Tata Cara Salat Jenazah

Tata cara salat jenazah merupakan sesuatu yang penting untuk diketauhi oleh umat Islam. Setiap manusia pasti akan meninggal dan memerlukan kesediaan saudara muslim lainnya dalam memandikan, mengkafani, menguburkan, hingga menyolatkan dan memohonkan ampunan dan rahmat Allah SWT.

Melaksanakan salat jenazah bagi umat muslim merupakan bentuk persaudaraan. Mengutip buku “Fikih” oleh Kementerian Agama, dasar hukum salat jenazah tercantum dalam hadis riwayat Ibnu Majah, yang artinya:

“Salatkanlah orang-orang yang meninggal dunia di antaramu,” (HR. Ibnu Majah).

Mayoritas ulama berpendapat bahwa hukum salat jenazah yaitu fardu kifayah. Artinya, jika sudah ada satu orang yang mengerjakan, maka gugurlah kewajiban bagi muslim lainnya.

Namun, ada pula yang beranggapan salat jenazah merupakan sunah kifayah, yaitu jika tidak ada satu orang pun yang mengerjakannya, tidak ada yang berdosa kecuali hanya kehilangan kesunahan.

Mengutip buku “Fiqih Shalat Jenazah” oleh Ahmad Sarwat, tidak diisyaratkan untuk berjamaah dalam salat jenazah, sehingga amalan tetap sah meskipun dikerjakan sendirian.

Syarat dan Rukun Salat Jenazah
Adapun syarat salat jenazah, yaitu:

* Semua syarat wajib dan syarat sah salat fardu menjadi syarat salat jenazah, kecuali waktu salat.
* Salat jenazah dilaksanakan setelah mayit selesai dimandikan dan dikafani.
* Letakan jenazah di sebelah kiblat orang yang menyalatinya.

Sementara, rukun salat jenazah, yaitu:

* Niat melakukan salat jenazah dengan empat takbir, menghadap kiblat, karena Allah SWT.
* Berdiri bagi yang mampu.
* Empat kali takbir. Masing-masing diselangi bacaan doa.
* Membaca Al-Fatihah setelah takbir pertama.
* Membaca selawat sesudah takbir kedua.
* Berdoa setelah takbir ketiga.
* Berdoa setelah takbir keempat.
* Salam

Berikut tahapan dan bacaan salat jenazah:

1. Melafazkan niat salat jenazah
Niat salat jenazah laki-laki:

ُصَلِّى عَلَى هَذَاالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةِ اِمَامًا| مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Usholli ‘ala hadzal mayyiti arba’a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma’muman lillahi ta’ala.

“Saya niat salat atas jenazah ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam/makmum karena Allah Ta’ala.”

Niat salat jenazah perempuan:

اُصَلِّى عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةِ اِمَامًا| مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Usholli ‘ala hadzahihil mayyitati arba’a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma’muman lillahi ta’ala.

“Saya niat salat atas jenazah ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam/makmum karena Allah Ta’ala.”.

2. Takbir pertama dan membaca surat Al-Fatihah
3. Takbir kedua dan membaca selawat sebagai berikut:
Allahumma sholli alaa muhammad wa ala aali muhammad. Kamaa sholaita ala ibroohim wa ala aali ibroohim. Innaka hamiidun majiid. wa baarik ala muhammad wa ala aali muhammad. Kamaa baarokta ala ibroohim wa ala aali ibroohim. Fil aalamiina Innaka hamidun majiid.

4. Takbir ketiga dan melafazakan doa sebagai berikut:
Untuk jenazah laki-laki:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِوَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَنَجِّهِ مِنْ النَّارِ

Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wawassi’ mudkholahu waghsilhu bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa naqqihi minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas. Wa abdilhu daaron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa zaujan khoiron min zaujihi wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar.

