Sholat Gerhana Ketentuan Dan Tata Cara Lengkap

Jakarta – Sholat gerhana dianjurkan untuk dilaksanakan saat terjadinya gerhana bulan dan matahari. Hukumnya adalah sunnah muakkad untuk laki-laki dan perempuan.

Menurut buku 33 Macam Jenis Shalat Sunnah karya Muhammad Ajib, Lc, MA, para ulama telah sepakat saat terjadi gerhana, sebaiknya disegerakan untuk sholat gerhana secara berjamaah. Perintah untuk melaksanakan sholat gerhana saat terjadinya gerhana pun diriwayatkan dalam sebuah hadits dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Artinya: “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah sholat, dan bersedekahlah.” (HR Bukhari).

Berikut ketentuan sholat gerhana yang dapat dikerjakan berjamaah atau munfarid (sendiri),

A. Ketentuan sholat gerhana
1. Disunnahkan untuk mandi, berdoa, membaca takbir, dan sedekah sebelum sholat

2. Dalam satu rakaat terdapat dua kali berdiri dan dua kali rukuk

3. Disunnahkan membaca surat Al Baqarah atau yang semacamnya pada rakaat pertama. Kemudian membaca Ali Imran pada berdiri berikutnya

4. Disunnahkan membaca bacaan tasbih pada rukuk dan sujud dengan dipanjangkan

5. Disunnahkan jahr (jelas) pada gerhana bulan dan Sirr (pelan) pada gerhana matahari

6. Disunnahkan berkhutbah setelah sholat gerhana

7. Menurut mazhab Syafi’i, sholat gerhana matahari atau bulan dapat dilaksanakan pada semua waktu. Sebab sholat gerhana termasuk sholat yang mempunyai sebab. Sholat gerhana disebut berakhir apabila seluruh yang menyelimuti matahari telah hilang atau mahari tersebut sudah tengelam.

B. Tata cara sholat gerhana
1. Niat

Sholat gerhana dilaksanakan sebanyak dua rakaat. Bacaan niat yang dilafalkan adalah sebagai berikut:

* Niat sholat gerhana bulan

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Arab latin: Ushallî sunnatal khusûf rak’ataini imâman/makmûman lillâhi ta’âlâ

Artinya: “Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.”

* Niat Sholat gerhana matahari

أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى

Arab latin: Ushalli sunnatan-likhusuufi-syamsi imaaman/makmuman lillali ta’ala

Artinya: “Saya niat shalat sunnah gerhana matahari sebagai imam atau makmum karena Allah semata.”

2. Takbiratul ihram

3. Membaca taawudz dan surat Al Fatihah

4. Membaca surat Al-Baqarah atau selama surat itu yang dibaca dengan lantang

5. Rukuk, lalu membaca tasbih selama 100 ayat surat Al-Baqarah

6. I’tidal

7. Membaca surat Al-Fatihah lalu surat Ali Imran

8. Rukuk kembali dan dilanjutkan dengan I’tidal

9. Sujud dan membaca tasbih selama rukuk pertama

10. Duduk di antara dua sujud.

11. Sujud kedua dengan membaca tasbih selama rukuk kedua

12. Duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua

13. Rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Hanya saja, pada rakaat kedua dianjurkan membaca surat An-Nisa, lalu dianjurkan juga membaca surat Al-Maidah

14. Salam

15. Dianjurkan mendengarkan 2 khutbah tausiyah
Saat terjadi gerhana bulan, Rasulullah SAW menganjurkan amalan-amalan yang bisa dilakukan, seperti memperbanyak dzikir, istighfar, takbir, sedekah dan bentuk ketaatan lainnya.

Dengan mengetahui ketentuan dan tata cara sholat gerhana, semoga kita tidak malas sholat lagi ya jika terjadi fenomena alam ini.

(row/row)