Cara Memesan Tiket Bioskop

Cara Memesan Tiket Bioskop Online – Bioskop adalah suatu tempat yang digunakan untuk menonton pertunjukan film dengan menggunakan layar lebar. Gambar film diproyeksikan ke layar dengan menggunakan proyektor.

/Kata “bioskop” berasal dari bahasa Belanda yakni bioscoop yang berakar dari bahasa Yunani (bios) yang berarti “hidup” dan (skopos) yang berarti “melihat”. Padanan kata dari bioskop yakni gambar hidup

Bioskop di Indonesia pertama kali berdiri pada Desember 1900, di Jl Tanah Abang I, Jakarta Pusat, karcis kelas I dengan harga dua gulden (perak) serta harga karcis kelas II yakni setengah perak.

/Menonton film bioskop merupakan hiburan yang umum bagi masyarakat kota besar pada masa kini di Indonesia. Sensasi dari film bagus, layar lebar, audio yang menggelegar, dan harga yang terjangkau masih belum bisa digantikan dengan apa pun.

Meskipun pada masa kini kita telah dimudahkan dengan fasilitas membeli tiket bioskop secara online, namun cara konvensional masih bisa dilakukan. Terutama untuk mereka yang memang lebih mempunyai banyak waktu luang atau sedang berada di sekitar bioskop. Membeli tiket secara offline berarti kita juga terbebas dari segala biaya tambahan yang dibebankan kepada para pembeli online.

Berikut adalah cara memesan tiket bioskop baik secara konvensional maupun secara cara memesan tiket bioskop online

1. Cara Memesan Tiket Bioskop Secara Offline
Pembelian secara konvensional atau offline berarti para calon penonton membeli tiket menonton secara langsung di tempat. Walaupun konvensional, cara pembelian ini masih cukup populer karena terkadang masih ada promo khusus yang hanya tersedia offline. Selain itu, dengan melakukan pembelian offline berarti tidak dikenakan biaya admin untuk tiket yang dibeli. Berikut cara membeli tiket bioskop secara kovensional:

1. Memeriksa lokasi dan jadwal tayang film yang ingin ditonton di situs resmi bioskop
2. Menuju lokasi biskop yang dipilih
3. Mengantri di loket pembelian tiket
4. Memilih judul film dan jam tayang yang diinginkan
5. Memberitahu jumlah tiket yang ingin dibeli sekaligus memilih kursi tempat menonton
6. Bayar tiket dengan menggunakan metode yang diinginkan mulai dari Tunai, Kartu Kredit, Kartu Debit hingga Gopay
7. Tiket berhasil dibeli

2. Cara Memesan Tiket Bioskop Online
Kelebihan dari cara memesan tiket bioskop online dapat dilakukan dengan melalui jarak jauh. Sehingga, calon penonton tak perlu khawatir akan kehabisan tiket bioskop pilihan. Sebagai catatan, tiap aplikasi mempunyai biaya admin sebagai tambahan mulai dari Rp3.000,- hingga Rp5.000,- per tiketnya.

1. Cara beli tiket bioskop online melalui aplikasi GoTix
Aplikasi besar Gojek turut menyediakan fitur Gotix untuk membeli tiket bioskop CGV dan Cinemaxxx:

1. Unduh aplikasi Gojek di Google Play Store atau App Store.
2. Buka aplikasi Gojek.
3. Login/Daftar ke akun.
4. Klik menu lain lalu gulir hingga melihat GoTix di halaman utama.
5. Tentukan film yang akan ditonton.
6. Klik Buy Ticket.
7. Pilih hari, jam, dan lokasi bioskop.
8. Tentukan kursi menonton.
9. Klik Continue.
10. Pilih metode pembayaran yang tersedia.
11. Klik Order.
12. Bukti e-tiket akan dikirim.

2. Cara beli tiket bioskop online melalui aplikasi CGV Cinemas
Cara beli tiket bioskop online lewat aplikasi resmi CGV:

1. Download aplikasi CGV Cinemas di Google Play Store atau App Store.
2. Login/Daftar menggunakan akun Google.
3. Pilih menu Ticket.
4. Pilih Book by Movie.
5. Atur kota terdekat.
6. Pilih Film yang ingin ditonton.
7. Klik hari dan jam yang tersedia.
8. Pilih kursi yang diinginkan.
9. Lalu klik Beli Tiket.
10. Pilih metode pembayaran.
11. Klik Pay.
12. Selesaikan pembayaran dan tiket akan terbit.

