Maroko Sejarah Kondisi Geografis dan Sistem Pemerintahan


Berikut adalah artikel atau berita tentang bola dengan judul Maroko Sejarah Kondisi Geografis dan Sistem Pemerintahan yang telah tayang di bola-88.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected] Terimakasih.

Jakarta

Maroko merupakan negara kerajaan yang terletak di bagian barat laut Benua Afrika dengan garis pantai memanjang dari Samudra Atlantik melewati selat Gibraltar, sampai ke laut tengah. Ibu kota Maroko adalah Rabat, tapi kota besarnya bernama Casablanca.

Di samping itu, Maroko mempunyai bendera berwarna merah dengan gambar bintang lima sudut berwarna hijau di bagian tengah bendera. Sedangkan lambang negara, berupa bintang hijau lima sudut berwarna hijau dengan latar belakang warna merah pegunungan atlas dan matahari terbit yang diapit oleh dua singa.

Dalam lambang negara Maroko terdapat tulisan bahasa Arab, apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris artinya “If you glory God, He will glorify you” dan dalam artian bahasa Indonesia menyatakan “Jika Anda memuliakan Tuhan, Dia akan memuliakan Anda”

Letak geografisnya berdekatan dengan Benua Eropa dan Asia, karenanya berbagai peradaban besar di dua benua itulah, Maroko juga memiliki perpaduan budaya unik, dengan ciri khas utama budaya Islam.

Orang Arab menyebut Maroko sebagai Al-Mamlaka Al-Maghribiya (Kerajaan Barat), orang Turki menyebutnya Fez, adapun orang Persia mengenalnya Marrakech (Tanah Tuhan).

Dalam sejarah, Maroko memegang peran penting terhadap penyebaran agama Islam di wilayah Afrika Utara. Negeri ini menjadi pintu gerbang masuknya Islam ke Spanyol, Eropa.

Dari Maroko inilah panglima muslim, Tariq Bin Ziyad menaklukkan Andalusia dan mengibarkan bendera Islam di daratan Eropa.

Sejarah Umum Maroko

Dikutip dari buku Wisata Ramah Muslim oleh Jaharuddin, penduduk asli Maroko adalah suku Berber. Pada tahun 146 SM, Maroko dijajah oleh bangsa Cartago.

Kemudian, pada abad 12 SM, Maroko dijajah kembali oleh Bangsa Phoenicians dari Timur Mediterania. Pada abad ke-1 M, Maroko termasuk ke dalam wilayah Kerajaan Romawi.

Pada tahun 683 M, agama Islam dibawa masuk ke Maroko ketika Bani Umayyah sedang melakukan penaklukan di wilayah Afrika Utara, yang memakan waktu kurang lebih 53 tahun. Atas keberhasilan panglima Tariq bin Ziyad, yang kemudian diangkat oleh Musa bin Nusair untuk memerintah Maroko setelah ditaklukkan.

Bentuk negara dan pemerintahan di Maroko adalah monarki konstitusional, dengan raja yang berperan sebagai penguasa tunggal. Kerajaan Maroko semula berada di bawah wilayah kekuasaan bani Umayyah sampai akhirnya Dinasti Umayyah jatuh ke tangan dinasti Abbasiyah, Maroko menjadi daerah kekuasaan bani Abbasiyah. Kemudian, di negeri Maroko mulai bermunculan dinasti-dinasti kecil.

Pada tahun 789 M, Idris Bin Abdullah membentuk Kerajaan Idrisid, yaitu kerajaan pertama di Maroko yang bertahan sampai pada tahun 974 M. Selain itu, dinasti Idrisid mendirikan kota Fes, sebagai kawasan pusat pendidikan dan kekuasaan.

Namun, setelah kekuasaan Idrisid memudar, orang-orang Arab mulai kehilangan kontrol politik di Maroko. Pada abad ke-10 M, bangsa Maroko mengalami perpecahan dan terjadi kekacauan politik. Namun, masalah tersebut dapat teratasi ketika orang-orang Berber mengambil alih kekuasaan dan mendirikan dinasti Almoravids pada abad ke-11 M.

Pada tahun 1415 M, Maroko menghadapi berbagai serangan dari Bangsa Eropa dan berhasil dikuasai. Kemudian, pada abad ke-19 dan abad ke-20, Prancis, Spanyol, dan Jerman bersaing untuk menguasai Maroko. Akhirnya, pada tahun 1912 Maroko menjadi wilayah protektorat Prancis dan sebagian wilayah kecil lainnya dikuasai oleh Spanyol.

Setelah Perang Dunia II, Maroko merdeka dari Prancis pada 18 November 1956. Tampuk pemerintahan kala itu dipegang oleh Sultan Mohammed V yang selanjutnya dinobatkan sebagai Raja Maroko.

Raja Mohammed V wafat pada tahun 1961 digantikan putranya Raja Hasan II. Pada awal kekuasaannya, situasi politik Maroko diwarnai dengan kekacauan, kudeta, dan upaya pembunuhan.

