Cara Menggunakan Membaca Dan Menghitungnya

Cara Membaca Jangka Sorong– Dalam pembelajaran fisika, umum maupun kehidupan sehari-hari, jangka sorong tentu tak asing lagi. Secara umum fungsi jangka sorong sendiri digunakan dalam menghitung panjang suatu benda. Untuk menambah wawasan bagi anda semua, berikut ulasannya dari Cara Membaca, Bagian-Bagian serta Cara Menghitung Jangka Sorong.

Jangka Sorong merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur ketebalan serta panjang sebuah benda dengan tingkat presisi dan akurasi yang sangat baik, yakni mencapai ±0.05 mm.

Sedangkan untuk penggunaannya, jangka sorong umumnya difungsikan oleh para engineer dalam mengukur diameter benda seperti lubang pipa. Bahkan, alat ukur yang satu ini juga bisa digunakan untuk mengukur ketinggian atau kedalaman sebuah lubang yang sangat kecil.

Fungsi Jangka Sorong
Dalam penggunaannya sehari-hari, jangka sorong atau yang disebut juga dengan Vernier Caloper memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengukuran suatu benda. Adapun fungsinya yakni sebagai berikut:

* Untuk mengukur ketinggian sebuah benda yang bertingkat.
* Untuk mengukur suatu inner ring ataupun bagian dalam dari sebuah benda.
* Untuk mengukur tebal sebuah benda. Yakni benda yang akan diukur dapat berbentuk kubus, bulat, bujur sangkar, persegi, balok serta bentuk lainnya.
* Mengukur kedalaman benda.
* Untuk mengukur suatu outer ring ataupun bagian dari luar benda.

Bagian-Bagian Jangka Sorong dan Fungsinya
Jangka sorong terdiri dari beberapa bagian, dimana setiap bagiannya memiliki fungsi yang berbeda dan saling melengkapi. Untuk lebih jelasnya, berikut ini bagian-bagian jangka sorong beserta fungsinya.

1. Rahang Luar
Untuk rahang luar pun terdiri atas 2 rahang sama seperti rahang dalam yakni rahang geser dan rahang tetap. Dimana fungsi rahang luar ini, digunakan sebagai pengukur diameter dalam pada suatu benda. Contohnya adalah cincin, diameter tabung, dsb.

2 .Rahang Dalam
Untuk bagian ini, juga terdiri atas 2 rahang, yakni rahang tetap dan geser. Dimana rahang dalam ini berfungsi sebagai pengukur diameter luar dan tebal benda. Misalnya yaitu ketebalan buku, lebar penghapus, dll.

3. Depth Probe
Depth probe yakni difungsikan sebagai pengukuran kedalaman pada suatu benda.

4. Skala Utama (cm)
Skala Utama, digunakan untuk menyatakan suatu hasil pengukuran utama pada satuan centimeter.

5. Skala Utama (inchi)
Sedangkan skala utama jenis ini, digunakan untuk menyatakan suatu hasil pengukuran jika ingin menggunakan satuan inchi.

6. Skala nonius (dalam 1/10 mm)
Bagian jangka sorong yang penting ini, untuk tiap garis skala biasanya menunjukan 1/10 mm. Namun terdapat juga beberapa yang mempunyai skala 1/20, dan seterusnya. Dimana untuk sepuluh skala nonius sendiri, mempunyai panjang sebesar 9 mm, sehingga bila jarak dua skala nonius ini saling berdekatan maka 0,9 mm.

Dengan begitu, perbedaan dalam satu skala utama ataupun satu skala nonius ialah 1 mm – 0,9 mm = 0, 1 mm atau 0,01 cm. Dan dengan melihat skala yang terkecil pada suatu, maka ketelitian terhadap benda tersebut ialah setengah dari skala terkecil dalam benda itu, yaitu: 0,005 cm.

7. Skala Nonius (untuk inchi)
Skala nonius ini hampir sama dengan skala diatas, namun menunjukan skala pengukuran fraksi dalam inchi.

8. Tombol Pengunci
Dan yang tak kalah penting dari bagian jangka sorong ialah tombol pengunci, dimana fungsinya untuk menahan bagian–bagian yang bisa bergerak, agar pemakai dapat mengukur secara lebih akurat dan mudah.

Jenis-Jenis Jangka Sorong
Jangka Sorong sendiri terbagi menjadi dua jenis, dimana masing-masingnya juga memiliki perbedaan, khususnya dalam membaca skala. Yakni sebagai berikut.

1.Jangka Sorong Analog (Manual)
Untuk jenis jangka sorong ini umumnya digunakan ketika pelaksanaan praktikum di sekolahan. Dimana untuk cara menggunakan jangka sorong manual sendiri tentu masih harus menggunakan beberapa tahap manula pula.