3. Cara beli tiket bioskop online lewat TIX ID
Berikut cara beli tiket bioskop online melalui aplikasi TIX ID untuk CGV dan Cinema 21:

1. Download aplikasi TIX ID di Google Play dan App Store.
2. Buka aplikasi TIX ID.
3. Login/Daftar TIX ID.
4. Pilih lokasi kota.
5. Lalu pilih film.
6. Pilih waktu, tanggal, dan lokasi bioskop.
7. Klik Beli Tiket Tentukan kursi bioskop
8. Pilih Ringkasan Order.
9. Cek kembali tiket bioskop.
10. klik Bayar Sekarang.
11. Masukkan nomor terdaftar di DANA yang memiliki saldo.
12. Masukkan PIN DANA Klik Bayar.

3. Cara beli tiket bioskop online melalui aplikasi M-Tix
Aplikasi M-Tix mengharuskan menggunakan saldo khusus yang terisi sebelum membeli tiket Cinema 21 Group:

1. Download aplikasi Cinema 21 di Google Play Store atau App Store.
2. Login/Daftar akun M-Tix.
3. Atur kota terdekat.
4. Klik Film di halaman utama.
5. Klik Buy Ticket.
6. Klik hari dan jam yang tersedia.
7. Pilih kursi yang diinginkan. Klik Confirm Order.
8. Isi PIN untuk konfirmasi.
9. Selesaikan pembayaran dan tiket akan terbit lewat email.

4. Cara beli tiket bioskop online melalui aplikasi Shopee
Kemudian, aplikasi Shopee juga menjadi pilihan pembelian tiket bioskop CGV:

1. Unduh aplikasi Shopee di Google Play dan App Store Buka aplikasi Shopee.
2. Log in/Daftar akun.
3. Ketuk Search di halaman utama
4. Ketik Tiket Bioskop lalu pilih bioskop.
5. Pada halaman Film, pilih film yang akan ditonton dan tekan tombol Beli
6. Tentukan kota yang tersedia bioskop CGV.
7. Klik Beli sesuai dengan waktu yang diinginkan.
8. Pilih kursi yang tersedia.
9. Klik Konfirmasi Kursi.
10. Klik Checkout.
11. Informasi terakhir akan muncul dan pilih metode pembayaran.
12. Setelah pembelian berhasil, akan mendapatkan e-tiket.

Bioskop Di Indonesia
/Bioskop pada zaman dulu bermula di sekitar Lapangan Gambir yang sekarang menjadi Monas. Bangunan bioskop pada masa itu menyerupai seperti bangsal dengan dinding terbuat dari gedek serta beratapkan kaleng atau seng. Setelah selesai film selesai diputar, bioskop tersebut kemudian dibawa keliling ke kota-kota yang lainnya. Bioskop dengan model ini dikenal dengan nama Talbot yang diambil dari nama pengusaha bioskop tersebut.

Bioskop lain dibuka oleh pengusaha yang bernama Schwarz. Tempatnya terletak di daerah Kebon Jahe, Tanah Abang. Sebelum akhirnya tutup yang disebabkan karena kebakaran, bioskop ini berada di dalam sebuah gedung di Pasar Baru. Ada lagi bioskop yang dinamakan Jules Francois de Calonne yang juga merupakan nama dari pengusahanya yang berada di Deca Park. De Calonne ini pada mulanya ialah bioskop terbuka di lapangan, yang pada masa kini disebut sebagai “misbar” atau kependekan dari gerimis bubar. De Calonne menjadi cikal bakal dari bioskop Capitol yang berada di Pintu Air.

Bioskop-bioskop yang lainnya seperti Elite di Pintu Air, Capitol di Pintu Air, Rembrant di Pintu Air, Rex di Kramat Bunder, Cinema di Krekot, Astoria, Centraal di Jatinegara, Rialto di Senen dan Tanah Abang, Surya di Tanah Abang, Thalia di Hayam Wuruk, Olimo, Orion di Glodok, Al Hambra di Sawah Besar, Oost Java di Jl. Veteran, Widjaja di Jalan Tongkol/Pasar Ikan, Rivoli di Kramat, Chatay di Jl. Gunung Sahari dan lain-lain merupakan bioskop yang muncul serta ramai dikunjungi usai periode 1940-an.

Semua film yang diputar di dalam bioskop tempo dulu ialah film gagu alias bisu atau tidak memiliki suara. Pada umumnya, pemutaran film diiringi dengan musik orkes yang musiknya jarang sesuai dengan film. Beberapa film yang pada masa itu menjadi favorit masyarakat ialah Charlie Chaplin, Fantomas, Tom MIx, Edi Polo, Max Linder, Arsene Lupin, Zigomar, dll.

