Niat Tata Cara Hukum Sholat Nifsu Syaban Lengkap

Runimas.com – Niat tata cara hukum sholat nisfu syaban lengkap. Dalalm rangka menyambut malam nisfu sya’ban yang jatuh pada pertengahan bulan sya’ban, umat Islam di seluruh dunia dianjurkan untuk melaksanakan sholat sunnah.

Sholat sunnah dua rakaat yang dikerjakan pada malam hari menjelang nisfu syaban merupakan ibadah yang memiliki keutamaan luar biasa. Adapun untuk pelaksanaannya bisa pada malam hari mulai sejak setelah sholat isya.

Banyak sekali manfaat dan keutamaan sholat nisfu syaban, diantaranya adalah Allah SWT akan mengampuni dosa siapapun yang melaksanakan ibadah sholat sunnah pada malam nisfu syaban, memberikan banyak berkah dan memberikan rezeki yang melimpah.

Ada sebuah hadits yang menjelaskan pentingnya menjalankan sholat pada malam hari saat nisfu syaban. Berikut adalah hadits dari Ibnu Majah mengenai pentingnya sholat sunnah di malam nisfu sya’ban sebanyak dua rakaat.

> “Apabila telah datang malam Nisfu Sya’ban maka kamu Shalatlah pada malamnya dan kerjakanlah puasa pada siangnya maka sesungguhnya Allah akan turun pada malam itu sampai terbenamnya matahari ke langit dunia, lalu Allah SWT berfirman: tidaklah seseorang yang memohon ampun kepada-Ku kecuali akan Ku (Allah) ampuni dia, tidaklah seorang hamba memohon Rizeki kepada-Ku maka akan aku berikan Rezeki kepadanya, tidaklah seseorang memohon dihindarkan dari bala kecuali akan Ku berikan kesehatan dan tidaklah permohonan ini dan permintaan itu kecuali Aku (Allah) mengabulkannya hingga terbitnya Fajar.”

Di sini kita akan membahas mengenai niat sholat, tata cara, waktu pelaksaanan, jumlah rakaat, doa sholat nisfu sya’ban, langkah-langkah, panduan, tuntunan, hukum sesuai sunnah beserta gambarnya lengkap.

Bacaan Niat Sholat Nisfu Syaban
Ada dua macam cara membaca niat sholat nisfu sya’ban yang benar. Ada golongan yang menambahkan kata “lailati” dan ada juga yang menghilangkannya. Mana yang benar? Semuanya benar. Karena pada intinya penyebutan malam nisfu syaban dan nisfu sya’ban saja tidak berbeda.

Membaca niat sholat harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, utamakan ridha Allah SWT. Laksanakan sholat hanya dengan berharap untuk mendapat rida-Nya. Allah SWT sangat menyukai hamba yang menjalankan sholat dengan ikhlas.

Niat juga menjadi pondasi sholat. Maka dari itu kita tidak boleh mengucapkannya dengan sembarangan, apalagi buat main-main. Hukumnya dosa. Oleh karena itu, sebelum membaca niat pastikan terlebih dahulu pikiran kita telah difokuskan hanya untuk beribadah kepada Allah sWT.

Berikut adalah teks, lafadz bacaan doa niat sholat nisfu syaban sesuai sunnah berdasar hadits shahih bahasa Arab, tulisan latin dan artinya atau terjemahan Indonesia lengkap ringkas pendek mudah dihafal.

اُصَلِّىْ سُنَّةً نِصْفُ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Usholli sunnatan nisfu sya’baana rak’ataini lillahi ta’ala.

Artinya:
“Saya sholat sunnat Nisfu Sya’ban dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Atau bisa juga membaca doa niat sholat sunnah nisfu sya’ban dua rakaat dengan menambahkan kata “lailati” yang artinya malam berikut ini.

اُصَلِّىْ سُنَّةَ لَيْلَةِ نِصْفُ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Usholli sunnata lailati nisfu sya’baana rok’ataini lillahi ta’alaa.

Artinya:
“Saya sholat sunnat malam Nisfu Sya’ban dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Tata Cara Sholat Nisfu Syaban
Cara menjalankan sholat nisfu sya’ban kurang lebih sama seperti pelaksanaan sholat sunnah pada umumnya. Dimulai dari niat, takbiratul ikhram, doa iftitah arab dan terjemahan, surat Al-Fatihah, surat pendek Al-Quran, ruku’, i’tidal, sujud, duduk diantara dua sujud (iftirasy), tasyahud awal, tasyahud akhir dan salam.

Khusus untuk sholat nisfu sya’ban pada rakaat pertama dianjurkan membaca surat Al-Kafirun sedangkan pada rakaat kedua sangat diutamakan untuk membaca surat Al-Ikhlas. Namun boleh juga menggantinya dengan suratan pendek lainnya.

Setelah selesai melaksanakan sholat 2 rakaat, kemudian diteruskan dengan membaca surat yasin. Jika sudah selesai, dapat diteruskan dengan membaca dzikir atau wirid setelah sholat pada malam nisfu syaban seperti berikut ini.

اَللّٰهُمَّ يَاذَا الْمَنِّ وَلاَ يُمَنُّ عَلَيْكَ يَاذَا اْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ يَاذَا الطَّوْلِ وَاْلاِنْعَامِ لاَاِلٰهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهَرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَاَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ

اَللّٰهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ

اَللّٰهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَطَرْدِي وَاِقْتَارَ رِزْقِي وَاَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُوْ اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ

اِلٰهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَمَا لاَ اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم

Bila ingin menambah amalan lainnya, dapat membaca dzikir dari kalimat thayyibahsebagai doa tahlilan atau sebagainya. Makin banyak doa yang dibaca, makin banyak amalan yang dikerjakan, makin banyak pahala yang didapat.

Hukum Sholat Nisfu Syaban
Apabila membahas hukum, maka sholat nisfu syaban hukumnya ialah sunnah.Yakni apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila diabaikan tidak memperoleh dosa. Beberapa hadits menjelaskan mengenai hukum sholat pada malam nisfu sya’ban seperti berikut ini.

وَأَمَّا لَيْلَةُ النِّصْفِ فَقَدْ رُوِيَ فِي فَضْلِهَا أَحَادِيثُ وَآثَارٌ وَنُقِلَ عَنْ طَائِفَةٍ مِنْ السَّلَفِ أَنَّهُمْ كَانُوا يُصَلُّونَ فِيهَا فَصَلَاةُ الرَّجُلِ فِيهَا وَحْدَهُ قَدْ تَقَدَّمَهُ فِيهِ سَلَفٌ وَلَهُ فِيهِ حُجَّةٌ فَلَا يُنْكَرُ مِثْلُ هَذَا.

Artinya:
“Adapun (shalat) pada malam nisfu Sya‘ban, maka banyak hadits serta atsar dari sahabat yang menyebutkan keutamaannya. Dikutip dari segolongan ulama salaf bahwa mereka melakukan shalat pada malam nisfu Sya‘ban. Maka shalat yang dilakukan seseorang pada malam tersebut secara sendirian telah dicontohkan oleh para ulama salaf, amalan tersebut mempunyai dalil sehingga tidak perlu diingkari.”

Hadits tersebut diriwayatkan langsung oleh Ibnu Taimiyah yang menjelaskan bahwa sholat pada malam nisfu sya’ban telah banyak dicontohkan oleh para ulama salaf. Ibnu Taimiyah juga menjelaskan hukum sholat nisfu syaban lanjutan berikut ini.

وَأَمَّا الصَّلَاةُ فِيهَا جَمَاعَةً فَهَذَا مَبْنِيٌّ عَلَى قَاعِدَةٍ عَامَّةٍ فِي الِاجْتِمَاعِ عَلَى الطَّاعَاتِ وَالْعِبَادَاتِ فَإِنَّهُ نَوْعَانِ أَحَدُهُمَا سُنَّةٌ رَاتِبَةٌ إمَّا وَاجِبٌ وَإِمَّا مُسْتَحَبٌّ كَالصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ وَالْجُمُعَةِ وَالْعِيدَيْنِ. وَصَلَاةِ الْكُسُوفِ وَالِاسْتِسْقَاءِ وَالتَّرَاوِيحِ فَهَذَا سُنَّةٌ رَاتِبَةٌ يَنْبَغِي الْمُحَافَظَةُ عَلَيْهَا وَالْمُدَاوَمَةُ. وَالثَّانِي مَا لَيْسَ بِسُنَّةِ رَاتِبَةٍ مِثْلَ الِاجْتِمَاعِ لِصَلَاةِ تَطَوُّعٍ مِثْلَ قِيَامِ اللَّيْلِ أَوْ عَلَى قِرَاءَةِ قُرْآنٍ أَوْ ذِكْرِ اللَّهِ أَوْ دُعَاءٍ. فَهَذَا لَا بَأْسَ بِهِ إذَا لَمْ يُتَّخَذْ عَادَةً رَاتِبَةً.

Artinya:
“Adapun shalat berjamaah pada malam tersebut, maka hal ini masuk dalam keumuman dalil yang menganjurkan berkumpul untuk ketaatan dan ibadah. Rinciannya dapat dibagi dua, pertama, shalat untuk dibiasakan. Shalat jamaah seperti ini sangat dianjurkan dilakukan untuk shalat wajib ataupun sunah seperti shalat yang lima waktu, shalat Jumat, shalat hari raya, shalat gerhana, istisqa’, dan tarawih.

Maka shalat-shalat ini sangat dianjurkan untuk dijaga dan dirutinkan. Kedua, tidak sunah untuk dibiasakan, seperti berkumpul untuk melakukan shalat sunah secara berjamaah seperti qiyamul lail, membaca Al-Quran, berzikir, dan berdoa secara berjamaah. Namun hal ini tidak masalah jika tidak dijadikan sebagai kebiasaan (rutinitas).”

Dari situ dapat diambil kesimpulan bahwa sholat nisfu sya’ban memiliki banyak sekali manfaat, faedah, fadhilah, keutamaan, keistimewaan, khasiat, hikmah, berkah bagi siapapun, laki-laki atau wanita, muslim atau muslimah yang menjalankannya.

Kesimpulan

Sekian penjelasan mengenai niat sholat nisfu syaban lengkap dengan tata cara dan hukumnya. Sholat nisfu syaban sendiri, berjamaah, anjuran, asal usul, lafadz niat, kapan nisfu syaban, 100 rakaat, jam berapa, doa sesudah sholat nisfu sya’ban.
Malam nisfu sya’ban menurut muhammadiyah, NU, ulama, abdul somad, ustad yusuf mansyur, hadits tentang nisfu sya’ban, khalid basalamah, waktu, dan sebagainya. Mari bersama-sama menjalankan sholat sunnah yang sangat istimewa ini.Baca :