Mengapa Lumpia Ada Yang Berbau Pesing

Hadir di Festival Jajanan Bango, lumpia Semarang Ny Yoen tawarkan versi mini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ada berbagai macam jenis lumpia asal Indonesia. Salah satu yang terkenal adalah lumpia Semarang.

Desktop leisure detail text
Edit

Desktop leisure detail text

desktop_leisure_detail_text

Lumpia Semarang berbahan dasar isian rebung. Bagi yang menyukainya, tentu akan sangat menikmati lumpia. Namun, ada juga yang tidak menyukai lumpia karena aroma tak sedap, seperti bau pesing.

Apa sebenarnya yang membuat lumpia berbau pesing? Pemilik Lumpia Semarang Ny Yoen, Yuyoen, menjelaskan berdasarkan testimoni masyarakat lumpia miliknya tidak tercium bau tak sedap.

Menurut Yuyoen, kunci agar rebung pada lumpia tidak berbau adalah pada proses pencuciannya. Pencucian harus dilakukan dengan baik dan benar.

“Saya mencuci rebung lima sampai enam kali dengan air mengalir. Baunya hilang dan dimasak tidak akan bau,” ungkap Yoyoen di sela acara Festival Jajanan Bango (FJB) 2022, di Jakarta, Jumat (28/10/2022).

Jika pencucian tidak bersih, rebung akan menimbulkan bau, termasuk ketika sudah dimasak. “Biasanya digoreng saja bau,” ujarnya.

Selain karena proses pencucian yang benar, bau rebung pada lumpia juga bisa disebabkan oleh penyimpanan rebung yang tak baik. Penjual menimbun rebung terlalu lama.

Rebung ini pada dasarnya merupakan bahan pangan yang sulit ditemukan. Jangankan di Jakarta, di Semarang pun sulit.

“Kadang sampai ke Dieng dan Purwokerto mencarinya. Tempat-tempat yang banyak bambu,” ujar Yuyoen.

Penyimpanan rebung bisa dilakukan dengan cara yang mudah. Rendam rebung dalam air dan simpan di dalam drum kemudian tutup.

“Kami tandon sampai berdrum-drum,” ujar Yuyoen.

Jika penyimpanan tidak baik maka akan menimbulkan bau. Penyimpanan menggunakan air agar rebung tidak kering.

“Kalau tidak pakai air akan kering. Tidak bisa dimakan karena alot,” jelas Yuyoen.

Rebung sebaiknya disimpan menggunakan air tanpa garam atau bahan lainnya. Lama penyimpanan bisa mencapai waktu sebulan.

“Saya sendiri tidak pernah menyimpan sekian banyak, alhamdulillah banyak resseler. Sirkulasi cepat sampai Jakarta,” ungkap Yuyoen.

Lumpia mini

Yuyoen menjual lumpia Semarang yang berbeda dibandingkan lumpia pada umumnya. Ia menjual lumpia dengan ukuran lebih kecil, yaitu diameter 10 cm dan bahkan ada yang 5 cm. Biasanya lumpia memiliki panjang diameter 15 cm.

“Lumpia Semarang aslinya besar, namun sulit untuk dimakan. Karena itu kami buat yang 10 cm. Ada juga yang lebih kecil, diamater 5 cm,” ungkapnya.