Dengan demikian, tak heran jika pengguna membutuhkan ketelitian yang lebih lagi. Bahkan, selain itu, agar bisa mengetahui berapa hasil pengukurannya pengguna pun harus menghitung terlebih dahulu.

2. Jangka Sorong Digital
Sedangkan untuk jangka sorong digital ini tentu telah berkembang sesuai zaman, serta penggunaannya lebih mudah. Selain itu, untuk penggunaan di sekolah sendiri masih sangat jarang digunakan. Nah, untuk jenis vernier caliper digital sendiri mempunyai layar digital yang mampu muncul nilai dari benda yang sedang diukur, tanpa pengguna perlu menghitung secara terlebih dahulu secara manual.

Bahkan, melalui jenis yang satu ini, juga akan lebih mempercepat dan mempermudah dan mempercepat pengukuran suatu benda. Tetapi, dalam segi harga memang jangka sorong digital ini lebih mahal dibandingkan jangka sorong manual.

Berikut ini panduan cara menggunakan, cara membaca serta cara menghitung jangka sorong yang tepat dan benar agar mencapai tingkat akurasi yang sangat tinggi.

Cara Menggunakan Jangka Sorong
Untuk lebih jelasnya, dan agar Anda bisa mengukur benda lebih tepat dan mudah, maka berikut ini cara menggunakan jangka sorong.

* Pertama, kendurkan terlebih dahulu baut pengunci, lalu geser secara perlahan rahang, serta diperkirakan dengan menyesuaikan ukuran dari benda yang akan diukur. Selain itu pastikan juga saat rahang sedang tertutup menunjukan angka nol.
* Kemudian, jika alat telah siap untuk mengukur, maka bersihkan juga permukaan rahang serta benda yang hendak diukur. Jadi, jangan sampai terdapat kotoran yang masih menempel diantara keduanya. Sebab itu nantinya akan mempengaruhi dari keakuratan pengukuran.
* Selanjutnya, untuk mengapit benda yang hendak diukur menggunakan menutup rahang yang telah dibuka tadi. Baru kemudian Anda dapat melihat skala utama ataupun skala noniusnya.

Cara Membaca Jangka Sorong
Setelah Anda berhasil menggunakan jangka sorong dengan benar dan tepat hingga mendapatkan hasilnya, lalu bagaimana cara membacanya? Berikut ini cara membaca jangka sorong dengan ketelitian 0.05 mm

1.Membaca Skala Utama
Untuk membaca skala utama, pada garis merah yang menunjukan suatu angka, misal saja menunjukkan angka 21 mm atau 2.1 cm, maka angka tersebut merupakan yang paling dekat dari garis nol dalam skala vernier, yakni persis berada di sebelah kanannya. Sehingga Anda bisa mengambil bahwa skala utama yang berhasil diukur ialah 21 mm atau 2,1 cm.

2. Membaca Skala Vernier/Nonius
Sedangkan pada skala vernier, hanya terdapat satu garis skala utama yang paling tepat bertemu dengan garis skala vernier. Misalnya, jika suatu pengukuran skala vernier dan skala utama tepat bertemu angka 3 dalam skala vernier, maka skala vernier yang berhasil diukur ialah 0.3 mm atau 0.03 cm.

Cara Menghitung Jangka Sorong
Dengan memahami bagaimana cara menggunakan dan cara membaca jangka sorong, maka tahap selanjutnya adalah menghitung hasil pengukuran. Adapun cara menghitung jangka sorong ada di bawah ini.

Contoh 1
Jika pada skala utama pengukuran menunjukan : 58 mm

Sedangkan pada skala nonius pengukuran menunjukan : 5 x 0.1 = 0.5 mm

Maka hasil pengukuran ialah : (58 + 0.5 mm) = 58.5 mm = 5.85 cm.

Contoh 2
Bila suatu jangka sorong menggunakan ketelitian 0.02 mm. maka berapa hasil pengukurannya?

Hasil pengukuran = Angka nominal (A) + Angka desimal (B)

Terbaca bahwa angka nominal terukur = 9 garis (1 garis = 1 mm)

Sedangkan angka desimalnya terukur = 13 garis (1 garis = 0.02 mm)

Maka hasil pengukurannya adalah = (9 x 1 mm) + (13 x 0.02 mm) = 9 mm + 0.26 mm= 9.26 mm.

Demikian panduan Bagian- Bagian Jangka Sorong dan Bagaimana Cara Menggunakan hingga Menghitung Jangka Sorong dengan mudah. Semoga bermanfaat.

Selain Jangka sorong, anda juga harus tahu alat ukur fisika lain yang tidak kalah penting seperti Mikroskop, Multimeter, maupun Neraca Ohaus.