Penyakit Asam Lambung Penyebab Gejala Dan Cara Mengobati

PERNAHKAH Anda merasakan sakit di area perut bagian atas pada saat setelah makan atau minum? Mungkin saja Anda mengalami gejala asam lambung. Ciri-ciri asam lambung yang bisa Anda rasakan yaitu perut terasa perih, kembung, mual, dan tak jarang menyebabkan muntah.

Asam lambung dapat terjadi karena adanya otot pada kerongkongan dan daerah perut yang tidak bekerja dengan sesuai. Penyebab lainnya juga karena konsumsi makanan yang sembarangan.

Jika Anda mengalami gejala-gejala serupa, Anda bisa melakukan konsultasi dokter online gratis untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat agar gejala tidak semakin parah.

Untuk informasi lengkap mengenai penyakit asam lambung, berikut informasinya untuk Anda.

Pengertian Penyakit Asam Lambung

Asam lambung merupakan penyakit yang terjadi pada perut bagian atas yang terjadi karena adanya luka pada lapisan lambung, mengkonsumsi makanan yang bisa mengiritasi lambung, stres, infeksi bakteri, atau infeksi penggunaan obat lain.

Saat menelan, pita otot melingkar di bagian bawah kerongkongan (sfingter esofagus) bagian bawah akan rileks. Proses ini akan membuat makanan dan cairan lainnya mengalir ke perut, setelahnya sfingter akan menutup kembali.

Pada asam lambung, otot kerongkongan bagian bawah akan melemah. Otot ini bekerja saat perut berkontraksi, kemudian menutup saluran ke kerongkongan setelah makanan turun ke lambung. Pada saat otot ini dalam keadaan lemah, kerongkongan akan tetap terbuka, sehingga asam lambung akan naik kembali ke kerongkongan.

Penyebab Asam Lambung

Salah satu penyebab yang paling umum dari penyakit asam lambung adalah hernia hiatus, dimana bagian atas perut dan sfingter bergerak di atas diafragma. Otot kemudian memisahkan perut dari dada. Diafragma yang membantu menjaga asam di perut membuat asam naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala dari penyakit ini.

Asam lambung juga berkaitan dengan konsumsi makanan atau minuman, seperti minuman beralkohol, berkafein (kopi, teh, cokelat), dan minuman lain yang mengandung soda. Makanan yang mengandung tinggi lemak dan asam (seperti jeruk dan tomat) juga dapat memicu penyakit ini. Makanan dan minuman ini bisa memicu produksi asam lambung berlebih yang kemudian mengiritasi permukaan lambung.

Tidak hanya itu, pikiran stres dan perasaan kecemasan juga dapat memicu naiknya asam lambung.

Gejala Asam Lambung

Gejala umum dari asam lambung yaitu rasa terbakar dan sesak yang tidak nyaman di dada atau heartburn. Saat penyakit ini kambuh, gejala yang dirasakan dapat berlangsung dalam waktu yang lama dan akan memburuk setelah makan.

Gejala lainnya yaitu perasaan asam atau pahit di bagian belakang mulut dan bahkan menyebabkan muntah. Selain itu, GERD juga dapat menyebabkan penderitanya kesulitan menelan makanan.

Gejala lainnya dari penyakit asam lambung, yaitu:

* Bau mulut,
* Kerongkongan mengganjal atau ada yang menyangkut, terutama saat menelan,
* Cepat kenyang,
* Sering bersendawa dan suara menjadi serak,
* Sakit tenggorokan saat menelan,
* Mual dan muntah, dan
* Batuk tanpa dahak saat malam hari.

Faktor Risiko Asam Lambung

Gejala asam lambung akan semakin parah pada orang-orang yang memiliki masalah penyakit lainnya, seperti obesitas, sedang hamil, memiliki kebiasaan merokok, konsumsi beberapa golongan obat, seperti PAINS, antibiotik, dan lain-lain.