Untuk jenazah perempuan:

Allohummaghfirlahaa warhamhaa wa’aafihaa wa’fu ‘anhaa wa akrim nuzulahaa wawassi’ mudkholahaa waghsilhaa bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa naqqihaa minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas. Wa abdilhaa daaron khoiron min daarihaa wa ahlan khoiron min ahlihaa wa zaujan khoiron min zaujihaa wa adkhilhal jannata wa a’idzhaa min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar.

5. Takbir keempat dan membaca doa sebagai berikut:
Untuk jenazah laki-laki:

“Allohumma laa tahrimnaa ajrohu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlanaa walahu.”

Untuk jenazah perempuan:

“Allahumma la tahrim naa ajrahaa walaa taftinnaa ba’dahaa waghfirlanaa walahaa.”

6. Salam ke kanan dan ke kiri masih dalam posisi berdiri
Setiap tahapan dan bacaan dalam salat jenazah dari awal hingga salam dilakukan dalam posisi berdiri.

Bacaan Doa Jenazah Bayi dan Anak-Anak
Adapun bacaan doa jenazah bayi yang dilafazkan pada takbir keempat adalah sebagai berikut:

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًاوَذُخْرًالِوَالِدَيْهِ وَشَفِيْعًامُجَابًا اَللّٰهُمَّ ثَقِّلْ بِهِم مَوَازِيْنِهِمَاوَاَعْظِمْ بِهِ اُجُوْرَهُمَا وَاَلْحِقْهُ بِصَالِحِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَاجْعَلْهُ فِىْ كَفَا لَةِ اِبْرَاهِيْمَ وَقِهِ بِرَحْمَتِكَ عَذَابَ الْجَحِيْمِ.

Allaahummaj’alhu farathan wa dzukhran liwalidaihi wa syafii’an mujaaban Allaahumma tsaqqil bihim mawaziinihimaa wa a’dhim bihi ujuurahumaa. Wa alhiqhu bishaalihil mu’miniina waj’alhu fii kafaalati ibrahiima waqihi birahmatika ‘adzabal jahiimi.

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah kematian anak ini sebagai pahala dan simpanan bagi kedua orangtuanya dan pemberi syafaat yang dikabulkan doanya. Oh Allah, dengan musibah ini, beratkanlah timbangan perbuatan mereka dan berilah pahala yang agung. Anak ini kumpulkan dengan orang-orang yang shaleh dan jadikanlah dia dipelihara oleh Nabi Ibrahim. Peliharalah dia dengan rahmat-Mu dari siksaan neraka jahim.”

Sementara itu, untuk bacaan doa jenazah anak-anak boleh disamakan dengan bacaan doa untuk bayi. Sesuaikan dengan usia jenazah. Berikut bacaan doa jenazah anak:

أللَّهُمَّ ارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاكْرِمْ نُزُوْلَهُ وَوَسِعْ مَدْخَلَهُ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

“Allahummarhamhu wa’afihi, wakrim nuzulahu wawasi’ madkholahu birohmatika ya-arhama rohimin.”

Artinya: “Ya Allah Kasih sayangilah anak ini, selamatkanlah dia, muliakanlah kedatangannya, luaskanlah tempatnya dengan kasih sayang-Mu wahai yang Paling Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

Bacaan doa jenazah anak-anak pada takbir keempat, sebagai berikut:

Allahummaj’alhu farthon li abawaihi wasalafan wadzukhro wa’idzotan wa’tibaron wasyafi’an watsaqil bihi mawazinahuma wa afrighish shobro ‘ala qolbihima wala taftinhuma ba’dahu wala tahrimhuma ajrohu.

Artinya: “Ya Allah Jadikanlah kematian anak ini sebagai pahala bagi kedua orang tuanya, sebagai pendahulu, simpanan, Pelajaran, Contoh dan Penolong.

Dan dengan kematian anak ini beratkanlah timbangan kebaikan kedua orang tuanya, anugrahkanlah kesabaran pada hati kedua orang tuanya, dan jangan Engkau beri fitnah kedua orang tuanya sesudah meninggalnya anak ini dan jangan pula Engkau kosongkan kedua orang tuanya pahala anaknya.”