Cara Menghitung Weton Jodoh

PerbesarWeton jodoh merupakan tradisi yang bisa menggambarkan percintaan seseorang. Foto: PixabayHitungan weton jodoh merupakan salah satu tradisi yang dikenal dalam masyarakat Jawa. Weton merujuk pada hari kelahiran, karena istilahnya diambil dari bahasa Jawa Wetu yang artinya keluar atau lahir.Menurut buku Primbon Masa Kini: Warisan Nenek Moyang untuk Meraba Masa Depan karya Romo RDS Ranoewidjojo, weton adalah gabungan antara hari (minggu, senin, selasa, dst) dan pasaran saat bayi dilahirkan. Pasaran sendiri terdiri dari lima hari, yaitu kliwon, legi, pahing, pon, dan wage.

Weton umumnya digunakan untuk mengetahui gambaran hidup seseorang, termasuk soal percintaan. Sementara weton jodoh bisa digunakan untuk mengetahui karakter sosok calon pasangan, melihat kecocokan dengan pasangan, sampai menentukan hari pernikahan.

Hitungan weton jodoh dapat diketahui dari angka neptu pada hari lahir kedua pasangan. Lalu, bagaimana cara menghitungnya? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut ini.PerbesarWeton jodoh dapat digunakan untuk menentukan jodoh atau tidaknya sepasang kekasih. Foto: PixabayMerujuk pada buku Puzzle Cinta: Ketika Jodoh Menghampiri tulisan Ida Fauziah, weton jodoh adalah penanggalan sistem Jawa yang digunakan untuk menentukan jodoh atau tidaknya sepasang kekasih.

Dalam primbon Jawa, hitungan weton jodoh digunakan untuk mencegah dan meminimalisasi kesialan percintaan. Tradisi ini merupakan bentuk harapan untuk mencapai kehidupan rumah tangga yang harmonis dan sejahtera.Meski primbon tidak mengandung kebenaran mutlak, catatan yang diperoleh dari pengalaman leluhur tersebut tetap bisa dijadikan sebagai pedoman untuk berhati-hati dalam melangkah.

PerbesarWeton jodoh dapat dihitung berdasarkan hari lahir kedua pasangan. Foto: PixabayTermuat dalam buku Primbon Praktis oleh Mama Flo, weton jodoh dapat diperoleh dengan cara melihat perhitungan hari lahir kedua pasangan, berikut uraiannya:

Dari angka neptu tersebut, bisa dilakukan perhitungan dengan rumusnya sebagai berikut:

Perhitungan calon suami/istri = (neptu hari + pasaran) – 9

Weton calon suami adalah Jumat (6) + Kliwon (8) – 9= 5. Kemudian, weton calon istri adalah Minggu (5) + Pahing (9) – 9= 5. Maka, hitungan weton jodoh pasangan itu adalah 5 dan 5.

PerbesarIlustrasi menghitung hari pernikahan yang baik berdasarkan weton. Foto: PixabayMenjalani pernikahan memang bukan sesuatu yang mudah. Masyarakat Jawa percaya bahwa weton bisa menjadi gambaran bagaimana nasib serta karakter calon suami dan istri setelah menikah nanti, apakah cocok atau tidak.

Untuk mengetahui kecocokan calon pasangan yang akan menikah, calon suami dan calon istri menghitungnya terlebih dahulu seperti yang telah dijelaskan di atas.

Jika sudah dihitung, kecocokannya bisa dilihat dari istilah-istilah berikut ini yang dihimpun dari situs primbon.com:

1. PEGAT (jika hasil penjumlahannya =1, 9, 10, 18, 19, 27, 28, 36)

Masalah akan sering ditemui oleh pasangan pegat di kemudian hari. Mulai dari masalah ekonomi, kekuasaan, dan perselingkuhan yang bisa menyebabkan perceraian (pegatan).

2. RATU (jika hasil penjumlahannya = 2, 11, 20, 29)

Pasangan ini memang sudah jodoh. Bahkan, mereka akan dihargai dan disegani oleh tetangga dan lingkungan sekitar. Keharmonisannya pun membuat banyak orang iri.

3. JODOH (jika hasil penjumlahannya = 3, 12, 21, 30)

Pasangan ini memang sudah sangat cocok dan berjodoh. Mereka bisa saling menerima segala kelebihan dan kekurangan masing-masing. Rumah tangga pasangan jodoh bisa rukun sampai tua.

