan gambar bagian depan mata dan dapat menunjukkan masalah drainase.

4. Pengobatan
ilustrasi bufthalmus (unsplash.com/Felipe Salgado)Pengobatan bufthalmus bertujuan untuk membantu menjaga penglihatan. Dilansir Verywell Health, ini mungkin melibatkan penggunaan obat penurun tekanan atau prosedur operasi glaukoma. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin menggunakan kombinasi perawatan.

Pilihan perawatan yang tersedia mungkin termasuk:

* Obat tetes mata beta blocker dapat mengurangi tekanan hingga 30 persen dengan mengurangi jumlah cairan di mata.
* Inhibitor karbonat anhidrase untuk menurunkan jumlah cairan di mata. Obat ini dapat menurunkan tekanan hingga 35 persen.
* Analog prostaglandin dapat mengurangi tekanan mata hingga 20 persen dengan meningkatkan aliran keluar cairan.
* Pembedahan juga menjadi pilihan lain untuk menurunkan tekanan.

5. Komplikasi yang dapat terjadi
ilustrasi bufthalmus (unsplash.com/Rusty Watson)Bufthalmus cenderung memburuk dari waktu ke waktu. Jika tidak diobati, mata yang membesar dapat membuat jaringan di sekitarnya meregang dan mengakibatkan pekerusakan permanen.

Sayangnya, bufthalmus mungkin tidak dapat dicegah. Akan tetapi, melakukan pemeriksaan mata secara teratur pada anak dapat membantu orang tua mengetahuinya lebih awal. Jika bufthalmus terkait dengan kondisi mata degeneratif, seperti glaukoma, perawatan dini mampu mengurangi risiko terjadinya kerusakan mata permanen.

Demikianlah beberapa hal yang penting diketahui seputar bufthalmus. Meskipun tidak dapat dicegah, tetapi ada banyak pilihan pengobatan yang dapat membantu menjaga penglihatan anak.

Baca Juga: 5 Cara Mencegah Mata Lelah pada Pekerja