Di Jakarta, pada tahun 1951 diresmikan bioskop Metropole yang memiliki kapasitas hingga 1.700 tempat duduk, memiliki teknologi berupa ventilasi peniup dan penyedot, memiliki tiga tingkat dengan ruang dansa serta kolam renang di bagian lantai yang paling atas. Pada tahun 1955, bioskop Indra di Yogyakarta mulai mengembangkan kompleks bioskopnya dengan menambahkan fasilitas toko dan restoran.

Di Indonesia, pada awal Orde Baru dianggap sebagai masa yang menawarkan kemajuan dalam segala aspek bioskop, baik dalam jumlah produksi film nasional maupun bentuk serta sarana dalam tempat pertunjukan. Kemajuan ini makin memuncak pada tahun 1990-an. Dalam kurun waktu tersebut, produksi film nasional berjumlah 112 judul. Sementara sejak tahun 1987 bioskop yang menggunakan konsep sinepleks atau gedung bioskop yang memiliki lebih dari satu layar semakin marak.

Sinepleks-sinepleks ini pada umumnya berada di daerah kompleks pertokoan, pusat perbelanjaan, atau mal yang ramai dijadikan sebagai tempat nongkrong oleh anak-anak muda serta menjadi kiblat dari konsumsi terkini dari masyarakat perkotaan. Di sekitar sinepleks tersebut juga tersedia pasar swalayan, restoran cepat saji, pusat mainan, dan macam-macam fasilitas hiburan lainnya.

Sinepleks tak sekadar menjamur di kota besar, tetapi juga menerobos ke berbagai kecamatan yang dikarenakan dari adanya kebijakan pemerintah yang memberikan masa bebas pajak dengan cara mengembalikan pajak tontonan kepada “bioskop depan”. Hal tersebut mengakibatkan pada tahun 1990 bioskop di Indonesia sampai di puncak kejayaannya yakni denga 3.048 layar. 3 tahun sebelumnya yakni pada tahun 1987, di seluruh Indonesia hanya terdapat 2.306 layar.

Era-2000an
Pada era 2000-an, jaringan bioskop makin bertambah marak di Indonesia. Terdapat dua pengelola bioskop yang terkenal, yakni 21 Cineplex dengan bioskop 21, XXI dan The Premiere dan juga jaringan Blitzmegaplex. Bioskop-bioskop ini tersebar di berbagai pusat perbelanjaan di Indonesia, bahkan terkadang di dalam satu pusat perbelanjaan terdapat lebih dari satu bioskop. Film yang ditayangkan ialah film yang berasal dari dalam maupun daru luar negeri. Meski demikian, pada awal tahun 2000 hingga sekitar tahun 2005 tak banyak film nasional yang berhasil masuk ke jaringan bioskop. Film-film nasional mulai banyak masuk ke dalam bioskop Indonesia sejak tahun 2006 hingga sekarang.

Perusahaan Bioskop Besar di Indonesia
/Era teknologi masa kini yang menawarkan berbagai konten serta acara hiburan melalui gadget, tidak menyurutkan minat masyarakat Indonesia untuk menonton berbagai film baru di bioskop. Bahkan pada tiap harinya bioskop di Indonesia selalu ramai oleh para penonton, baik penggemar film nasional maupun film internasional.

Hal ini juga, tentu tak terlepas dari promo, event, serta berbagai fasilitas untuk menarik para penonton untuk tetap pergi ke bioskop. Lalu apa saja perusahaan bioskop di Indonesia yang turut membantu masyarakat untuk memenuhi keinginan mereka dengan memberikan hiburan melalui film favorit?

Dikutip dari beberapa sumber, berikut beberapa perusahan bioskop yang beredar di Indonesia.

1. Cineplex 21 Group
Perusahaan Cineplex 21 Group merupakan perusahaan bioskop yang paling tua di Indonesia: berdiri sejak tahun 1987, bioskop ini telah mempunyai jumlah bioskop serta layar dengan jumlah yang banyak yang masih terus berkembang hingga sekarang.

Semenjak tahun 2004, bioskop 21 melakukan rebranding serta modernisasi nama yang pada mulanya 21 menjadi XXI. Tak ada perbedaan antara bioskop 21 dengan bioskop XXI baik dari segi harga, kualitas, maupun tempat hampir semuanya sama.

Selain itu, 21 Group juga telah melakukan kerja sama dengan perusahaan IMAX, yakni perusahaan bioskop asal Amerika Serikat yang memiliki spesialis untuk membuat layar super besar.

Kelebihan
* Memiliki bioskop IMAX.
* Sudah memiliki jaringan bioskop di seluruh kota besar di Indonesia.
* Memiliki jumlah layar terbanyak.
* Memiliki food stand yang menjual makanan dan minuman dengan rasa yang enak.