4. TOPO (jika hasil penjumlahannya = 4, 13, 22, 31)

Dalam membina rumah tangga, pasangan topo akan sering mengalami kesusahan di awal musim karena membutuhkan proses saling memahami dan beradaptasi. Namun, jangan khawatir keduanya akan bahagia pada akhirnya.

Masalah yang dihadapi bisa saja soal ekonomi dan lainnya. Saat sudah memiliki anak dan cukup lama berumah tangga, mereka akhirnya akan hidup sukses dan bahagia.

5. TINARI (jika hasil penjumlahannya = 5, 14, 23, 32)

Pasangan tinari akan menemukan kebahagiaan. Mereka diberikan kemudahan dalam mencari rezeki. Selain itu, hidupnya juga sering diselimuti keberuntungan.

6. PADU (jika hasil penjumlahannya = 6, 15, 24, 33)

Dalam berumah tangga, pasangan padu akan sering mengalami pertengkaran. Meskipun sering bertengkar, keduanya tidak sampai bercerai. Masalah pertengkaran tersebut bisa dipicu hal-hal sepele.

7. SUJANAN (jika hasil penjumlahannya = 7, 16, 25, 34)

Dalam berumah tangga, pasangan sujanan akan sering mengalami pertengkaran dan masalah perselingkuhan. Baik dari pihak laki-laki maupun perempuan yang memulai.

PerbesarIlustrasi hari pernikahan baik yang bisa dihitung menggunakan weton Jawa. Foto: Pixabay

Hitungan Weton Jawa untuk Pernikahan

Tidak hanya untuk mengetahui kecocokan antara calon suami dan calon istri, hitungan weton online Jawa dapat digunakan untuk menghitung hari dan bulan baik pernikahan. Perhatikan rumus hari baik di bawah ini: * Hari ke-1 – Sandang: berarti hari bagus.

* Hari ke-2 – Pangan: berarti hari bagus.

* Hari ke-3 – Papan (Joyo): berarti hari bagus dan disarankan.

* Hari ke-4 – Loro: berarti sering sakit.

* Hari ke-5 – Pati: berarti ada yang meninggal.

Jadi, untuk melangsungkan pernikahan, sebaiknya dilaksanakan pada hari ke-1, 2, atau 3. Sebaliknya, hindari penyelenggaraan pernikahan pada hari ke-4 dan 5.

Cara menghitung hari pernikahan baiknya adalah sebagai berikut:

(Jumlah neptu kedua calon mempelai + hari baik) : 5 = harus sisa 3

Hasil penjumlahan harus sisa 3 karena menurut rumus hari baik di atas, hari ke-3 adalah hari yang baik dan disarankan.

Contohnya sebagai berikut:

Jadi hasilnya adalah 9. Sebab 9 adalah satu-satunya angka yang jika ditambah 24 lalu dibagi 5, maka hasilnya bersisa 3.

Setelah mendapatkan angka 9, kemudian carilah neptu hari dan pasaran yang jika dijumlah hasilnya 9. Contohnya yakni Minggu Wage atau Senin Legi.

Selanjutnya, cara menentukan bulan baik pernikahan baiknya adalah sebagai berikut:

Setelah menentukan hari baik, maka selanjutnya adalah mencari bulan baik. Layaknya kalender Masehi, kalender Jawa juga terdiri dari 12 bulan dalam setahun.

Bulan-bulan tersebut juga memiliki arti, yakni:

1. Suro: Bertengkar dan menemui kesusahan.

2. Sapar: Kekurangan, banyak utang.

3. Maulud: Lemah, akan meninggal salah satunya.

4. Bakda maulud: Diomongkan jelek.

5. Bakda jumadil awal: Sering kehilangan dan banyak musuh.

6. Jumadil akhir: Kaya akan emas dan perak.

7. Rejeb: Banyak kawan dan selamat.

8. Syawal: Sedikit rejeki dan banyak utang.

9. Dulkaidah: Kekurangan, sakit-sakitan, dan bertengkar.

10. Besar: Senang dan selamat.

Dari 12 bulan dan artinya di atas yang dianjurkan menikah adalah bulan Jumadil akhir, Rejeb, Ruwah, dan Besar. Untuk menentukan bulannya, pasangan yang menikah dapat mencari waktu yang tepat berdasarkan penjumlahan hari baik.

Jika hasilnya jatuh pada hari Minggu Wage atau Senin Legi, maka carilah tanggal di salah satu bulan yang jatuh pada Minggu Wage atau Senin Legi. Jika tidak ingin susah menghitung weton secara manual, ada aplikasi hitungan weton yang dapat mempermudah perhitungan.