Perbedaan Arema FC dan Arema Indonesia Salah Satunya Berencana Membubarkan Diri


Berikut adalah artikel atau berita tentang bola dengan judul Perbedaan Arema FC dan Arema Indonesia Salah Satunya Berencana Membubarkan Diri yang telah tayang di bola-88.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected] Terimakasih.

Suara.com – Rencana Arema FC membubarkan tim setelah terus jadi “musuh bersama” pasca Tragedi Kanjuruhan membuka kembali perbincangan terkait dualisme yang terjadi dalam klub asal Kota Malang tersebut.

Arema FC yang kini berkompetisi di BRI Liga 1 2022-2023 terus mendapat penolakan dari berbagai pihak setelah dianggap ikut bersalah dalam tragedi 1 Oktober 2022 yang menewaskan setidaknya 135 orang itu.

Rencana tersebut disampaikan Tatang Dwi Arifianto, selaku Komisaris PT Arema Aremania Bersaatu Berprestasi Indonesia (PT. AABI) setelah pecahnya kericuhan di “Kandang Singa” alias kantor Arema FC, Minggu (29/1/2023) siang WIB.

“Jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu kondusivitas, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa, tapi kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak,” kata Tatang Dwi Arifianto, selaku Komisaris PT Arema Aremania dalam rilisnya dikutip Senin (30/1/2023).

Baca Juga:
Rumor Transfer! Ditolak Marko Mijailovic, Persebaya: Sudah Temukan yang Baru dari Negara yang Sama

Andai Arema FC benar-benar membubarkan diri, maka masalah dualisme yang terjadi sejak 2011 dengan Arema Indonesia bisa dibilang akan secara otomatis selesai.

Kondisi official store Arema FC di Kota Malang pasca kericuhan, Minggu (29/1/2023). [Aziz Ramadani]

Arema “terbelah” dua pada 2011 setelah Indonesia memiliki dua kompetisi sepak bola papan atas buntut dari konflik di tubuh PSSI. Kompetisi itu adalah Indonesia Premier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL).

Arema Indonesia (saat itu bernama Arema Malang) memutuskan tampil di IPL pada 2011 yang saat itu dianggap sebagai kompetisi sepak bola kasta teratas Indonesia yang resmi.

Namun di musim kedua, IPL justru dianggap ilegal karena adanya konflik internal di tubuh PSSI. Di momen ini lah Arema terbelah menjadi dua.

Ketua Yayasan Arema Indonesia, Muhammad Nur dan Acub Zaenal saat itu bersikukuh tetap berkompetisi di IPL setelah mendapat suntikan dana dari konsorsium Ancora. Mereka mengubah nama tim menjadi Arema Indonesia.

Baca Juga:
Rumor Transfer! Luis Milla Sudah Siapkan Satu Nama Pengganti jika Febri Hariyadi Hengkang dari Persib Bandung

Di sisi lain, kubu Rendra Kresna selaku sekretaris Yayasan Arema yang tak setuju dengan keputusan tim tampil di IPL, memutuskan tampil di LSI dengan nama Arema Cronus yang beberapa tahun kemudian berubah jadi Arema FC.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih.