PEMULIAAN TANAMAN KEDELAI BUDIDAYA KEDELAI DENGAN SELEKSI MASA DAN PEDIGRI

PEMULIAAN TANAMAN KEDELAI , BUDIDAYA KEDELAI, DENGAN SELEKSI MASA DAN PEDIGRI Umumnya bertanam kedelai di lahan sawah bekas padi sawah dilakukan tanpa pengolahan tanah. Pengolahan tanah, selain kurang berguna, juga meng-akibatkan penambahan biaya, waktu tanam kedelai ter-lambat dan tanah menjadi kering. Beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu : a. Bila tanah terlalu becek, buat saluran drainase dengan jarak bedengan m dan panjang disesuaikan dengan petakan, lebar 50 cm, dengan kedalaman antara cm. b. Untuk menekan gulma dan mempertahankan kelembaban, gunakan mulsa (penutup tanah) dari jerami yang dipotong. Hal yang perlu diperhatikan secara khusus untuk mendapatkan benih bermutu tinggi adalah sortasi dan penyimpanan benih. Biji terpilih adalah yang sehat, utuh/ bernas dan memiliki daya tumbuh tinggi. Syarat-syarat benih bermutu, yaitu: a. Murni dan diketahui nama varietasnya. b. Daya kecambah tinggi, yaitu 80 % atau lebih. c. Memiliki vigor yang baik d. Bersih, tidak tercampur dengan biji rumput, kotoran dan biji tanaman lainnya. e. Sehat, tidak menularkan penyakit, serta tidak terinfeksi cendawan yang menyebabkan busuk. f. Bernas, tidak keriput dan utuh serta kering. Penanaman Sebaiknya penamanan dengan cara ditugal, dengan urutan sebagai berikut: a. Tanah ditugal kurang lebih 3-6 cm b. Letakan benih biji pada lubang tugalan dan tutup dengan tanah atau abu sekam serta abu dapur. c. Tutup dengan mulsa jerami d. Penyulaman dengan biji sebaiknya dilaksanakan hari setelah tanam. e. Jarak tanam yang dapat digunakan : 25 X 25 cm, 20 X 20 cm, atau 30 X 15 cm. Pemupukan Waktu dan cara pemupukan, pupuk diberikan tiga kali, yaitu : a. Pupuk dasar : diberikan pada saat tugal, dengan cara ditugalkan disamping tugalan biji, dengan dosis sepertiga dari total dosis. b. Pupuk susulan I : umur 25 hari setelah tanam, dengan cara ditugal c. Pupuk susulan II : umur hari setelah tanam, dengan cara ditugal kemudian dilakukan pengairan Penyiangan Penyiangan dilakukan tergantung dari ada/tidaknya dan banyaknya gulma (tanaman pengganggu), apabila diperlukan dapat dilakukan 2 kali, yaitu pada minggu setelah tanam dan kedua setelah tanaman selesai berbunga. Hama dan Penyakit Hama tanaman kedelai umumnya banyak menye-rang bagian batang tanaman muda, daun dan polong. Hama utama tanaman kedelai setelah padi gadu yaitu tikus, ulat grayak dan hama penggerek polong. Pratikum ini akan dilaksanakan di Kebun Politeknik Negeri Jember dengan ketinggian tempat ± 89 m dpl pada Agustus sampai bulan Desember 2016, dengan menggunakan Metode seleksi Pedigree dan Seleksi Massa. Alat dan Bahan Kegiatan 3.2.1 Alat Alat yang digunakan dalam pratikum ini adalah cangkul, parang, palu, gembor, ATK, ember, meteran, knapsack sprayer, triple balance, kenco, tugal, gelas piala/gelas ukur. Bahan Bahan yang digunakan dalam pratikum ini adalah : a. Bahan membuat Layout Lahan dan Media Tanam 1) Lahan Untuk penanaman benih kedelai 2) Meteran 3) Atk 4) Mall (dari Bambu) 5) rafia b. Bahan Penanaman Benih Kedelai 1) Seed treatment 2) Benih keledai sesuai perlakuan 3) Trocok bambu 4) Plang nama 5) Spidol Permanent 6) Air c. Bahan untuk Pengendalian pada Umur 7 hari (fase bibit) 1) Tanaman kedelai 2) Decis (insektisida) 3) Air d. Bahan untuk pemupukan 1 dan 2 1) Pupuk SP 36, KCl, dan ZA 2) Sendok plastik (sendok bebek) 3) Gelas platik (air mineral) 4) Kresek 5) Air e. Bahan untuk panen dan pasca panen 1) Rafia 2) Kertas Koran 3) Karet gelang 4) Spidol permanen Pelaksanaan Pembuatan Layout Lahan dan Media Tanam 1. Mengukur lahan panjang dan lebar yang akan digunakan untuk penanaman kedelai 2. Membuat petakan sesuai kebutuhan untuk seleksi pedigree dan seleksi massa serta untuk menanam tanaman tetua 3. Membuat Gambar atau skema yang akan digunakan dengan kebutuhan jarak yang sudah terhitung 4. Jarak yang digunakan untuk antar seleksi adalah 1 m, dan jarak untuk tanaman tetua dengan seleksi dibuat 1 m serta 50 cm untuk jalan, dan 1 m untuk got keliling pada lahan 5. Setelah penentuan petakan (layout) diketahui, kemudian membuat guludan untuk penanaman, 5 guludan (2 kali) untuk seleksi pedigree, dan 7 guludan (2 kali) untuk seleksi massa, dan 4 guludan untuk tanaman tetua 6. Guludan dibuat dengan menaikkan tanah setinggi 15 cm dan digemburkan, serta jarak tanam yang digunakan adalah 20×40 cm 7. Pembuatan lubang tanam dibuat menggunakan tugal yang telah disesuaikan dengan jarak tanam dan diluruskan menggunakan kenco sedalam ± 3 cm kedalamanyya. 8. Selanjutnya lahan siap untuk dilakukan penanaman Penanaman Kedelai dan pemeliharaannya 1. Penanaman kedelai dilakukan dengan menanam dua butir benih kedalam lubang tanam yang telah ditugal 2. Melakukan pemasangan mulsa jerami agar benih yang sudah ditanam pada saat hujan tidak terikut air hujan 3. Kemudian lakukan penyiraman secara intensif sesuai kebutuhan 4. Pada saat bibit mulai berkecambah, dilakukan pengamatan dan penyulaman bagi kecambah yang tidak tumbuh, 5. Pada saat bibit tumbuh dan berumur 7-14 hari ini sangat rentan terhadap serangan lalat bibit maka dilakukan pengendalian dengan desis. Konsentrasi yang digunakan adalah 2ml/l 6. Pemupukan dilakukan secara bertahap yaitu pada umur 14 hari (2MST) dengan pupuk SP 36, ZA, dan KCl dengan perbandingan 1:2:1 atau sesuai anjuran penggunaan . 7. Pada saat bibit mulai tumbuh dan berkembang dilakukan pengguludan kembali dengan menaikkan tanah, serta dilakukan pengendalian gulma pada daerah sekita tanaman kedelai. Penyiangan dilakukan pada sekitar lahan serta pada media, dilakukan untuk menghindari persaingan antara gulma dengan dengan tanaman pokok serta penyebaran hama penyakit. Gulma yang tumbuh di bedengan dicabut dengan tangan untuk gulma yang di sekitar bedengan dibersihkan dengan cara dikesrik. 8. Seleksi bibit pertama dilakukan pada umur 10 hari setelah berkecambah dengan memindahkan bibit yang tidak tumbuh, seleksi bibit kedua dilaksanakan pada bibit umur 30 hari denganmembuang atau Roguing pada kedelai. Panen dan pasca panen Panen dilakukan pada saat daun dan polong menguning. Panen dilakukan denga cara membabad pangkal batang diatas permukaan tanah dengan sabit atau alat khusus lainnya. Berangkasan dijemur sampai kering, setelah kering dipukul-pukul dengan alat pemukul, sampai biji terpisah dari berangkasannya. Kemudian biji dibersihkan (ditampi), selanjutnya dijemur sampai kering betul (kadar air mencapai sekitar %). Parameter Kegiatan Terdapat Beberapa parameter yang digunakan dalam kegiatan ini terdiri atas : a. Tinggi tanaman (cm) : Pengamatan tinggi tanaman dilakukan dengan cara mengukur batang utama tanaman dari atas permukaan tanah sampai ujung tertinggi tanaman. b. Jumlah Polong: Jumlah polong dapat dihitung secara keseluruhan pada tanaman kedelai dalam satu tanaman. c. Umur berbunga dilakukan pada saat munculnya bunga pertama pada umur ke berapa pada masing-masing tanaman. Seleksi Masa No Sampel Umur Berbunga (hari) M5 (1) M5 (2) M5 (3) M5 (4) M5 (5) M5 (6) M5 (7) No Sampel Umur Berbunga M6 (1) M6 (2) M6 (3) M6 (4) M6 (5) M6 (6) M6 (7) No Sampel Tinggi Tanaman (cm) M6 (1) M6 (2) M6 (3) M6 (4) M6 (5) M6 (6) M6 (7) No Sampel Tinggi Tanaman (cm) No Sampel Jumlah Polong M6 (1) M6 (2) M6 (3) M6 (4) M6 (5) M6 (6) M6 (7) No Sampel Jumlah Polong Keterangan M5 = RR X PP M6 = PP2X DD Seleksi Pedigree No Sampel Umur Berbunga No Sampel Tinggi Tanaman (cm) No Sampel Jumlah Polong No Sampel Umur Berbunga No Sampel Tinggi Tanaman (cm) No Sampel Jumlah Polong Heterosis dan Heritabilitas M5 Analisa Umur Berbungan Perlakuan M5 Genotipe u1 u2 u3 u4 u5 u6 u7 JML RERATA JML t 5 r 7 rata2 total 29,457 FK KK 4,1808 Tabel Anova SK DB JK KT F HIT NOTASI 5% 1% Blok 4 5,886 1,471 0,970 ns 2,776 4,218 Perlakuan 6 4,400 0,733 0,484 ns 2,508 3,667 Galat 24 36,400 1,517 Total 34 46,686 Heritabilitas keterangan ragam genotip ragam lingkungan ragam fenotip heritabilitas keterangan umur berbunga -0,196 1,517 1, ,826 rendah Respon Seleksi intensitas seleksi hritabilitas simpangan baku fenotip respon seleksi 1,76 -14,826 1, ,990 Analisa Jumlah Cabang Perlakuan M5 Genotipe u1 u2 u3 u4 u5 u6 u7 JML RERATA JML t 5 r 7 rata2 total 7,5429 FK 1991,3 KK 15,431 Tabel Anova SK DB JK KT F HIT NOTASI 5% 1% Blok 4 7,486 1,871 1,234 ns 2,776 4,218 Perlakuan 6 20,686 3,448 2,273 ns 2,508 3,667 Galat 24 32,514 1,355 Total 34 60,686 Heritabilitas keterangan ragam genotip ragam lingkungan ragam fenotip heritabilitas keterangan umur berbunga 0,523 1,355 1,878 27,861 heritabilitas sedang Respon Seleksi intensitas seleksi hritabilitas simpangan baku fenotip respon seleksi 1,76 27,861 1,370 67,197 Analisa Jumlah Polong Perlakuan M5 Genotipe u1 u2 u3 u4 u5 u6 u7 JML RERATA JML t 5 r 7 rata2 total 57,971 FK KK 20,667 Tabel Anova SK DB JK KT F HIT NOTASI 5% 1% Blok , , ,973 ** 2,776 4,218 Perlakuan 6 854, ,352 93,859 ** 2,508 3,667 Galat , ,545 Total ,971 Heritabilitas keterangan ragam genotip ragam lingkungan ragam fenotip heritabilitas keterangan umur berbunga -0, , ,247 -0,208 rendah Respon Seleksi intensitas seleksi hritabilitas simpangan baku fenotip respon seleksi 1,76 -0,208 11,969 -4,385 Heterosis dan Heritabilitas M6 Analisa Umur Berbungan Perlakuan M5 Genotipe u1 u2 u3 u4 u5 u6 u7 JML RERATA JML t 5 r 7 rata2 total 29,34 FK KK 4,259 Tabel Anova SK DB JK KT F HIT NOTASI 5% 1% Blok 4 7,086 1,771 1,134 ns 2,776 4,218 Perlakuan 6 5,314 0,886 0,567 ns 2,508 3,667 Galat 24 37,486 1,562 Total 34 49,886 Heritabilitas keterangan ragam genotip ragam lingkungan ragam fenotip heritabilitas keterangan umur berbunga -0,169 1,562 1, ,137 rendah Respon Seleksi intensitas seleksi hritabilitas simpangan baku fenotip respon seleksi 1,76 -12,137 1, ,210 Analisa Jumlah Cabang Perlakuan M5 Genotipe u1 u2 u3 u4 u5 u6 u7 JML RERATA JML t 5 r 7 rata2 total 8 FK 2240 KK 18,01 Tabel Anova SK DB JK KT F HIT NOTASI 5% 1% Blok 4 17,600 4,400 2,817 ns 2,776 4,218 Perlakuan 6 2,571 0,429 0,274 ns 2,508 3,667 Galat 24 49,829 2,076 Total 34 70,000 Heritabilitas keterangan ragam genotip ragam lingkungan ragam fenotip heritabilitas keterangan umur berbunga -0,412 2,076 1, ,750 rendah Respon Seleksi intensitas seleksi hritabilitas simpangan baku fenotip respon seleksi 1,76 -24,750 1, ,195 Analisa Jumlah Polong Perlakuan M5 Genotipe u1 u2 u3 u4 u5 u6 u7 JML RERATA JML t 5 r 7 rata2 total 53,97 FK 1E+05 KK 25,65 Tabel Anova SK DB JK KT F HIT NOTASI 5% 1% Blok 4 558, ,743 89,470 ** 2,776 4,218 Perlakuan 6 152,114 25,352 16,232 ** 2,508 3,667 Galat , ,579 Total ,971 Heritabilitas keterangan ragam genotip ragam lingkungan ragam fenotip heritabilitas keterangan umur berbunga -41, , , ,700 rendah Respon Seleksi intensitas seleksi hritabilitas simpangan baku fenotip respon seleksi 1,76 -27,700 12, ,138