Cara Memainkan Angklung Alat Musik Indonesia Yang Diakui UNESCO

JAKARTA, celebrities.id – Cara memainkan angklung ternyata mudah dipelajari. Dengan mengetahui cara memainkan angklung yang benar, maka akan menghasilkan bunyi nada yang indah.

Angklung merupakan sebuah alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Jawa Barat. Alat musik asli Indonesia ini telah telah diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada 2010. Angklung masuk dalam warisan budaya tak benda atau Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity.

Angklung terbuat dari bilah tabung bambu yang dirancang berbentuk unik dan menghasilkan suara yang merdu dan istimewa. Alat musik satu ini kerap dimainkan secara bersamaan dalam sebuah kelompok paduan musik.

Bermain angklung tidak bisa dilakukan oleh satu orang saja, melainkan satu kelompok besar sehingga menghasilkan nada yang indah dan beragam.

Bagi kamu yang ingin memainkan angklung, berikut ini celebrities.id telah merangkum dari beberapa sumber, Selasa (17/5/2022) mengenai cara memainkan angklung.

1. Getar (kurulung)
Cara memainkan angklung yang pertama dengan menggunakan teknik bernama kurulung atau getar. Teknik satu ini merupakan sebuah cara yang paling umum dipakai semua orang ketika belajar angklung. Cara dengan dipegang menggunakan satu tangan dan tangan lainnya bertugas menggetarkan angklung sehingga menghasilkan suara.

2. Sentak (cetok)
Teknik kedua yang bisa kamu gunakan untuk dapat memainkan alat musik angklung yaitu dengan dicetok atau disentak. Teknik satu ini dilakukan dengan cara menggunakan jari untuk menarik tabung angklung secara cepat, sehingga yang terjadi angklung dapat berbunyi sekali.

3. Tengkep
Cara ketiga dalam memainkan alat musik khas Jawa Barat yaitu dengan cara ditengkep. Cara satu ini memang memiliki kemiripan dengan teknik getar (kurulung). Namun pembedanya teknik Tengkep dimainkan dengan cara ditahan satu tabung bambu angkungnya sehingga tidak bergetar dan tetap menghasilkan suara merdu.

Editor : Oktiani Endarwati