Kekurangan
* Jarang menayangkan film indie dan film asia.

2. CGV Cinema
Blitzmegaplex pertama kali didirikan di Paris Van Java, Bandung, pada tahun 2006. Sejak pertama kali didirikan, Blitz masih terus berkembang dengan pesat. Pada tahun 2015, Blitz melakukan kerja sama dengan perusahaan bioskop asal Korea Selatan yakni CGV serta mengubah namanya yang pada mulanya Blitzmegaplex menjadi CGV blitz. Kemudian pada 2018, nama CGV Blitz berganti lagi menjadi CGV Cinema.

Blitz merupakan perusahaan bioskop pertama di Indonesia yang menyediakan jasa pembelian tiket bioskop dengan menggunakan sistem online. Selain itu, kelebihan lainnya dari bioskop ini ialah mempunyai berbagai jenis studio bioskop; mulai dari 4DX, Gold Class, Sphere X, Velvet Class, dan sebagainya.

Kelebihan
* Memiliki bioskop 4DX dan Sphere X.
* Sudah memiliki jumlah layar yang cukup banyak.
* Bisa memesan tiket secara online.
* Sering menayangkan film indie, film asia, dan film Bollywood.

Kekurangan
* Rasa makanan dan minuman yang dijual di food stand-nya standar.
* Sebagian kursi bioskopnya keras dan tidak nyaman

3. Cinépolis
Cinemaxx adalah sebuah perusahaan bioskop yang dimiliki oleh Lippo Group. Perusahaan ini telah berdiri sejak 2014 di Plaza Semanggi, Jakarta. Pada tahun 2018 lalu, perusahaan Cinemaxx ini dibeli oleh perusahaan bioskop yang berasal dari Meksiko yaitu Cinépolis. Hingga pada akhirnya, tahun 2019 saham perusahaan Cinemaxx diakusisi oleh Cinépolis, dan mengganti namanya dari Cinemaxx menjadi Cinépolis.

Hingga sekarang, perusahaan bioskop Cinépolis Indonesia telah mempunyai lebih dari 40 bioskop di seluruh Indonesia. Seperti CGV, Cinépolis juga mempunyai beberapa studio bioskop dengan konsep yang unik; misalnya bioskop Cinépolis Junior (bioskop anak-anak), Cinépolis Macro XE, Cinépolis VIP, dan sebagainya.

Kelebihan
* Memiliki bioskop khusus anak-anak dan Macro XE yang besar.
* Bisa memesan tiket secara online.
* Menayangkan juga film indie dan film asia.

Kekurangan
* Jumlah bioskop dan layarnya masih relatif sedikit.

4. Platinum Cineplex
Platinum Cineplex merupakan perusahaan bioskop yang paling bungsu dari semuanya. Perusahaan bioskop yang dimiliki oleh Raam Punjabi ini pertama kali berdiri pada tahun 2012 di Cibinong Square, Bogor.

Karena masih dikatakan baru, perusahaan ini belum mempunyai banyak gedung bioskop dan layar. Sementara ini, perusahaan ini baru mempunyai 10 gedung bioskop dan masih ada renacana untuk mengembangkan bioskopnya di daerah-daerah yang belum terjamah oleh perusahaan bioskop lainnya.

Kelebihan
* Bisa memesan tiket secara online.
* Menayangkan juga film indie dan film asia.

Kekurangan
* Jumlah bioskop dan layarnya masih relatif sedikit.

Perusahaan Bioskop Lainnya
1. New Star Cineplex; terdapat di beberapa Kota/Kabupaten di Jawa Timur.
2. Denpasar Cineplex; terdapat di Kota Denpasar, Bali.
3. Moviplex; terdapat di Kota Sukabumi, Jawa Barat.
4. Movimax Cinema; terletak di Kota Malang, Jawa Timur.
5. Golden Theater; terletak di Kab. Tulungagung dan Kota Kediri, Jawa Timur.
6. E-Plaza Cinema; terletak di Kota Semarang, Jawa Tengah.
7. Rajawali Cinema; terletak di Kota Purwokerto.
8. Gajah Mada Cinema; terletak di Kota Tegal.
9. Borobudur Cineplex; terletak di Kota Pekalongan.
10. Hollywood Cinema; terletak di Kota Kendari.
11. Bioskop Raya; terletak di Kota Padang.
12. Bioskop 88; terletak di Kota Pekan Baru, Riau.

Baca juga :

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.”

* Custom log
* Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
* Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
* Tersedia dalam platform Android dan IOS
* Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
* Laporan statistik lengkap
* Aplikasi aman, praktis, dan efisien