Menghitung Harga RataRata Saham
“Kok pencatatan harga beli saham ABCD saya di portofolio tidak sesuai dengan harga beli saham ABCD yang saya dapat?”
Pernahkah kamu mengalami kebingungan yang serupa? Bila iya, tak perlu khawatir! Hal tersebut merupakan pencatatan harga rata-rata pada sistem POEMS apabila nasabah melakukan penjualan habis atas suatu saham dan melakukan pembelian kembali pada saham yang sama, di hari yang sama. Jadi, hargaBuy Average (Buy Avg)/harga beli rata-rata nasabah yang tertera pada portofolio merupakan nilai rata–rata atas transaksi yang nasabah lakukan pada saham yang sama.
Begitu pula pencatatan pada Realized Profit, Buy Avg yang tercantum adalah harga rata-rata pembelian. Namun, untuk pembayaran kewajiban atas pembelian yang nasabah lakukan akan dipotong sesuai dengan data yang tertera pada Trade Confirmation.
Kapan harga pembelian saham ABCD dicatat sesuai dengan harga beli?
Hal tersebut terjadi ketika nasabah menjual habis saham ABCD yang nasabah miliki pada hari itu, kemudian membeli lagi saham ABCD di hari berikutnya, maka di portofolio akan tercantum harga baru sesuai harga beli.
Kenapa sistem POEMS menggunakan harga rata-rata?
Sistem pencatatan pada portofolio di POEMS menggunakan harga rata-rata (average price) untuk menghitung terus-menerusTrading Equitydari masing-masing nasabah secarareal time. Maka itu, selama jam perdagangan sistem akan mengkalkulasi setiap transaksi nasabah yang done secara live.
Jadi, jika nasabah melakukan transaksi beli dan jual suatu saham yang sama, di hari yang sama, pencatatan harga pada portofolio akan dikalkulasikan dengan harga pembelian sebelumnya (jika ada) sehingga terbentuk harga rata-rata.
Bagaimana formula perhitungan sistem harga rata-rata?
Berikut contoh perhitungan harga rata-rata pada sistem POEMS.
Transaksi I: Pada 5 April 2021, Budi melakukan pembelian saham ABCD sebanyak 2 lot di harga Rp1.500.
Transaksi II: Pada 6 April 2021, Budi melakukan pembelian saham ABCD kembali sebanyak 3 lot di harga Rp1.200.
Transaksi III: Pada 7 April 2021, Budi melakukan penjualan saham ABCD sebanyak 5 lot (seluruhnya) di harga Rp1.700.
Transaksi IV: Pada 7 April 2021, Budi melakukan pembelian saham ABCD kembali sebanyak 10 lot di harga Rp1.400.
Berikut tabel perhitungan Buy Avg atas transaksi yang dilakukan oleh Budi.
Pada tabel perhitungan Buy Avg di atas, harga pembelian pada 5 dan 6 April 2021 dihitung menggunakan rumus harga rata-rata menjadi Rp1.320 sebanyak 500 lembar saham ABCD.
Selanjutnya, pada 7 April 2021 terdapat transaksi jual habis dan pembelian kembali atas saham ABCD di hari yang sama. Maka itu, dilakukan perhitungan untuk transaksi beli terlebih dahulu berdasarkan Buy Avg sebelumnya, kemudian baru dikurangi berdasarkan penjualan saham yang dilakukan.
Berdasarkan perhitungan keseluruhan, saham ABCD yang tercatat pada portofolio Budi pada 7 April 2021 ialah sebanyak 1.000 lembar dengan harga rata-rata sebesar Rp1.373,33.
Perhitungan profit/loss (gross) didapat dari selisih antara Sell Avg dikali Qty (Rp1.700 x 500 = Rp850.000) dengan Buy Avg dikali Qty (Rp1.373,33 x 500 = Rp686.665) menjadi (Rp850.000 – Rp686.665) sama dengan Rp163.335.
Dari contoh kasus di atas, terlihat bahwa keuntungan Budi yang tercatat dari penjualan habis saham ABCD yang dilakukan pada 7 April 2021 tampak menjadi lebih sedikit, yang seharusnya Budi menjual saham dengan Buy Avg sebesar Rp1.320, menjadi sebesar Rp1.373,33. Hal ini karena Budi melakukan pembelian saham kembali di hari yang sama setelah ia menjual habis sehingga pembelian tersebut ikut terakumulasikan.
Namun, Buy Avg saham ABCD di portofolio yang Budi miliki saat ini, yaitu sebesar Rp1.373,33, menjadi lebih rendah dibandingkan dengan harga pembelian saham ABCD sebesar Rp1.400 yang Budi lakukan di hari yang sama setelah Budi menjual habis saham tersebut.
Demikian contoh perhitungan harga rata-rata yang tertera pada portofolio nasabah. Perlu diingat, biaya yang ditagihkan pada saat pembelian saham dan dana yang diterima pada saat penjualan saham akan sesuai dengan yang tertera pada Trade Confirmation yang diterima oleh nasabah bila terdapat transaksi.
Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan aktivitas investasi nasabah, Phillip Sekuritas Indonesia selalu mengirimkan e-mail Trade Confirmation atas transaksi yang nasabah lakukan dengan akun POEMS. Trade Confirmation merupakan e-mail berisi detail transaksi yang dikirim kepada nasabah di akhir hari menggunakan e-mail
Jangan pernah mengabaikan e-mail Trade Confirmation dan selalu pastikan bahwa isi dari Trade Confirmation sesuai dengan transaksi yang nasabah lakukan. Apabila terdapat perbedaan, nasabah dapat langsung menghubungi Customer Care Phillip Sekuritas Indonesia ke nomor atau ke alamat e-mail dengan batas waktu 24 jam setelah e-mail Trade Confirmation diterima oleh nasabah.
“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”
* Disclaimer ON
(Penulis: Deni Suprianto & Cintia Dwi Apriliyani – April 2021)
(Editor: Ester Lidya Norisa)
Baca artikel lainnya:
Amankah berinvestasi di Tengah Pandemi Covid-19?Amankan Investasimu Selama IHSG Turun dengan Fitur SmartSafe
Memprediksi Harga Saham dengan Analisis Foreign Flow