Jejak Karier dan Pendidikan Arteria Dahlan yang Digertak Mahfud MD Viral Status Mahasiswa Hilang


Berikut adalah artikel atau berita tentang olahraga dengan judul Jejak Karier dan Pendidikan Arteria Dahlan yang Digertak Mahfud MD Viral Status Mahasiswa Hilang yang telah tayang di zenduck.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected] Terimakasih.

Suara.com – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP Arteria Dahlan heran dirinya diadu dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Hal itu bermula ketika Mahfud Md menegaskan tak ada larangan dirinya untuk mengumumkan informasi yang diterima dari kementerian dan lembaga.

Pernyataan Mahfud itu untuk menjawab krtitikan Arteria Dahlan soal dirinya mengumumkan transaksi mencurigakan Rp349 triliun di Kemenkeu. Mahfud lantas menggertak Arteria Dahlan terkait temuan transaksi mencurigakan Rp 349 triliun itu dengan menyeret nama Budi Gunawan.

Sedang disorot, simak jejak karier dan pendidikan Arteria Dahlan yang digertak Mahfud MD berikut ini.

Jejak Karier dan Pendidikan Arteria Dahlan

Baca Juga:
Belum Bisa Penuhi Kriteria JK, Mahfud MD Dinilai Tak Cocok Dampingi Anies Maju Pilpres 2024

Arteria Dahlan adalah politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang berkarier di DPR RI. Orang tuanya merupakan perantau asal Sumatera Barat yang tinggal di Jakarta dengan profesi sebagai seorang guru.

Latar belakang pendidikan Arteria dimulai ketika dia bersekolah di SD Negeri Gunung 01 Pagi Jakarta pada tahun 1981-1987. Arteria kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2 Jakarta (1987-1990) dan SMA Negeri 70 Jakarta (1990-1993).

Setelahnya, Arteria menempuh kuliah di Universitas Trisakti pada strata satu jurusan Teknik Elektro 1993-1999. Dia juga mengambil S1 program Kekhususan Hukum Ekonomi di Universitas Indonesia pada tahun 1994-1999. Arteria berhasil menyelesaikan S2 dengan mengambil program Ilmu Hukum Ketatanegaraan di Universitas Indonesia (2012-2014).

Arteria mendapat jabatan anggota dewan ketika menjadi Pengganti Antar Waktu (PAW) dari Djarot Saiful Hidayat yang ditunjuk sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dia pun berhasil duduk kembali menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024 sebagai perwakilan dari daerah pemilihan Jawa Timur VI.

Arteria Dahlan juga diketahui pernah mengambil pendidikan S3 Ilmu Hukum di Universitas Padjadjaran. Namun, pada semester genap 2019 lalu, status mahasiswa Arteria Dahlan di Universitas Padjadjaran tertulis ‘hilang’. Hal itu viral di media sosial usai diunggah oleh akun Twitter @PartaiSocmed.

Baca Juga:
Guspardi Gaus Bagikan 1000 Paket Lebaran 1444 H ke Dapil

Tidak diketahui apakah Arteria mengundurkan diri dari Unpad saat itu. Namun, Arteria Dahlan terekam menempuh S3 Ilmu Hukum di kampus lain, yakni Universitas Airlangga. Saat ditelusuri pada semester ganjil 2022, status mahasiswa Arteria Dahlan tertulis ‘belum lulus’ sehingga diperkirakan Arteria masih menempuh pendidikan S3 hingga saat ini di Universitas Airlangga.

Kontroversi Arteria Dahlan

Arteria Dahlan pernah terlibat beberapa kontroversi terkait perilakunya yang dianggap kurang baik. Dia pernah memotong perkataan dan menunjuk-nunjuk Prof. Emil Salim yang kemudian dituding olehnya sebagai pemikir sesat. Selain itu dia pun sempat melontarkan kata tidak pantas saat rapat dengan Kementerian Agama pada 28 Maret 2023 meski telah meminta maaf.

Tak sampai di situ, Arteria juga pernah memprotes Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Asep Nana Mulyana yang berbicara dengan bahasa Sunda ketika rapat kerja Komisi III DPR dengan Kejaksaan Agung. Hal itu menjadi polemik masyarakat sunda di Jawa Barat yang kemudian berujung permintaan maaf darinya. Kontroversi lainnya seputar plat nomor mobil milik Arteria yang dititipkan di halaman DPR dan kendaraan tersebut dinilai bermasalah.

Kontributor : Trias Rohmadoni

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih.