Penyebab Sariawan Di Tenggorokan

Di manapun keberadannya, sariawan bisa begitu menjengkelkan dan menyakitkan, terlebih adanya sariawan di tenggorokan, ini bisa sangat menyakitkan dan mengganggu siapa saja yang mengalaminya.

Sariawan di tenggorokan biasanya merupakan suatu gejala dari kondisi atau penyakit yang mendasarinya yang biasanya membutuhkan penilaian medis dan pengobatan. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui apa penyebab sariawan di tenggrorokan, sehingga hal ini akan memberikan kemudahan dalam mengatasinya.

Iklan dari HonestDocsBeli Obat Langung Dikirim! Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️Baca juga: Jenis-Jenis Sariawan dan Penyebabnya

Ada beberapa faktor yang telah diketahui dapat menyebabkan sariawan di tenggorokan. Beberapa faktor tersebut termasuk:

Gejala khas sariawan di tenggorokan yaitu rasa sakit saat menelan dan kesulitan menelan. Ini bisa saja ringan atau bahkan bisa membuat seseorang tidak mungkin untuk menelan sama sekali. Ketika Anda melihat di cermin, buka mulut Anda dan mencoba untuk meratakan lidah Anda ke bagian bawah mulut sehingga Anda memiliki visibilitas lebih pada daerah tenggorokan.

Sariawan di tenggorokan biasanya muncul berupa bintik putih (satu atau beberapa) pada daerah amandel atau tenggotokan, pada tahap selanjutnya terjadi kerusakan jaringan yang dapat mengeluarkan nanah dan terlihat abu-abu ketika sel-sel tenggorokan mati.

Cara Mengatasi Sariawan di Tenggorokan
Ada beberapa cara mengobati sariawan di tenggorokan termasuk langkah pencegahan sebagai berikut:

Hindari Makanan Penyebab

Iklan dari HonestDocsBeli Obat Langung Dikirim! Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️Bagi mereka yang memiliki sariawan di tenggorokan, disarankan untuk menghindari makanan yang pedas, alkohol, makanan berminyak dan keras, seperti keripik dan kerupuk. Makanan seperti ini memiliki kandungan asam yang tinggi yang dapat meningkatkan rasa sakit dan menyebabkan iritasi yang lebih parah sehingga sariawan tak kunjung sembuh. Sebaliknya makan makanan yang kaya vitamin B 12 dan zat besi membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi kemungkinan terserang penyakit.

Jika Anda perokok, sangat dianjurkan untuk berhenti merokok, karena selain mengobati sariawan yang ada sekarang juga dapat mengurangi resiko terkena sariawan di kemudian hari.

Berkumur dengan Air Garam

Sulit rasanya bagi sikat gigi untuk menjangkau daerah tenggorokan, oleh karena berkumur adalah solusi yang tepat. Sediakan air hangat setengah gelas lalu tambahkan garam seperempat sendok, aduk sampai rata kemudian gunakan untuk berkumur selama 1 menit. Pastikan untuk mengenai daerah tenggorokan yang terkena sariwan. Lakukan 3-4 kali sehari.

Menggunakan Jus Bawang

Cara ini sangat mudah diterapkan karena bahan yang banyak tersedia di dapur, campuran jus bawang dan madu digunakan untuk berkumur. Ramuan ini memiliki aktivitas antibakteri yang membantu dalam penyembuhan sariawan di tenggorokan menjadi lebih cepat.

Iklan dari HonestDocsBeli Obat Langung Dikirim! Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️Vitamin C

Mengonsumsi vitamin C yang cukup dalam bentuk suplemen atau alami dapat mengurangi terjadinya sariawan. Berikut untuk mengetahui lebih lanjut tentang: Sumber- sumber Vitamin C

Obat Sariawan

Ada beberapa obat yang dapat digunakan untuk mengatasi sariawan di tenggorokan. Obat tersebut dapat membunuh bakteri yang ada dalam mulut sehingga mempercepat penyembuhan. Namun hal ini perlu rekomendasi dokter.

Baca juga: Cara Mengobati Sariawan dengan Cepat

Apabila dalam waktu 1 minggu sariawan tak kunjung sembuh atau Anda sering mengalami sariawan di tenggorokan yang hilang timbul, maka sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan dengan dokter.

Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.Akintoye SO, et al. Recurrent aphthous stomatitis. Dental Clinics of North America. 2014;58:281.

Belenguer-Guallar I, et al. Treatment of recurrent aphthous stomatitis: A literature review. Journal of Clinical Experimental Dentistry. 2014;6:e168.

Stoopler ET, et al. Oral mucosal diseases: Evaluation and management. Medical Clinics of North American. 2014;98:1323.

Lengkapnya

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.