Penderita riwayat penyakit lain seperti gastritis, GERD, infeksi H. pylori, IBD, tukak lambung, kanker lambung, dan sebagainya juga menjadi faktor risiko penyakit ini.

Diagnosis

Saat mendiagnosis penyakit asam lambung, dokter akan melakukan wawancara medis untuk menanyakan gejala apa saja yang Anda dialami. Setelah itu, dokter akan memeriksa fisik, terutama di bagian perut.

Jika gejala dirasa parah, maka langkah selanjutnya yaitu:

* Elektrokardiogram (EKG) yang bertujuan untuk melihat apakah ada penyakit jantung koroner atau serangan jantung yang mungkin terjadi karena gejalanya yang mirip dengan GERD, yaitu nyeri dada.
* Gastroskopi dengan menggunakan alat khusus seperti selang berkamera untuk mendeteksi adanya peradangan pada esofagus atau kerongkongan akibat asam lambung yang naik. Sampel jaringan dari esofagus kemudian akan diambil dan diperiksa di bawah mikroskop.
* Foto Rontgen saluran pencernaan bagian atas yang dilakukan untuk melihat kondisi rongga saluran pencernaan atas dan lapisannya.
* Manometri Esofagus, yaitu pemeriksaan irama gerakan otot saat pengidapnya tengah menelan. Bertujuan untuk mengukur kekuatan otot kerongkongan.
* Mengukur pH kerongkongan dengan cara memasukkan selang atau kateter ke dalam kerongkongan dan terhubung ke komputer untuk melihat hasilnya.

Pengobatan

Dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan perubahan gaya hidup terlebih dulu untuk meredakan gejala asam lambung. Perubahan yang dimaksud antara lain:

* Menurunkan berat badan bila memiliki berat badan berlebih atau obesitas,
* Menghindari makanan dan minuman penyebab kenaikan asam lambung, seperti kafein dan alkohol,
* Makan dalam porsi lebih kecil tetapi lebih sering,
* Tidak merokok,
* Membatasi atau mengurangi konsumsi obat-obatan tertentu, seperti aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID),
* Setelah makan, Anda dianjurkan untuk tidak membungkuk, duduk bersandar, berbaring, dan
* Tidurlah dalam posisi menyamping atau menggunakan bantal tambahan untuk meninggikan posisi tubuh dari pinggang ke atas.

Pada kasus GERD atau asam lambung biasanya dokter akan meresepkan obat untuk lambung seperti:

* Penetral asam lambung : Antasida
* H2 blocker : ranitidine
* Proton pump inhibitor (PPI) : omeprazole, lansoprazole
* Antibiotik

Pemberian obat ini dapat disesuaikan dengan gejala dan penyebab asam lambung penderita, Anda dapat berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Komplikasi

Asam lambung dapat menyebabkan komplikasi penyakit serius dalam jangka panjang, bahkan peningkatan risiko kanker. Komplikasi dari penyakit ini, antara lain:

* Adanya kerusakan yang disebabkan oleh asam lambung sehingga membentuk bekas luka yang mengakibatkan kesulitan untuk menelan, karena makanan dapat tersangkut saat melewati kerongkongan yang disebut dengan penyakit striktur,
* Lapisan esofagus mengalami peradangan, menyebabkan iritasi, perdarahan, hingga ulserasi pada beberapa kasus, dan
* Esofagus Barrett, yaitu perubahan jaringan lapisan esophagus akibat paparan asam lambung yang berulang ulang. Hal ini bisa berkembang menjadi sel kanker.

Berikut adalah informasi lengkap mengenai penyakit asam lambung. Asam lambung dapat dicegah dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti makan pada waktunya, makan secukupnya dan tidak berlebihan, serta memilih jenis makanan kaya serat dan rendah lemak.

Selain itu, melakukan aktivitas fisik yang cukup, rutin berolahraga, istirahat yang memadai, dan kelola stres dengan baik. Ingat untuk terus menjaga kesehatan Anda dan sekitar Anda dimanapun Anda berada. (RO/OL-09)