Pemerintahan di masa Raja Hasan II mengalami puncak kejayaannya pada tahun 1978, ketika Spanyol melepaskan Sahara ke wilayah pengawasan Maroko-Mauritania. Setelah Raja Hasan II wafat pada tahun 1999, ia digantikan oleh putranya, Mohammed VI, yang berkuasa hingga saat ini.

Asal Muasal Nama Maroko

Alasan mengapa bahasa Arab-nya Maroko disebut Al Maghrib, berasal dari kata ghoroba yang artinya terbenam ataupun barat. Sehingga terbentuklah dua pendapat ahli sejarah dalam mengartikan nama Magrib ini

Pendapat pertama, pada masa Bani Umayyah, daerah Islam terbagi menjadi dua, Masyriqil Arobi, yang terdiri dari negara Timur Arab (saat ini Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Qatar, Oman, Yaman, Kuwait, Palestina, Irak, Suriah, Lebanon, serta negara yang berada di sekitarnya). Sementara bagian Maghribil Arabi, yang terdiri dari negara barat Arab (saat ini, Libya, Tunisia, Aljazair, Maroko, Mauritania, dan Andalusia).

Seiring berjalannya waktu satu per satu negara-negara tersebut mulai memproklamirkan kemerdekaannya, dan membuat nama negara yang identik kota tersebut. Karena Maroko terletak di negara yang paling ujung dari Maghribil Arabi, maka disematkanlah kata Magrib untuk nama negara ini.

Lalu pendapat kedua, menyebutkan Maroko adalah tempat matahari terbenam, karena terletak paling barat dan tidak ada negara setelahnya.

Kemudian, asal kata Maroko berasal dari kota Marrakech yang merupakan salah satu kota paling terkenal dalam lintasan sejarah negara Maghrib. Kota ini pernah dipergunakan sebagai ibu kota dari dua kerajaan di masanya, yaitu kerajaan Murabithin dan Muwahiddin. Kota tua yang didirikan pada tahun 1061 oleh dinasti Murabithin.

Huruf arab ‘syin’ dalam kata Marrakech dihilangkan, sehingga berubah sebutannya menjadi Maroko.

Secara geografis, Maroko berada di wilayah yang relatif strategis. Maroko di utara Afrika, berbatasan dari arah utara dengan Laut Mediterania dan Selat Gibraltar, dari arah selatan berbatasan dengan Republik Mauritania, sebelah timur dengan Aljazair dan bagian barat dengan Samudra Atlantik

Luas wilayah Maroko sekitar 710.850 km2, termasuk sekitar 260.000 km2 berupa gurun-gurun Sahara. Jumlah penduduk sebanyak 33.986.655 jiwa, mayoritas penduduknya beragama Islam terdiri dari suku Arab, Berber, Eropa, dsb.

Bahasa konstitusi negara yang resmi diakui ada tiga, Prancis, Arab, dan Amazigh. Hal ini didasari Maroko bukanlah bangsa Arab Asli, suku asli Maroko adalah suku Berber atau Amazigh. Begitupun dengan bahasanya, bahasa asli pribumi masa dulu adalah Amazigh

Terdapat 4 musim di Maroko yaitu musim dingin, musim semi, musim panas dan gugur. Musim dingin terjadi pada bulan Januari-Maret, musim semi pada April-Juni, panas antara Juli-September, dan musim gugur terjadi antara Oktober sampai Desember.

Selain itu, hasil sumber alam utama dari Maroko berupa antimony, batu bara, fosfat, kobalt, timah, dan lain-lain. Hasil pertanian berupa anggur, buah-buahan, kurma, padi-padian, dsb.

Sistem Pemerintahan Maroko

Maroko merupakan sebuah negara muslim yang berdaulat, pemerintahannya berbentuk monarki demokratis, sosial dan konstitusional. Sistem ini diatur oleh konstitusi tahun 1972 yang telah disempurnakan pada tahun 1980, pada tahun 1992, dan pada bulan September 1996.

Kemudian, pada tahun 2011, Maroko mulai mengadopsi sistem pemerintahan Monarki Konstitusional Parlementer dan menyelenggarakan pemilu langsung pada tahun 2015.

Kepala negara Maroko adalah raja yang saat ini dijabat Raja Mohammed VI. Raja berperan sebagai pemimpin tertinggi (commander in chief) militer dan memegang gelar pemimpin agama, yaitu Amir Al Mukminin (pemimpin bagi muslim Maroko).

Sedangkan kepala pemerintahannya adalah Perdana Menteri, diangkat oleh Raja berdasarkan dari pemimpin partai terbesar yang menang pada pemilihan umum legislatif.

Nah, itu dia penjelasan mengenai negara Maroko. Semoga menambah wawasan yang detikers, ya!

Simak Video “Suporter Maroko Bentrok dengan Polisi di London Usai Lolos Semifinal”
[Gambas:Video 20detik]

(pal/pal)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih.