Diare Pada Bayi 1 Portal Cara Mengatasi Terlengkap Terpercaya

Diare merupakan salah satu penyebab kematian bayi tertinggi di Indonesia. Di Indonesia, diare merupakan penyebab kematian bayi (usia 29 hari-11 bulan) dengan persentase mencapai lebih dari 30% dan sekitar 25% pada balita berumur 1-4 tahun.

Penyebab Diare pada Bayi

1. Infeksi parasit, bakteri, atau virus. Bayi dan balita yang banyak menyentuh benda yang belum tentu bersih akan rentan terinfeksi karena sering memasukkan tangannya yang kotor ke mulut. Selain itu, kekebalan tubuh mereka yang masih dalam tahap berkembang juga membuat mereka lebih rentan tertular penyakit.
2. Keracunan makanan.
3. Terlalu banyak mengonsumsi jus buah.
4. Alergi terhadap obat-obatan tertentu.
5. Alergi terhadap makanan tertentu, misalnya alergi susu sapi.

Berikut ini adalah warna tinja yang dapat menjadi panduan mendeteksi kondisi bayi:

1. Cokelat muda atau cokelat kekuningan: umumnya ditemukan pada bayi yang mengonsumsi susu formula.
2. Hijau kehitaman: disebut juga mekonium, merupakan tinja yang muncul ketika bayi baru lahir.
3. Hijau kecokelatan: warna tinja bayi kira-kira lima hari setelah lahir.
4. Kuning kehijauan: warna tinja bayi yang setelah lahir mengonsumsi ASI.
5. Warna lain: tinja bayi akan berwarna cokelat pekat jika sudah mengonsumsi makanan padat. Warna ini akan berubah sesuai dengan jenis makanan yang dikonsumsinya.

Gejala Diare

Jika bayi Anda berusia kurang dari enam bulan dan mengalami diare, periksakan ke dokter, terutama jika mengalami gejala-gejala seperti mengalami muntah-muntah, terlihat lesu, tinja berwarna hitam, putih atau merah, terdapat darah atau nanah pada yinja, demam diatas 39 derajat celcius, dan adanya tanda2 dehidrasi.

Cara Mencegah Diare pada Bayi

1. Mencuci tangan bayi atau balita secara rutin, terutama setelah bermain.
2. Orang dewasa yang merawat bayi atau balita juga perlu menjaga kebersihannya agar tidak menularkan mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi pada bayi.
3. Jaga agar lantai dan benda-benda yang dipegang bayi atau balita Anda selalu bersih.
4. Jika bayi mengonsumsi ASI perah atau susu formula, selalu pastikan kebersihan dan kesterilan botol yang digunakan. Selain itu, teruslah menyusui bayi Anda. hal tersebut dapat membantu mencegah diare dan bayi Anda akan pulih lebih cepat.
5. Perhatikan kebersihan makanan dan minuman yang diberikan pada bayi dan balita. Hindari memberikan makanan yang biasa dikonsumsi orang dewasa. Selain itu, jangan berikan makanan yang membuat diare semakin buruk pada bayi Anda, seperti jus apel, susu, dan makanan yang digoreng.

sumber : alodokter dot com